Sumoboo Grand Indonesia

Hari Sabtu lalu saya dan seorang teman iseng mampir di Sumoboo yang selalu terlihat ramai. Waktu saat itu sekitar jam 3-an dan karena kami berdua sudah makan siang full, jadi ceritanya ingin mencoba dessert saja deh. 

Dari pertama menghampiri saja, greeter tidak ada di tempat. Ketika greeter datang, wajahnya sudah terlihat tidak ramah. Kalau saja waktu itu ia mengatakan tidak ada tempat sih, jujur pasti kami langsung cabut saja. Tapi, ada tempat kosong untuk berdua. Satu meja sempit dan dua bangku. Tapi toh, tiga ABG di sebelah kami duduk di satu meja sambil tertawa-tawa happy mencicipi pesanan mereka. Sambil foto-foto tentunya, jadi ya okelah. Siapa tahu tidak lama kami duduk akan ada meja yang kosong. 

Masak Pasta

Bukan pesan sponsor ya... catet... 

Bergaul dengan sesama blogger yang hobi masak, saya sering dibagi link video tentang makanan dan juga cara masaknya. Diantaranya adalah dua link berikut ini yang jadi panduan saya masak spaghetti dan juga mie goreng. Dengan catatan, dalam porsi sedang ya alias untuk 3-4 orang paling banyak. Ada video untuk cara memasak spaghetti aglio olio dan creamy pasta. Panduan, bukan berarti saya bisa meniru persis... Udah niru gagal maning pula, capek dehh... Gak bisa lah meniru mama yang memang pakar masak. 

Anyway, kalau saya yang bikin pas lagi ingin makan yang panas-panas setelah tepar kehujanan begini...

Imperial Lamian

Mencari tempat makan non halal di Jakarta itu susah-susah gampang. Susah kalau nyari di mall tapi gampang kalau mencari di kedai-kedai. Dan memang tergantung mencari di wilayah mana juga sih... Makanya pas tahu kalau Imperial Lamian di Grand Indonesia menyajikan makanan yang amat sangat gak halal, saya langsung semangat.

Etapi, ngomong-ngomong apa sih lamian itu? Mengutip dari Wikipedia, Lamian adalah mie tarik ala Tionghoa yang pembuatannya dengan cara memuntir, menarik, membentangkan, dan melipat adonan tepung terigu sehingga membentuk benang-benang mie yang tipis. Panjang dan ketebalan benang mie bergantung kepada berapa kali adonan ini dilipat dan dibentangkan. Cocok untuk yang mau membentuk otot di tangan. Gak penting. Lanjuttt...

Wishlist Walking Shoes - Medan Part 2

Kalau mau jalan-jalan itu mendadak gairah belanja muncul. Gairah doang ya, mesti window shopping dulu maksudnya. Setelah cek peralatan (ceile, peralatan) saya mulai berpikir kalau yeah, saya perlu NEW walking shoes. Karena, sepatu yang saya miliki ya bukan buat jalan yang agak jauh. Paling jalan berapa meter di mall dan yang satu lagi sih tahan banting. Tapi kaki saya yang tidak kuat kalau kelamaan pakai karena terlalu flat modelnya. 

Biasalah, kalau lagi kumat ingin belanja ya alasannya banyak. Padahal sepatu baru ya gak butuh-butuh amat cuman kepingin. Jadi alasannya banyak, yang sepatu sekarang dimiliki hanya buat ngider di mall lah. And so on. Padahal lagi kalau dipikir-pikir, saya ke Medan ini lebih untuk menemani mama mudik. Jadi kayaknya ya tipiz juga kemungkinan untuk bakal keluyuran ke banyak tempat. Apalagi pergi ke tempat-tempat yang rada jauh ala backpacker. 

Tapi kalau lihat-lihat aja boleh kan? Iya kan? Boleeeh… Ini karena memang sudah lama saya tidak belanja sepatu sneakers ataupun sport, terus iseng-iseng browasing lalu langsung huah… Ada sepatu buat lari, lari dari kenyataan, eh salah…gak ada. Lanjut. Ternyata sepatu untuk fitness dan jalan. WALKING SHOES sodara sodari, seperti yang saya butuhkan atau tepatnya yang saya mau banget. 

Dark Story: The Magicians Trilogy

Lev Grossman

It's been a while since I read fantasy stories that get me hook and unable to stop reading pages after pages. Actually I read these three books before making review about The Girl on The Train. 

And then I bumped into this tv-series called The Magicians, originally from trilogy by Lev Grossman. Okay, I don't think I can write a bit without giving any spoilers so you better stop reading if you don't want to know more...