Blog berisi curhatan si lajang

Selasa, 29 Juli 2025

HAPPY NEW YEAR 2025 - SURABAYA TRIP



Yhaaa, memang sudah pertengahan tahun 2025 sih, namanya juga late post. Hehehehe. Jadi, kemana saya dan ibu jalan-jalan di tahun yang baru ini? Sebenarnya ketika kami sampai di Surabaya, kami sempat jalan-jalan sebentar sebelum akhirnya balik ke hotel. Kami menelusuri tempat tinggal ibu di Surabaya beberapa puluh tahun lalu. Awalnya kami ingin menggunakan jasa ibu Nesy yang pernah saya muat di sini

IBU NESY DRIVER BLUE BIRD DI SURABAYA




Sayangnya, ibu Nesy tidak bisa mengantarkan kami karena pada tanggal 31 Desember 2024 itu sudah ada janji dengan langganannya. Akhirnya kami pun pergi jalan-jalan di hari Tahun Baru. Jadilah selama kurang lebih 3 jam, ibu Nesy mengantarkan kami jalan-jalan seputaran Surabaya. Ohya, ada beberapa screenshot foto yang sebenarnya diambil pas jalan-jalan malam saat ke sana bulan Agustus 2024 lalu. Saya tidak terlalu banyak mampir dan banyakan juga ngobrol sepanjang perjalanan. 

Postingan ini dibuat dalam rangka jalan-jalan menjelang tutup tahun 2024 lalu :

Diskon Tiket KAI UNTUK LANSIA

Hotel Ibis Surabaya City Center

Fork Kedai Kopi 24 Jam di Surabaya

Harris Gubeng Surabaya Lagi

Happy New Year 2025 - Surabaya Trip



Hotel Arcadia

KOTA TUA SURABAYA

Awalnya sih kepikiran mau foto-foto di sini, tapi nanti emak saya begimana ceritanya dong. Masa saya anggurin di mobil? Jadi walau telah beberapa kali melewati area ini, dinikmati saja keriuhannya sama pengunjung. 

Kota Tua Surabaya sendiri merupakan saksi bisu perjalanan panjang sejarah kota ini, mulai dari zaman kolonial hingga era modern. Area ini dulunya merupakan pusat aktivitas ekonomi dan pemerintahan pada masa penjajahan Belanda, makanya tidak heran kan kalau arsitektur bangunannya didominasi gaya Eropa. Semoga saja bangunan-bangunan tua di sana dilestarikan ya, digunakan sebagai tempat nongkrong atau bahkan penginapan seperti Hotel Arcadia ini. Awalnya, bangunan ini adalah kantor milik NV Geo Wehry & Co. yang dibangun pada tahun 1913. Sekarang telah menjadi hotel dan merupakan bangunan cagar budaya. 



Kembang Jepun juga termasuk area Kota Tua Surabaya. Kenapa namanya Kembang Jepun tapi area China Town ya? Katanya ada beberapa teori nih mengenai asal usul namanya :

Salah satu teori yang cukup populer menyebutkan bahwa nama ini terkait dengan keberadaan "Karayuki-san" atau wanita penghibur dari Jepang yang banyak beroperasi di area ini pada era Restorasi Meiji (sekitar tahun 1860-an) hingga awal abad ke-20. "Kembang" di sini bisa diartikan sebagai "bunga" atau metafora untuk wanita.



Ada juga yang menyebutkan bahwa nama ini berasal dari tanaman hias bernama Kembang Jepun (Nerium Oleander) yang banyak tumbuh di area tersebut.

Meskipun demikian, yang jelas, kawasan ini telah menjadi pusat aktivitas ekonomi hingga sekarang 






KEN PARK (KENJERAN PARK)

Saya menanyakan sama ibu Nesy, kalau mau jalan-jalan dekat pantai selagi di Surabaya, enaknya kemana ya? Dan dia mengajak kami ke Ken Park, katanya itu tempat jalan-jalan favoritnya dan warga Surabaya sedari dulu. Dibuka sejak tahun 1947 loh! Jadi kami pikir, why not? Hayuklah, toh cuaca lagi mendung dan kami  gak bakal kepanasan selagi berada di pantai.




Patung Buddha 4 wajah


Kenjeran Park, atau lebih akrab disebut Ken Park, adalah salah satu tempat wisata legendaris di Surabaya yang berada di kawasan pesisir timur kota, tepatnya di Kecamatan Kenjeran. Kawasan ini dulu dikenal sebagai destinasi wisata keluarga yang cukup populer, menawarkan berbagai macam hiburan mulai dari pantai, taman bermain, hingga bangunan ikonik seperti patung Dewi Kwan Im & patung Buddha 4 wajah serta Pagoda Tian Ti  yang menyerupai Temple of Heaven di Tiongkok.





Jadi menurut ibu Nesy, dulunya Ken Park ini ramai banget dan merupakan bagian dari kompleks wisata yang mencakup Pantai Kenjeran Lama dan Baru. Dirinya pun termasuk yang sering ke sini saat masih kecil. 




Pada masa jayanya (sekitar awal 2000-an), Kenpark ramai dikunjungi warga lokal maupun wisatawan luar kota karena menawarkan paket wisata murah meriah. Tapi sejak terjadi kecelakaan sekitar tahun 2022 ditambah lagi dengan pandemik sejak tahun 2020, membuat Ken Park tidak lagi seramai dulu. 




Kalau kalian sendiri bagaimana? Kalau pernah ke Kenjeran Park, masih ingat keseruan apa yang paling berkesan?







JEMBATAN SURAMADU (LAGI)


Kali ini ke sini lagi, setelah kami keliling ke beberapa tempat yang lumayan personal buat ibu. Ibu saya pernah tinggal dengan keluarga kerabatnya di Surabaya dekat area Tanjung Perak. Ealah, pas menikah dapatnya almarhum bapak yang pekerjaannya pun tidak jauh-jauh dari Tanjung Perak. Jadi, kami napak tilas ke beberapa area tersebut. Ada yang ketemu namun tentu saja kerabatnya sudah tidak ada lagi di sana. Ada yang tidak ketemu karena alamat yang ia miliki kurang lengkap; based only on her memory.



taksinya Ibu Nesy


Jadi, ia sudah puas meliht-lihat rute yang dekat dengan tempat ia dulu tinggal dan meminta kami melewati lagi jembatan Suramadu. Katanya mumpung di Surabaya. Heran, demen banget nih emak saya sama jembatan ini. 


Tapi ya tidak apa deh, sebelumnya ketika kami ke sini sebenarnya lalu lintas lumayan ramai jadi belum puas melihat-lihat. Ketika kami ke sini di tahun baru 2025, suasananya sepi, hanya sedikit kendaraan yang lalu lalang. Dan angin berhembus lumayan kencang dan bahkan lebih kencang lagi (wind gust - lebih dari 25 kilometer per jam) ketika sore hari. Sempat menahan para pengemudi motor yang saat itu melintas. Cuaca awal tahun memang tidak terduga ya, sering hujan dan angin pun lebih kencang dari biasanya.





Puaslah kami jalan-jalan sambil ditemenin sama ibu Nesy. Thanks banget ya bu, sudah menemani kami keliling Surabaya di hari pertama tahun baru 2025 ini. Semoga Tuhan mempertemukan kita kembali suatu hari nanti. 

14 komentar:

  1. Meskipun gak sempat turun dan mampir namun lumayan ya mbaa bisa melihat keliling sby dan menikmati suasana kota...
    Saya juga pernah ke sby namun blm pernah mampir ke ken park dan lewat suramanadu padahal waktu itu cuma jalan bentar dan sampai jembatan sebenarnya namun karena kami ada keperluan lain jadi kami mengurungkan niat untuk melewati jembatan suramadu,,semoga next klo ke sby bisa lewat jembatan ini sekalian mampir jalan2 di madura juga sie pengennya hehe

    BalasHapus
  2. kalau beneran dieksplore, surabaya ini menyimpan banyak sekali tempat menarik untuk dikunjungi. Tapi mungkin karena kemacetan, agak PR juga untuk dikunjungi, apalagi pas musim liburan. Bagi penggemar makanan tradisional, surabaya ini salah satu yang banyak makanan unik dan enak lhooooo

    BalasHapus
  3. Perjalanan penuh nostalgia pastinya buat Mama mba. Meskipun nggak foto-foto di area Kota Tua Surabaya, setidaknya mba beberapa kali melewatinya dan merekam keramaian area tersebut dalam ingatan ya.

    Menarik terkait kembang Jepun nih. Aku baru tau soalnya kebetulan belum ada kesempatan buat jelajah area tersebut.

    Lewat perjalanan mba Ria, aku jadi kenalan juga sama area Ken park, tempatnya luas, teduh dan nyaman juga ya.

    Aamiin mba, semoga akhir tahun ini atau momen pas liburan lagi sama mama ke sana ya 🙏 tentunya sekaligus ketemu dengan Ibu Nesy juga. Seneng deh kenalan sama driver sebaik hati Bu Nesy.

    BalasHapus
  4. Waaah begini juga seruuuu mba. Bisa jalan2 ke kota lain , sambil nostalgia juga buat mama. Apalagi pakai driver ibu nessy yg ramah. Aku paling suka dengan driver yg bisa kasih saran ke turis tempat mana yg sebaiknya dikunjungi.

    Aku sampe skr blm pernah liat jembatan Suramadu itu 😅. Kemarin ke Surabaya ga sempet kesini. Pengen sih, ngulang lagi kliling Jawa, dan nanti fokus Ama Jawa timur. Tiap kesana kok ya kebanyakan numpang lewat doang 🤭

    Ken park keren juga namanya... Aku pikir bakal ada kaitan Ama jepang lagi, ternyata singkatan Kenjeran park ya 😅.

    BalasHapus
  5. Sudah lama tidak ke Surabaya. Baca ini jadi pengen menjelajah Kota Surabaya lagi. Mau ke Kota Tua dan menyeberang ke Suramadu. Sebagai keturunan darah Madura, saya penasaran menginjakkan kaki di tanah Madura karena belum pernah 😁

    BalasHapus
  6. Kalau lihat lokasinya di maps gak jauh dari stasiun Surabaya Kota ya Kak Ri. Ini sih bikin asik buat jelajah di sana, karena terjangkau dan bisa masuk itinerary saat traveling ke Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru ya ada guidenya jadi lebih paham tentang sejarah di balik tempat wisatanya.. pengen deh ke Surabaya eksplorasi Ken Park dan Kota Tua Surabaya..

      Hapus
  7. Sayangnya belum sempat bertemu mbak Ria
    Aku lupa kemarin itu alasanku apa ya dan benar benar ga bisa beranjak meski sejenak
    Namun jangan kapok ya mbak karena trip ke Surabaya butuh dilakukan lagi sebab banyak spot yang butuh dikunjungi lagi

    BalasHapus
  8. KenPark aslinya puanaasss 🔥🔥💪 untungnya mb Ria datang pas cuaca mendung, ya
    jadinya bersahabat bangettt buat traveler
    aku, sebagai arek Suroboyo malah blum pernah bikin review sedetail ini 😀 kapan² main ke sini lagiii yak

    BalasHapus
  9. Surabaya oh Surabaya, satu kota beesar di Indo yang belum pernah kujamah. Ingin sekali rasanya ke sana tapi kemana? Hm, rekomendasi ini cukup membantu sepertinya. Siapa tahun entah kapan aku bisa mampir atau berkunjung ke sana, di saat bingung harus ngapain dan ke mana aku bakal inget list destinasi di atas. Btw ternyata setiap kota punya kota tua kota lamanya ya, tapi kalau dipikir2 ya pastilah setiap kota punya jejak sejarah. Aku suka banget mengunjungi bangunan bersejarah dari suatu kota, sudah jadi semacam portal ke masa lalu gitu :)

    BalasHapus
  10. Aku baru tau kalau Kenjeran Park sebutannya Ken Park.
    Aiiih, berasa kewreen.. Sebagai arek Suroboyo yang merantau, aku kangen banget sama cerita-cerita tentang Surabaya.
    Ada banyak perubahan dari masing-masing pemimpin. Dan yang pasti membawa Surabaya ke kota yang lebih baik dan rapiihh..

    Termasuk menghidupkan Kota Lama Surabaya.
    Tapi sediihnyaa.. ada mall yang jualan kain, Jembatan Merah Plaza ini jadi tutup.
    Saat ini, orang lebih memilih belanja online baju jadi.. daripada jahit dari kain.

    BalasHapus
  11. Namanya Kembang Jepun karena di sana dulu area pusat pelacuran gitu. Ada pelacur didatangkan dari Jepang dan pelacur lokal yang kejepang2an. Tapi sebenarnya di sana juga banyak sih rumah2 bordil punya orang Cina pada masanya.
    Trus di sana tu sebenarnya area perdagangan zaman dulu, makanya nama kecamatannya sekarang tu Pabean Cantikan, krn ada perdagangan khususnya org2 cantik, tapi emang katanya juga banyak org cantik di sana, terlepas dari mereka pelacur atau gak. Katanyaaaa.
    Asyek mbak tahun baruan di Surabaya. Jadi kepikiran kapan2 pengen mudik saat tahun baruan deh kyknya asyik. Tapi masalahku kalau malam tahun baru lebih suka bobo wkwk.
    Ahaha jembatan Suramadu mungkin istimewa yaa buat org luar Surabaya. Itu mertuaku kalau ke Surabaya juga suka tu nglewatin jembatan itu trus nyari nasi jagung atau kalau gak nasi bebek :D

    BalasHapus
  12. Haha sering terjadi kok, Kak. Pengalaman kapan baru ditulis kapan. Nggak apa-apa, pengalaman yang ditulis nggak akan lekang oleh waktu. Hihi..

    Wah udah lama buanget nggak berkunjung ke Surabaya. Terakhir kali ke sana saya juga lewat jembatan Suramadu bahkan jalan-jalan sampai ke ujung Madura. Wkwk.. Kalau kata bapak saya biar pernah. Hehe..

    Tapi yang saya kangeni dari Surabaya ini kulinerannya. Duh jos enak-enak semuaa rasanyaa. Pengen balik ke sana lagi buat kulineran..

    BalasHapus
  13. mampir ke surabaya dan udah ngelewati suramadu
    udah lumayan dah perjalanannya, saya juga kalau ada sodara yang mampir ke surabaya pasti diajakin lewat suramadu sekalian makan bebek sinjay juga


    belum pernah ngajak ke kenpark sih
    soalnya saya sendiri belum pernah masuk hehe

    BalasHapus

Thank you for reading and leaving nice and supportive comments.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.