Blog berisi curhatan si lajang

Jumat, 26 Juni 2015

Sedapnya Sushi Tei

Dulu, dulu, dulu banget, setiap kali seorang teman saya mengajak makan di restoran Jepang seperti Sushi Tei misalnya, saya pasti stress. Oh, noo... Sudah mahal, saya gak doyan dengan makanannya. Apalagi apa itu yang namanya sushi... Bukannya makanan mentah? Jadi awal-awal ke restoran Jepang itu pasti saya pesan makanan yang beda-beda tipis sama nasi goreng.



Tapi pada suatu hari yang super cerah (mulai deh kumat) saya memutuskan, okay... saya harus membuka diri untuk mencoba segala jenis makanan. Kalau rasanya tidak enak padahal sudah bayar mahal itu namanya resiko. Kalau takut bokek, ya jangan tiap weekend dong nyoba makanan... Jadi, hari itu teman saya yang mengajak ke Sushi Tei membantu memesankan sushi yang kira-kira bisa deh masuk ke mulut saya.... Dan jreng, sejak hari itu saya jatuh cinta sama yang satu ini....
Crispy Roll

Rabu, 24 Juni 2015

Joyous Jittlada

Seorang teman dengan (sok) bijak berkomentar mengenai kebiasaan saya foto sana sini... Kalau sudah terlalu sering makan di suatu tempat, maka pasti foto-fotonya bakal jarang... Belakangan saya baru sadar kalau kata-kata tersebut ia kutip dari kalimat: semakin sering orang jalan-jalan, maka akan semakin sedikit ia belanja oleh-oleh. Tapi kalau dipikir-pikir ya benar juga sih... Karena sudah biasa, boro-boro mau beli oleh-oleh. Foto-foto juga bakal malas ....

Ada beberapa tempat yang saking sudah keseringan dikunjungi membuat saya malas foto-foto.  Apalagi menu makanan yang dipesan yang itu lagi dan lagi (saking doyannya). Jadi ketika saya mau posting sempat kelabakan juga mencari foto-foto makanan dari restoran tersebut.

Teman saya hobi banget makan di Jittlada dan sering mengajak saya menemaninya makan. Hohohoh... Asik ya? Dan setiap kali kami makan malam di sana maka sudah dapat dipastikan kurang lebih menu ini yang kami pesan:

Grilled Sirloin Beef

Senin, 22 Juni 2015

Bersama di Kafe Betawi

Mama saya is the best cook ever, for me and my dad.. Dan ini salah satu pembelaan saya untuk tidak hobi hunting makanan Indonesia kalau makan keluar. Why on earth I have to look for Indonesian food when my mom can cook a good one for me?
Tapi itu dulu sebelum beliau terkena diabetes. Bye bye makanan enak dan bye bye dapur. Jadi, akhirnya sekarang kalau pergi makan keluar ya saya mulai membuka diri untuk mencoba makanan Indonesia. Sabtu kemarin bersama orangtua, saya makan siang di Kafe Betawi. Seingat saya teman-teman saya paling hobi banget makan Soto Betawi di sini. Tempat ini jadi pilihan saya setelah tidak teliti melihat tanggal berlaku voucher makan yang saya dapatkan sebelumnya lewat event di Instagram. Sekalian dalam rangka menyambut ultah Jakarta ke 488 ^_^  jadi mari makan kuliner Betawi. *Ini maksa banget sebenarnya yah*

Saya memesan bihun goreng (gak kreatif banget sih pilihannya), mama memesan Lontong Cap Gomeh dan papa saya memesan sop buntut. Surprising for me, bihun goreng (yang bihunnya sedikit banget kalau lagi lapar luar biasa) dengan kacang, irisan ayam goreng, kerupuk dan emping ini rasanya uenak. Boleh dibubuhi sambal yang telah disediakan. Tadinya mama saya ditawarin paket lontong cap gomeh dengan kerupuk udang dan aqua. Tapi kerupuknya lagi kosong. Yah males banget deh.

Rabu, 17 Juni 2015

Bioskop Megaria aka Metropole


Sebenarnya namanya Megaria atau Metropole sih?

Menurut cerita dari papa saya sih nama awalnya Metropole. Lalu ketika segala sesuatu yang berbau barat dilarang, maka namanya menjadi Megaria. Hingga akhirnya berubah kembali menjadi Metropole. Sejarah lengkapnya bisa dibaca di situs Wikipedia.

Sejak dulu bioskop (yang memang letaknya gak jauh dari rumah orangtua saya) ini sudah menjadi tempat nonton favorit. Bioskop ini sebelum dibeli oleh group 21 punya tempat duduk bagian balkon, yang sayangnya tidak pernah saya rasakan. Jadi tidak seperti sekarang, bioskop Metropole hanya punya satu studio besar. Yang memang seru sih kalau lagi nonton film yang sedang in. Apalagi mengingat, film dari luar dulu-dulu selalu terlambat ketika masuk ke Indonesia. Jadi filmnya main di luar negeri sejak kapan, nongolnya baru sebulan kemudian misalnya. Kalau mau menonton film yang super baru, biasanya diputar saat malam tahun baru.

Dulu, setelah menonton orangtua saya suka makan mpek-mpeknya yang terkenal itu. Atau makan malam di lantai dua gedung tersebut. Iyaaah, saya juga baru tahu kalau ada tempat makan di lantai dua, jadi bisa melihat jalanan dari atas... Mungkin bisa jadi candle light dinner...?

Bioskop Metropole, walau setelah bergabung dengan group 21 sempat juga membuat saya malas menonton di sana. Saya tidak tahu apakah pengaruh dekorasi tapi rasanya tempatnya kok suram banget. Plus, tempat makannya terkesan kumuh hingga saya lebih memilih nonton di pusat perbelanjaan.

Senin, 15 Juni 2015

[Review] Jurassic World

Taken from G+ 

Saya berharap banyak ketika hendak menonton Jurassic World. Saya masih ingat betapa perasaan seru dan terpukau ketika pertama kali menonton Jurassic Park di layar lebar. Dan masih doyan menonton setiap kali diputar di televisi (walau sudah dipotong habis-habisan untuk slot iklan). Melihat trailer Jurassic World yang keren banget dan terutama ada Chris Pratt, saya langsung semangat menonton.


Dan saya kecewa.

Awalnya saya mengira akan ada keluarga yang pergi mengujungi Jurassic World. Tapi ternyata hanya dua kakak beradik Zach (Nick Robinson) dan Gary (Ty Simpkins) yang pergi ke Isla Nubar. Jurassic Park yang dulu didirikan oleh John Hammond ada di sana dan sekarang menjadi Jurassic World.
Keduanya mengira akan dijemput oleh tante mereka Claire Dearing (Bryce Dallas Howard). Ternyata Claire yang juga tangan kanan pemilik baru Jurassic World : Simon Masrani (Irrfan Khan) digambarkan kaku dan sangat super sibuk. Ia menyerahkan acara jalan-jalan pada asistennya Zara (Katie McGrath - yang menurut saya sia-sia banget main di film ini... padahal dia keren banget waktu main sebagai Morgana di serial Merlin). Saking sibuknya Claire sampai tidak hapal usia kedua keponakannya dan tidak ingat kapan terakhir mereka bertemu. Hubungannya dengan pelatih Velociprator Owen Grady (si keren Chris Pratt) juga tidak berjalan dengan baik. Ia sibuk berusaha meyakinkan investor bahwa Jurassic World siap memenuhi keinginan pengunjung yang ingin melihat dinosaurus yang lebih menyeramkan dari T-rex, velociprator dan Mosasaurus. Karenanya, pimpinan ilmuwan Dr. Henry Wu sudah menciptakan jenis dinosaurus yang lebih seram dan mematikan. Saking mematikannya, hewan tersebut sampai memakan saudaranya sendiri. Dan dinding kandangnya dibuat setinggi mungkin.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.