Blog berisi curhatan si lajang

Sabtu, 20 September 2025

TERIMA KASIH PARA PETUGAS KRL DI STASIUN BOGOR

 


YAY! Sampai di Bogor juga akhirnya bersama nyokap. Post sebelumnya adalah mengenai keberangkatan kami ke Bogor melalui: 

Stasiun Manggarai Jakarta 






TIBA DI BOGOR!

Setelah melewati perjalanan kurang lebih 1 jam, akhirnya sampai juga di stasiun Bogor. Kami dibantu oleh petugas untuk turun dari gerbong kereta baru seri CLI-125 yang diimpor dari Tiongkok yang cakep itu loh. Jarak dari gerbong ke peron stasiun Bogor ternyata juga bersahabat bagi lansia. Jadi masih aman lah buat ibu saya, walaupun ditolong tapi kalau jaraknya terlalu jauh ya membahayakan juga kan?



Tapi ternyata mendorong kursi roda sendiri tanpa bantuan lumayan menantang juga. Kursi roda yang digunakan oleh ibu saya termasuk yang roda-rodanya kecil. Jadi begitu ada jalan yang tidak rata dan termasuk juga rel kereta, ya lumayan jadi goncang. Dan setelah lumayan susah payah serta sempat dibantu oleh seorang petugas untuk menyebrang rel, kami sampai di pintu Timur.. 



Sayangnya karena sudah senewen, saya tidak sempat foto-foto lagi. Karena untuk keluar, kami harus melewati jalan yang tidak bisa dibilang pendek. Kami melewati area yang sepertinya running track dan ada alat-alat olahraga yang dimainkan oleh anak-anak. Lalu menuju pintu Exit no 4 yang patokannya bisa di antara bank Bank BJB dan Bank BRI. 



Bogor di pagi hari

BYE BYE BOGOR!

Setelah menginap dua malam, maka tanggal 29 Agustus 2025 kami pun bersiap kembali ke Jakarta dan kali ini saya pasti akan dokumentasi deh rute mana yang harus dilewati jika menggunakan kursi roda di Stasiun Bogor.  




Pas naik taksi online, saya meminta pengemudi untuk menurunkan kami di dekat area Exit no 4. Trotoarnya sih luas ya teman-teman. Tapi area yang ramah untuk kursi roda itu macam acak adut. Jadi dari trotoar saya harus dorong dari sebelah kanan kemudian ke pojokan kiri baru bisa nongkrong di area tempat saya mengambil foto ibu saya. Dari foto di atas, terlihat (sedikit) tulisan EXIT 4 dan di belakangnya lagi ada gedung BJB. Itu patokannya deh bagi pengguna kursi roda. 




Dari foto ini kami harus berjalan jauh lagi sebelum mencapai pintu stasiun. Melewati area lari, lalu belok ke kanan dan ke arah kiri untuk akhirnya masuk ke dalam stasiun lewat Pintu Timur. Ini rute yang saya lewati dan yang saya tahu paling cocok untuk pengguna kursi roda ya. 





Sampai di dalam, saya meminta tolong sama petugas agar ibu saya bisa masuk ke dalam area stasiun Bogor setelah tap prepaid card. Petugas tersebut lalu memanggil rekannya dan di sinilah kami menerima bantuan dari bapak Ramdhan. Bapak petugas ini yang mendorong kursi roda ibu saya sampai ke peron dan berkenan menunggu kami sampai dapat gerbong kereta yang pas. 







Awalnya kami maunya dapat kereta yang baru seri CLI-125, tapi sepertinya kereta tersebut baru beroperasi mulai jam 11 pagi. Kenapa maunya yang baru ya karena platform gap tidak terlalu jauh. Kereta belum jelas kapan, sementara kami sudah ada di sana sejak jam 10-an karena mau menghindar jam sibuk. Kereta pertama yang lewat masih gerbong lama, begitu pula dengan kereta kedua. Saya melihat bapak Ramdhan masih berada di sekitar kami, jadi saya pun bilang agar kami ditinggal saja. Si bapak ini bilang dia mau balik ke Jakarta juga. 





Ketika kereta ketiga datang dan masih gerbong yang lama juga, bapak Ramdhan menanyakan pada saya. Bagaimana kalau dia bantu mendorong kursi roda sampai ke gerbong yang di belakang? Dari situ jarak dari peron ke gerbong kereta juga tidak terlalu jauh, begitu informasi dari bapak Ramdhan. Saya pikir ya okelah, daripada kami menunggu lebih lama lagi. Khawatir juga mendadak ibu saya ingin ke restroom, sementara letaknya kan lumayan jauh juga. 




Jadilah si bapak ini membantu mendorong kursi roda hingga sampai ke gerbong yang dituju. Dan eh beneran loh, jaraknya gak terlalu jauh. Sementara di gerbong yang paling depan masuk ke stasiun, wah jarak dari peron ke pintu masuk itu buset jauh banget. Si bapak ini lalu memberi tahu pada rekan-rekan petugas kalau kami akan turun di stasiun Manggarai. Dan setelah itu beliau berpamitan pada kami semua. Jadi, dia memang menunggu hingga kami naik ke kereta dengan aman dan bukan hendak balik ke Jakarta. 

Duh, rejeki ibu saya nih selalu aja ketemu petugas-petugas yang baik dan mau meluangkan waktu sama tenaga mereka untuk menolong kami. Walau kami sepertinya tidak berani lagi jalan-jalan ke Bogor dengan Commuter Line, tapi kebaikan para petugas ini tetap mengesankan. Jadi, buat teman-teman yang mau jalan-jalan menggunakan Commuter Line harap selalu ingat:



HINDARI JAM SIBUK
Walau stasiun Manggarai dan Bogor sama-sama besar, tapi tetap saja pengguna yang berada di tempat yang sama di waktu yang bersamaan, jumlahnya banyak banget loh. Walau tendensi orang Indonesia adalah selalu menolong orang lain, tetap saja kita sebagai pihak yang butuh pertolongan juga harus punya tenggang rasa. Ini ucapan dari saya yang pernah merasa kegencet di busway dan KRL dan nyaris tidak bisa keluar ketika sudah sampai di stasiun tujuan. 





0 komentar:

Posting Komentar

Thank you for reading and leaving nice and supportive comments.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.