Blog berisi curhatan si lajang

Senin, 11 April 2011

Harapan yang terbawa sama angin

Dipikir-pikir..., sebenarnya tujuan kita mempunyai WAKIL RAKYAT itu untuk apa sih? Hmmm, namanya aja wakil...berarti sebenarnya kita-kita sebagai rakyat banyak juga bisa melakukannya tapi karena kita nih sibuk banget berjuang mengisi perut maka kita perlu adanya wakil...


Selasa, 05 April 2011

Uang yang bikin gelap mata

Lagi super rame di koran mengenai kasus penggelepan (atau pencurian lebih tepat kali ya?) dana nasabah oleh seseorang yang memegang jabatan penting di bank. Jadi setiap kali nasabahnya yang jumlah uangnya gak main-main itu hendak menarik uangnya, si pelaku meminta konfirmasi melalui dirinya. Tentunya supaya dia bisa memperlihatkan jumlah uang yang seharusnya di rekening si nasabah agar mereka tidak curiga. Baru ketahuan ketika seorang nasabah mengambil uangnya tanpa konfirmasi terlebih dahulu pada si pelaku sehingga ketahuanlah jumlah uang yang lenyap gak kira-kira.

Kita mungkin akan mikir kok bisa sih si pelaku menggelapkan uang tanpa ketahuan... yah, dari segi teknisnya sih bisa aja. Kalau orang udah kelamaan memegang jabatan disuatu tempat dia akan tahu dimana celah-celah yang memungkinkan dia untuk melakukan kecurangan. Tentunya dia gak mungkin melakukan sendirian karena setiap transaksi itu harus lewat beberapa pihak. So, kayaknya menurut gue dalam kasus yang berkaitan sama uang kagak mungkin tuh yang namanya pelaku tunggal. Harus ada sekelompok orang minimal dua orang deh untuk menjalankan aksinya itu. Teknis lainnya, para nasabah yang duitnya cuman bisa gue bayangin kapan gue punya duit segitu...adalah orang-orang yang sibuk. Dan mereka memang benar-benar sibuk sehingga jika ada orang yang bisa dipercaya untuk melaksanakan kegiatan mereka yang "remeh temeh" atau menyita waktu jelas mereka akan seneng banget. Kalau perlu udah melebihi Asisten Pribadi. Semuanya dikerjakan oleh si pelaku kejahatan yang mungkin tadinya gak niat akhirnya lama-lama jadi tergiur juga.

Gak usahlah mereka yang duitnya buset banget jumlahnya. Coba ingat-ingat, kadang kita kerja dari pagi sampai malam dan gak ada waktu buat ngurusin bikin buku tabungan baru di bank kalau abis, atau transaksi keuangan lainnya yang mungkin gak bisa lewat internet. Ada hal-hal administrasi yang bikin ribet dan kalau ada yang bisa bantu kenapa enggak? Gue sering liat orang nyuruh office boy buat ngambil duit di atm. Tuh, ngambil duit pake ATM! berarti paling enggak dia harus ngasih tau nomor pin kan? Sebegitu dipercayanya kah si office boy ini untuk tidak tergiur mengambil duit ala kadarnya? Kalau sekali dua kali dia juga belum punya keinginan untuk itu. Dan kita pun belumn percaya sepenuhnya sehingga mungkin jika ada kesempatan kita akan mengganti nomor pin kita. Tapi untuk yang seterusnya? Mungkin enggak deh...apalagi kita sudah bisa mempercayai si office boy tersebut dalam kasus yang gue ceritakan ini. Yah, ini cuman contoh dalam hal kecil aja bagaimana kadang kita tuh udah terlalu malas mengerjakan sendiri... Beralasan tidak punya waktu maka kita mulai mencari orang yang bisa dipercaya untuk melakukan hal yang harus nya kita lakukan sendiri...

But then again, gue yakin orang-orang yang punya dana besar itupun pasti selalu ngecek saldo-nya dan mereka pasti jauh lebih teliti... Toh, mereka masih kena juga dikadalin sama si pelaku tersebut. Jadi, apakah kesimpulannya kita tidak boleh terlalu percaya sama orang? Bisa jadi, kalau urusannya dengan uang... Karena memang uang itu bisa menghancurkan apa aja yang terlalu maruk... Persahabatan bisa rusak, dan pastinya hubungan keluarga aja bisa bubar gara-gara si uang ini...

Jumat, 01 April 2011

KONEKSI

Tadi rame berbincang-bincang sama temen-temen tentang satu buku yang udah lama bikin gue eneg saking (KALAU KATA GUE SIH) jeleeeeeeeeeeeeek banget... Yang bikin gondok itu buku kok ya bisa nembus penerbitan, diterbitkan eh difilemkan pula... (sirik tanda tak mampu...hihihihi)

Dan setelah melalui perbincangan panjang, gue and temen-temen mengakui bahwa ya...faktor koneksi itu memang mau tidak mau turut berperan dalam kehidupan kita. Kita sanggup nih masuk ke perusahaan karena kita memang pinter dan berkualitas dlm bekerja. Terus, emang kita aja yang seperti itu? ada banyak... Akhirnya kita mengandalkan koneksi untuk dapat merebut posisi itu. plus, si koneksi kita itu pun merasa nyaman karena dia sudah tau kita dan tentunya udah menanamkan budi juga dong ke kita. Suatu hari, utang budi harus dibayar kan?

Si penulis CRAPPY BOOK itu ternyata juga seseorang yang bekerja di bidang yang memungkinkan dia untuk bertemu banyak orang yg bisa meloloskan bukunya sehingga jreng...terbit deh... Padahal, ya amplooop...kalau baca itu bener2 nyebelin abis... Yah, tapi itulah... Some people have to fight their ass off supaya usahanya berhasil and some just get lucky because they have right connection to smooth their way...

THAT's LIFE...

Selasa, 22 Maret 2011

Gemuk

Postingan ini gak ada maksud rasis atau membedakan atau menghina...wong yang ngetik juga gemuk kok badannya...

Dari dulu gue udah gemuk... Mungkin karena waktu kecil gue sakit - sakitan dan Nyokap merasa perlu menjejali gue dengan vitamin dan makanan sebanyak - banyaknya maka gue gak pernah tuh ngalamin jadi kurus...
Which is sebenarnya sih gak apa - apa kalau ternyata dengan jadi gemuk itu membawa banyak sumber penyakit dan juga yang rada remeh temeh...pakaian...

Ya amploooppp...susahnya gue nyari baju pas berat gue mencapai 80 kg dengan tinggi badan hanya 155 cm. Kakinya muat, perutnya gak muat...atau nyangkut di pinggul... Belom lagi suka bete sama pramuniaganya yang main bilang gak ada ukuran padahal dia ngecek aja belum :( Dan suka tengsin juga kalau nanya ada gak celana ukuran gue dan si pramuniaga (yg kebetulan cowok cakep) memandangi gue sejenak dan tanpa banyak bicara langsung mencari di rak dan menyerahkan ke gue...and salutnya dugaan dia bener tentang ukuran celana itu... Atau udah nyoba dengan nahan - nahan napas dan masih gak muat juga...

Belum lagi kalau jadi sasaran pelototan orang di kendaraan umum karena dianggap nambah sempit tempat duduk yang memang di ciptakan untuk ukuran minimalis... Ohya, buat yang tinggal di Jakarta, jangan sekali - sekali deh pergi ke Melawai... Disitu ukurannya XS semua... Yang ada tambah gondok...

Masalahnya buat gue, begitu berat gue turun abis diet...gue langsung menghantamnya lagi sebagai perayaan karena udah bisa nurunin berat badan padahal mestinya gue terpacu untuk menurunkannya lagi demi kesehatan gue sendiri... Jadi buat yang berat badannya berlebihan, yuuk jangan bosen - bosen diet dan olahraga agar kesehatan terjaga... Soalnya kita - kita ini yang lebih rentan penyakit daripada yang langsing...

Okeh? SEMANGATTTT!!!

Selasa, 15 Maret 2011

Tsunami di Jepang

Pas ngeliat berita tentang tsunami di Jepang rasanya seperti diingatkan waktu tsunami yang ada di Aceh tahun 2004 silam.

Oh, gue tidak mengalami sendiri tentu saja bagaimana tsunami itu menghantam bumi Aceh. Tapi saat itu gue dan orangtua serta almarhum Ompung gue sedang berada di Belawan - Sumatera Utara. Yang tentu saja adalah tetangganya Aceh. Kita sedang berada di rumah O'om gue dan turut merasakan getaran luar biasa ketika gempa sedang terjadi. Herannya tante gue masih tenang - tenang aja dan bilang, ah disini mah biasa kok gempa. Gak ada yang aneh... Karena perkataannya yang mungkin maksudnya menenangkan kita jadi rada - rada gak panik dan tetap berdiri diluar rumah. Menyaksikan bagaimana rumah - rumah di sekitar kita bergerser ke kanan dan ke kiri. Lalu akhirnya berhenti dan gue pun melanjutkan tidur lagi. Baru siangnya gue sadar sudah terjadi bencana besar melalui televisi.

Yang ingin gue komen adalah, Jepang yang katanya sudah membangun tembok selama 30 tahun untuk mengatasi Tsunami ini aja lewat. Jepang loh, sodara - sodara. Yang notabene para aparatnya lebih bisa diandalkan dan mau mundur kalau ketauan berbuat salah atau gagal melakukan tugas. Gue gak bisa kebayang apa kita disini mampu konsisten melanjutkan proyek yang memang tidak mungkin selesai dalam waktu singkat? Boro - boro deh... Yang gak langsung menguntungkan aja gak dikerjakan apalagi yang harus menunggu puluhan tahun dan berganti pemerintahan baru bisa selesai?

Dan juga bencana ini menyadarkan kita semua bahwa mau secanggih apa teknologi yang dimiliki tetap saja tidak bisa mengantisipasi kekuatan alam jika sedang mengamuk. Yang membedakannya dengan negara yang morat marit adalah kesigapan para aparat pemerintah dalam berusaha mengatasi bencana yang ada. Belum lagi perekonomian yang bakal ambruk akibat bencana besar seperti itu. Jika mengandalkan aparat yang cuman mikirin diri sendiri dan malah ngomong yang tidak sepantasnya gue gak yakin ini bisa dijalankan...

Turut berduka untuk rakyat di Jepang sana dan semoga mereka yang selamat dapat melihat secercah harapan di kemudian hari... 

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.