Postingan ini dibuat dalam rangka jalan-jalan menjelang tutup tahun 2024 lalu :
Hotel Ibis Surabaya City Center
Happy New Year 2025 - Surabaya Trip
Dining Club SurabayaPostingan ini dibuat dalam rangka jalan-jalan menjelang tutup tahun 2024 lalu :
Hotel Ibis Surabaya City Center
Happy New Year 2025 - Surabaya Trip
Dining Club Surabaya
Tertarik menginap di sini karena akses masuk ke dalam hotel
mudah banget bagi pengguna kursi roda.
Tidak ada anak tangga yang banyak, turun dari taksi langsung dibantu
petugas dari hotel melewati jalur untuk kursi roda. Dan kami diarahkan naik
lift menuju lantai 5 agar bisa check in.
Melihat promo di TIKET.COM saya tertarik deh memesan kamar
di Royal Hotel Bogor untuk dua malam. Bagaimana tidak tertarik, sekitaran IDR
400-an ribu (tapi tidak dengan sarapan) dan kalimat: DENGAN PEMANDANGAN KOTA.
DANG! Inilah yang membuat saya tanpa check review lagi. Padahal check review
itu paling penting sodara sodari dan kembali saya menyesal tidak melakukannya.
Anyway, saya proses untuk booking hotel dan menghubungi pihak hotel. Biasanya saya mau memastikan kalau reservasi sudah diterima pihak hotel. Dan sekalian menanyakan, berapa besar uang jaminannya, tapi menurut mereka tidak diperlukan. Saya juga sempat menanyakan apakah ada jalur khusus untuk pengguna kursi roda, dan katanya ada. Ok, sudah tenang deh saya.
YAY! Sampai di Bogor juga akhirnya bersama nyokap. Post sebelumnya adalah mengenai keberangkatan kami ke Bogor melalui:
| Lobby hotel Harris Gubeng Surabaya |
Kami tidak ada rencana pasti setelah hari ketiga di tahun 2025 apa mau pulang atau lanjut di Surabaya? Ternyata ibu saya masih ingin di Surabaya, jadi saya dadakan juga mencari hotel. Yang kami incer sayangnya full booked. Daripada mumet, saya memutuskan balik lagi ke sini. Pengalaman menginap pertama bisa dibaca di sini ya:
MENGINAP DI HOTEL HARRIS SURABAYA GUBENG
Postingan ini dibuat dalam rangka jalan-jalan menjelang tutup tahun 2024 lalu :
Hotel Ibis Surabaya City Center
Fork Kedai Kopi 24 Jam di Surabaya
Happy New Year 2025 - Surabaya Trip
Yhaaa, memang sudah pertengahan tahun 2025 sih, namanya juga late post. Hehehehe. Jadi, kemana saya dan ibu jalan-jalan di tahun yang baru ini? Sebenarnya ketika kami sampai di Surabaya, kami sempat jalan-jalan sebentar sebelum akhirnya balik ke hotel. Kami menelusuri tempat tinggal ibu di Surabaya beberapa puluh tahun lalu. Awalnya kami ingin menggunakan jasa ibu Nesy yang pernah saya muat di sini
| FORK 24 HOURS |
Kemana saya dan ibu menghabiskan waktu dari jam 5 pagi hingga jam 9 saat sampai di Surabaya tanggal 31 Desember 2024? Ya kali sudah jauh-jauh ke kota lain masa berakhir di Mc Donald (yang pasti punya outlet buka 24 jam). Akhirnya saya menemukan di GMaps ada kedai kopi FORK yang juga buka 24 jam. Jadilah kami mampir ke sini setelah menitipkan koper di hotel.
Postingan ini dibuat dalam rangka jalan-jalan menjelang tutup tahun 2024 lalu :
Hotel Ibis Surabaya City Center
Happy New Year 2025 - Surabaya Trip
| Hotel Ibis Surabaya City Center |
Menghabiskan hari-hari terakhir 2024 di Surabaya dan saya sempat bingung mau menginap di mana. Hingga akhirnya saya menemukan hotel Ibis Surabaya City Center. Membandingkan antara review yang jelek dan bagus, saya pikir masih lumayan lah. Hotel bintang tiga bisa melonjak naik harganya saat malam tahun baru, jadi saya mempertimbangkan untuk menginap hingga 3 malam. Saya book dari tanggal 31 hingga tanggal 2 dan check out nanti tanggal 3 Januari. Dapat di harga IDR 500.000,- per malam via Agoda. Jadi kami berangkat tanggal 30 Desember 2024 jam 20.30 dan jreng jreng sampai di Surabaya tanggal 31 Desember 2024 jam 4.30 pagi.
Postingan ini dibuat dalam rangka jalan-jalan menjelang tutup tahun 2024 lalu :
Fork Kedai Kopi 24 Jam di Surabaya
Happy New Year 2025 - Surabaya Trip
Hah? Emang ada? IYAAA, ADAAA! Tapi bodohnya saya, tidak menyangka kalau harus daftar langsung ke stasiun KAI dulu. Saya mengira karena sudah beli tiket lewat KAI ACCESS ya otomatis mestinya diskon dong. Karena penumpang wajib memberikan identitas lengkap juga untuk melakukan pembelian tiket. Selama ini, saat melakukan transaksi tidak ada pilihan diskon di menu KAI ACCESS bagi lansia.
Lalu saya iseng bertanya lewat media sosial dan mendapatkan informasi kalau mau mendaftar maka harus ke stasiun KAI. Yang terdekat dari saya ya ke stasiun Gambir. Saya ajak ibu juga dan kami membawa KTP karena pasti bakal ditanyakan.
Setelah mendaftarkan ibu saya, petugas di sana memberikan informasi bagaimana caranya membeli tiket untuk lansia. Lalu saya mencoba beli tiket lewat KAI ACCESS. Eh beneran dong, ternyata ada pilihan untuk tiket lansia, mau harga biasa atau yang ada reduksi. Ya jelas, saya pilih yang tiket dengan 20% diskon untuk ibu saya. Wadaw, kemane aje ane?
| Jembatan SURAMADU |
Gimana rasanya punya teman puluhan tahun yang sudah lama tidak dijumpai selama belasan tahun? Orangtua saya menghabiskan tahun-tahun pertama pernikahan mereka di Malang dan Surabaya. Mereka punya teman dekat yang tinggal di Surabaya, dan hingga sekarang masih tinggal di alamat yang sama. Jadilah, pada tanggal 17 Agustus 2024 saya menyaksikan pertemuan dua sahabat yang sama-sama sudah jadi lansia dengan setumpuk cerita suka duka dalam hidup. Dan karena belum puas bercerita, mereka sekeluarga mengajak kami jalan-jalan.
Awalnya mereka bertanya, mama saya mau melihat apa nih selagi di Surabaya? Dan mau tahu jawaban mama saya? Dia sudah lama kepingin melihat jembatan Suramadu. Ya technically, kami gak bisa berhenti untuk foto-foto ya. Tapi setidaknya salah satu wishlist mama saya kesampaian juga di tahun 2024 lalu.
| Jalan Tunjungan Surabaya |
Beberapa kali melihat di Youtube mengenai kulineran di jalan Tunjungan, Surabaya. Sepertinya ini area gaul di Surabaya, seperti Malioboro di Yogya dan yang baru saja saya samperin di Malang: Kajoetangan. Jika sekarang dikenal sebagai tempat nongkrong dan kulineran, jalan Tunjungan juga punya sejarah panjang loh.
Jalan Tunjungan sedari jaman kolonial memang merupakan pusat perdagangan dan komersial yang ramai. Mama saya masih ingat Gedung Siola (dulunyaWhite Away Laidlaw lalu Chiyoda) yang dulu terkenal sebagai toserba terbesar di Hindia Belanda.
Selain itu, jalan Tunjungan juga menjadi saksi sejarah saat perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato (yang sekarang menjadi Hotel Majapahit) yang menjadi simbol semangat perjuangan kemerdekaan.
Karena nilai sejarahnya yang tinggi, Jalan Tunjungan telah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya. FYI, saking ikoniknya, Jalan Tunjungan bahkan menjadi inspirasi terciptanya lagu daerah terkenal "Rek Ayo Rek Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan".
| Locaāhands Tunjungan |
Dalam rangka apa jalan-jalan ke Surabaya, tanya teman saya yang lagi bekerja di sana. Ya, tidak ada tujuan khusus seperti hendak menghadiri acara keluarga atau semacamnya. Murni jalan-jalan saja, dan kebetulan orangtua saya dulu tinggal di Surabaya 10 tahun di awal pernikahan mereka. Jadi, ada teman keluarga juga yang hendak dikunjungi oleh ibu saya. Tapi sekarang, kami ketemuan dulu sama teman dan dia mengajak kami round-round sebagian pusat kota Surabaya lalu menuju Locaāhands yang lokasinya di area jalan Tunjungan. Waw, ini mirip-mirip area Kayutangan di Malang ya. Sepanjang jalan ada banyak banget tempat makan dan pastinya kedai kopi.
Touch down Surabaya! Akhirnya kami sampai juga di Kota Pahlawan Surabaya walau sayangnya saya tidak sempat membuat dokumentasi saat sampai di stasiun KAI Gubeng. Seperti beberapa stasiun KAI lainnya, ternyata sedang ada revitalisasi juga di Stasiun Gubeng.
Sebelum turun, saya pun menanyakan kepada petugas, kebetulan banget ada bapak petugas yang lewat dekat kami duduk. Langsung lah saya menanyakan, apakah ada yang bisa membantu ibu saya turun di stasiu Gubeng? Baiknya kami turun dan menuju pintu mana? Beliau langsung menyarankan agar kami turun di Stasiun Gubeng Baru.
| Batu Malang |
Awalnya saya hanya pesan kamar untuk dua malam di Malang, belum terpikir untuk mampir ke Batu. Pas sudah di sana, baru deh be like... yah, masa sih singgah sebentar saja tidak disempatkan? Jadilah saya perpanjang satu malam di hotel lain yaitu The Grand Palace yang sudah saya review terlebih dahulu.
Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.
Hi all, my name is Ria. I loves to eat & sharing information about Jakarta. Email me at hobinyaria@gmail for collaboration or any other ...