Blog berisi curhatan si lajang

Selasa, 09 Januari 2024

D'PRIMA HOTEL BANDUNG - A REVIEW

dPrima Hotel Bandung

Sadar sesadar-sadarnya kalau menginap di mana saja menjelang malam pergantian tahun pasti bakal kena getok walau tempatnya tidak sesuai dengan harapan. Tapi tetap juga cari tahu lewat OTA dan mbah Google. Kalau pergi bareng mama, kebanyakan beliau duduk di kursi roda. Jadi hal-hal berikut yang harus saya perhatikan kalau hendak jalan-jalan bareng beliau:


- Akses Untuk Kursi Roda

Padahal ya, kalau diingat-ingat, suka ada pop up question dari google yang menanyakan apakah tempat ini punya akses untuk pengguna kursi roda? Dan kebanyakan saya skip pertanyaan tersebut atau saya jawab tidak ingat.

SEKARANG? Mau tempatnya lagi trending atau baru buka, saya harus cek dulu, ada akses untuk pengguna kursi roda gak? Atau setidaknya, perlu naik turun tangga kak untuk keluar masuk tempat tersebut?


- Di dalam kota

Mengingat mama juga susah berjalan terlalu banyak, memang sepertinya percuma juga sih menginap di tempat yang tidak jauh dari mana-mana. Kalau trotoar tidak nyaman untuk dilalui kursi roda ya artinya alamat kami akan lebih banyak tinggal di dalam hotel. 

Kl di dalam kota, paling enggak gampang mau pesan makanan via ojol. Atau ngeluyur sendiri pagi2 dalam wkt 1 - 2 jam. 


- Toilet

Ini yang agak ribet. Jarang lah ya ada yang bikin ulasan mengenai toilet sampai detil banget. Karena mama saya punya keterbatasan dalam bergerak, jadi kalau toiletnya ukurannya kecil, buat dia malah enak. Dia jadi punya banyak tempat untuk pegangan. Kalau tempatnya terlalu besar, alamat tempat ini tidak akan kami kunjungi lagi ke depannya.

Postingan ini adalah rangkaian dari perjalanan akhir tahun saya dengan mama:

Grand Tebu Hotel - Review


d'PRIMA HOTEL BANDUNG

Cari punya cari, hotel yang sebenarnya ingin saya coba, harganya melampaui budget saya. Dan dari sekian lokasi, harga, dan akses masuk, akhirnya saya memutuskan untuk menginap di hotel d'Prima yang dulunya adalah Park View Hotel. Sebenarnya saya gak terlalu sreg untuk menginap di sini. Walau hanya 10 menit jalan kaki kalau mau ke Paris Van Java, tapi mama saya kan pasti tidak bisa diajak jalan kaki. Tapi saat itu, hotel inilah yang mendekati budget saya dan dari segi lokasi, masih oke lah. Jadilah saya menginap di sini dari tanggal 30 Desember sampai 1 Januari. Nanti sebelum pulang saya akan pindah ke hotel lain. 


Jadi, saya akan mengulas dari segi positif hotel ini ya:

Front lobby d'Prima Hotel

PELAYANANNYA RAMAH BANGET

Dari sejak masuk halaman hotel, sudah ada petugas yang sigap bantu untuk mendorong kursi roda mama saya lewat jalur yang tersedia. Jangan salah ya, walau jalur kursi rodanya ada, tapi agak curam. Dan kalau mau dorong sendiri, beneran mesti punya tenaga ekstra. Karena bisa-bisa malah jatuh bareng. Ubinnya terlalu licin sih untuk si petugasnya bertahan jalan sambil mendorong kursi roda. 

Pas masuk ke dalam dan check in, gak butuh waktu lama. Awalnya hanya diberikan 1 kunci kamar. Lalu saya minta 2. DIberikan oleh mereka tanpa ada persyaratan tambahan. Mereka menawarkan untuk ikut mengantarkan sampai ke kamar. Tapi saya tolak, karena merasa bisa lah dorong sendiri kursi rodanya. 




TIDAK ADA DEPOSIT

Untuk menginap di sini, tidak diminta uang deposit. Bahkan ketika saya meminta tambahan kunci kamar pun, tidak diminta uang depsit. 


Amenities Hotel:

PAs masuk, langsung saya videokan ada dua air mineral, 2 gelas teh, 1 sendok, electric kettle dan tempat teh, kopi serta gula. Sempat saya tanyakan sih, kok cuma dikasih 1 sendok? Kan yang nginep berdua? Resepsionisnya menginformasikan, bahwa sendok teh memang hanya diberikan 1. Tapi kalau memang saya butuh 2, bisa hubungi mereka agar disediakan. 

Nanya aja ya, daripada dikira nilep pas mau check out. Pernah banget mengalami pas menginap di sini.

Untuk toiletries, ada handuk, keset, 2 gelas dan sikat gigi. Tidak ada hairdryer (entah kalau diminta apakah akan disediakan, karena saya tidak terlalu perlu juga. Sabun mandi dan shampoo tersedia. Yang tidak ada sabun cuci tangan. 


restoran hotel d'Prima Bandung

VARIASI MAKANAN UNTUK SARAPAN

Biasanya saya malas sarapan di hotel, tapi karena letaknya tidak diapit tempat makan ataupun kedai kopi, ya sudahlah ya. Sekali-sekali sarapan dari yang disediakan di hotel deh. 




Untuk variasi makanannya tidak terlalu banyak, dan rasanya juga standard. Ada dua menu yang saya suka yaitu spaghetti dan ikan masak bumbu lemon. Yang terakhir ini hampir saja kehabisan, empuk dan bumbunya meresap. Jadi ada rasa gurih dan asam segar dari lemonnya. 


coklat sarapan hotel d'Prima

Yang menarik, ada praline dong yang disediakan pas sarapan. Ada yang masih terbungkus, dan ada yang memang sudah terbuka. 


 

LOKASI

Bagi yang seneng ngemall, tempat ini lokasinya hanya 10 menit jalan kaki ke PVJ. Bolak balik hanya 20 menit lah. Dan kalau cek di google maps, dekat dengan beberapa tempat makan. Jadi, masih termasuk ok lah menginap di sini, karena ada banyak pilihan tempat makan kok. Selama badan masih kuat ya untuk jalan-jalan sendiri tanpa menggunakan kursi roda. 


Karena tidak ada yang sempurna, maka yang berikut adalah ulasan dari:

SEGI NEGATIF


Karpet di koridor

Kalau kalian bareng dengan pengguna kursi roda dan kalian yang harus mendorong kursi roda tersebebut, maka akan berasa berat banget ketika melintas di atas karpet. Dan karpetnya itu kotor banget. Kelihatan seperti tidak pernah dibersihkan. Untunglah di dalam kamar tidak menggunakan karpet. 


 


Toilet dan Kamar Mandi

Air panas di wastafel yang selalu keluar, jadi lumayan kaget pas mau cuci tangan. Sepertinya juga ada kebocoran, karena keset yang ada di lantai terlihat basah. Padahal sepanjang malam kami tidak menggunakan kamar mandi. Air terkadang keluar sendiri dari pancuran, padahal sedang tidak digunakan. Gak sih, gak ada perasaan horor atau semacamnya. Ini murni hotelalnya yang ketuaan dan perlu renovasi atau bagaimana lah. 

Padahal kamar mandinya pas untuk digunakan mama saya, karena tidak terlalu besar.


KULKAS

Di sini tidak disediakan, jadi tidak disarankan untuk membeli makanan yang tidak tahan lama atau perlu disimpan di kulkas. 


CATATAN LAIN:

Saya menanyakan apakah akan disediakan lagi air mineral mengingat kami menginap 2 malam. Mereka konfirmasi akan disediakan. Sempat juga ditanyakan, apakah saya ingin agar kamar dibersihkan. Saya bilang, tidak perlu. Eh, pas kami tinggal keluar, ternyata dibersihkan oleh mereka. Tempat tidur dirapikan, amenities hotel diganti dengan yang baru. 



Ohya kelupaan, di sini ada kolam renang yang terletak di dekat restoran. Jadi, banyak tamu yang membawa anak-anak berenang di sini setelah sarapan pagi. 




Yang juara dari hotel ini adalah dari segi pelayanan. Kalau enggak, mungkin malas lah orang menginap di sini. Hotelnya terlihat sudah tua. Dan hanya cakep di bagian lobi. Bagian lobinya seriusan, cakep banget. Tapi kan kita ke hotel buat istirahat, bukan hanya untuk foto-foto cakep buat medsos. 


NOTE TO SELF
Ketika menginap di sini kami sempat merasakan gempa saat malam menjelang tahun baru 2024. Saya sempat menghubungi resepsionis dan dibenarkan bahwa telah terjadi gempa. Mereka menenangkan bahwa situasi baik-baik saja. Dan jika memang kondisinya berbeda, mereka akan memberi informasi pada kami. 

CUMA YAAAA... mengingat kalau sedang gempa kan tidak boleh turun dengan lift, bagaimana ceritanya kalau kita bawa orangtua yang tidak bisa naik turun tangga? Mendadak saya kehilangan minat menginap di lantai yang tinggi.....

20 komentar:

  1. Hotelnya cakep amat. Suka ama interiornya. Terlepas dari kekurangannya, aku suka ama pelayanan mereka yg penuh perhatian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, saya iseng cek review dari tahun2 sebelumnya, dan semuanya memuji pelayanan yang diberikan oleh para staff hotel ini

      Hapus
  2. Lokasi hotel lumayan strategis ya, fasilitas nya pun mumpuni, desain interior nya pun menarik dan terpenting pelayanan nya super ramah, bikin nyaman dan betah.
    Nah, kalau gempa emang bikin brigidik juga pas kita nya di lantai atas. Jaman masih ngantor di lt 25, pernah turun tangga sampe lutut lemes dan besoknya kaki pada sakit saking capek turun ke bawah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, sama. aku juga pernah harus turun dari lantai 19 pas ada gempa di Jakarta. Makanya mendadak jadi kepikiran, waduh, kl lain kali pergi sama mamaku, bagaimana ceritanya kalau kami ada di lantai yang tinggi?

      Hapus
  3. Kalau dari foto-fotonya kelihatan cantik, ya. Tapi mungkin kalau lihat langsung kelihatan tuanya. Akses kursi roda curam itu memang hadeeeh sekali, persis kaya toilet yang ada pegangannya tapi pas dipegang malah longgar. Bukannya bantu malah bikin celaka (---pengalamanku, ahaha) :') Untung semuanya ramah-ramah, ya, jadinya ada nilai plus :)

    Btw, betul pas malam tahun baru memang ada gempa di Bandung. Lumayan kencang juga. Salah satu alasan suamiku ngajak pindah dari apartemen ke rumah tapak (dulu tinggal di lantai 15) ya karena ngalamin gempa dan kami susah turun pakai tangga (aku ada keterbatasan gerak). Syukurlah sekarang kami gampang jalan keluar/halaman kalau ada gempa, lumayan bikin panik berkurang.

    Selamat tahun baru, ya! Sehat selalu untukmu dan Mama :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Happy New Year to you too and families. Sehat2 selalu juga untuk kita semua ya... Baru kali ini aku mengalami gempa pas lagi liburan dan bawa orangtua dengan keterbatasan gerak pula. Makanya baru kepikiran, padahal biasanya aku paling suka menginap di lantai yang tinggi. Sekarang jadi berpikir lagi, apakah itu perlu atau tidak?
      Yaaa, betul... toilet yang sempit, buat ibu saya malah jadi enak karena ia gampang berpegangan. Kalau dulu mah mana kepikiran ke sini

      Hapus
  4. Hoo ternyata beneran sudah tua ya hotelnya, kupikir desainnya aja yang dibuat klasik ala kerajaan gitu. Cakep sih memang gambar-gambar lobi hotelnya, tapi banyak fasilitas kamar yang perlu diperbaiki ya. Terutama masalah air yang bocor, kalau nggak segera ditangani, pihak hotelnya sendiri juga bakalan rugi banyak tuh padahal.

    BalasHapus
  5. Masyaallah, cakep banget ya lobynya. Dari pemilihan nama sebenarnya uda mikir sepertinya ini hotel lama. Tapi loby nya ini keren dan kayanya kekinian banget ya. Bener mbak, akupun demikian sepertinya jika ada kerabat yg pake kursi roda, pasti takut kalo di kamar lantai atas kalo knp2

    BalasHapus
  6. Iya, ka Ria.. saat akan pergantian tahun baru kemarin terasa sekali gempanya. Mana gak sekali doank yaa.. Jadi was-was banget, pastinya.

    Tapi overall, menginap di D'Primahotel Bandung ini worthed sih yaa..
    Walau menurutku dari segi harga, rasanya pantas banget kalo dapet service terbaik. Apalagi lokasinya yang beneran senyaman itu.. di Sukajadi dan deket banget ama PVJ. Mayan, bisa taun baruan di mall Bandung. Hanya mungkin view-nya bakalan gedung-gedung menjulang yaa.. Gak terlalu di atas kota Bandung, soalnya.

    BalasHapus
  7. Aku pernah menginap di hotel yang kamar mandinya bocorrrr... dan itu ribet banget, kesetnya basah jadi bingung mau mengeringkan kaku di mana, hahahaha... ttg karpet di lorong, fungsi karpet itu untuk meredam kebisingan kak, sehingga ngga terdengar suara sepatu dan roda koper, hal ini supaya pengunjung yang sedang beristirahat di kamar tidak terganggu...

    BalasHapus
  8. Soal kamar mandi yang kecil, aku baru dapat insight di tulisan ini. Bener juga ya, jadi ada banyak tempat pegangan ketimbang kamar mandi kelewat luas yang malah plong gitu aja.

    Tentang akses kursi roda, ini banyak terjadi di gedung-gedung. Disediakan tapi emang curam. Harus 2 orang yang bawa, satu mendorong, satu menarik. Yang mana keduanya harus nahan juga jangan sampai kejengkang.

    Di sisi lain harus diakui juga interior hotelnya cakep banget. Kayak bangunan di Eropa.

    BalasHapus
  9. Lokasinya sebenernya nyaman ya mba tengah kota dekat dengan kuliner mall tempat wisata...
    Lobby nya juga keliatan wahhh banget looo...mungkin dia baru ngrenov bagian lobinya aja utk memberikan kesan yg baik bagi para pengunjungnya sedangkan area kamr dan yg lainnya belum sempat terjamah untuk pembaruan 😁

    BalasHapus
  10. Lihat interiornya seh keren yaa tapi pas diinfo kekurangannya jadi mikir aja seh, soalnya kalau kotor dan ada perlengkapan yang kurang baik itu suka ngeselin hehehehe.

    BalasHapus
  11. Iya ya pas lihat foto lobinya kelihatan waah banget jadi kirain di ruangan lain juga gitu ternyata nggak ya, untunglah pelayanannya ramah

    BalasHapus
  12. Walaupun hotel tua tapi masih bisa memberikan pelayanan paripurna. Jujurly desain interiornya cakep banget lho, seperti berada dikerajaan dan benar benar terlihat luxurious banget. Masih bisa dinikmati ya kalau staycation disini

    BalasHapus
  13. Bandung itu ga ada habisnya ya mau wisatanya, kulinernya juga hotelnya, saya pernah juga menginap di hotel ini, cukup nyaman sih menurut saya tempatnya dan makanannya juga enak

    BalasHapus
  14. Mbaaaa padahal aku pikir kamarnya bakal sama cakeep kayak lobby. Krn memang lobbynya cakeeeep sih ini 😍😍.

    Pas denger nama, aku msh ngerasa biasa aja, ga nyangka kalo bakal cantik at least lobbynya.

    Tapi kamar biasa aja yaa.

    Cuma kalo ada kebocoran di air memang agak nyebelin sih.

    Yg bikin galau, service yg bagus dan ramah tadi. Soalnya aku biasanya luluh Ama service begini 😄👍

    BalasHapus
  15. ngeliat foto tampak depan terlihat mewah, elegan, pas liat foto lobi udah kayak istana aja, mewah juga
    Tapi ternyata d'prima termasuk hotel lama juga ya, overall kalau dari segi kamar menurutku udah oke, lumayan bersih, mungkin ada beberapa kamar yang kebetulan ada keran air yang rusak.
    Aku pernah ngalami juga, masa malam malam kayak ada suara air mengalir dari keran, dan memang iya, jadi kayak bocor kecil gitu

    BalasHapus
  16. Wah enak nih klo hotel deket tempat jajanan atau hangout.. Berarti termasuk strategis ya deket PVJ.
    Klo soal grmpa, bismillah aja kak, di manapun ada risikonya. Sy pernah turun tangga dr lantai 16 di kantor waktu gempa di Banten terasa di Jakarta & krn liftnya mati. Ada ibu hamil jg waktu itu, alhamdulillah kami semua selamat sampai lantai dasar

    BalasHapus
  17. Review ka Ria mengenai D'Prima Hotel Bandung bisa menjadi rujukan bagi wisatawan yang mengalami kondisi travelling yang serupa. Membersamai orangtua yang menggunakan kursi roda atau sahabat disabilitas. Sehingga prefer mempertimbangkan kembali dengan beberapa kesulitannya atau meminta kondisi kamar yang tersedia yang ramah untuk kursi roda.

    BalasHapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.