Blog berisi curhatan si lajang

Kamis, 02 Juli 2020

#NEWNORMAL Mineral Cafe


Mineral Cafe

Setelah sekitar dua bulan berada di rumah dan hanya keluar seperlunya saja, saya hayo banget ketika diajak keluar oleh beberapa teman foodie. Salah satu alasan mengapa saya mau banget selain ingin tahu keadaan di luar bagaimana, yang ngajak jalan nih bawa mobil sendiri. 

Jadi karena ini benar-benar kali pertama saya keluar rumah dengan orang lain maka saya bawa:



Masker
Ini sudah mandatory pake banget ya plus sudah ada aturannya di PerGub no 33 tahun 2020. Dan karena bakal pergi lebih dari 4 jam, saya bawa masker tambahan untuk ganti. 
Ohya saat ke sini tanggal 6 Juni lalu, saya belum punya masker V2N+ yang ada Respiratory Exhaust Valve. Kalau masker ini bisa digunakan seharian, tapi biasanya tetap bawa cadangan. 


OOTD
Sudah lama gak keluyuran dan baru sadar baju saya sudah banyak yang gak muat. Hadeh... Jadilah kostum teraman untuk digunakan adalah baju lengan panjang lengkap sekalian dengan hoodie. Dan dengan celana panjang jeans serta sneakers. Kalau biasanya malas pakai kaos kaki, untuk saat ini saya pakai saja deh.


Hand Sanitizer
Gak usah bawa yang ukuran satu galon lah yah... Yang penting cukup untuk cuci tangan. 



Berhubung saya pergi dengan teman yang bawa kendaraan sendiri, maka helm gak saya bawa. Plus, saat itu ojek online belum diperkenankan membawa penumpang. 



Dikarenakan masih masa PSBB maka teman saya menghubungi dulu beberapa tempat sebelum kami datang ke sana. Banyak dari mereka tetap menjual produk-produknya tapi hanya bisa untuk takeaway dan pastinya tidak menerima pengunjung untuk dine in. Di Mineral Cafe ini kami juga tidak diperkenankan dine in, tapi kalau hanya mau foto-foto sebentar ya boleh aja. Jadilah kami pesan satu persatu, sembari menunggu pesanan teman yang lain selesai dibuat, sekalian saja kami foto-foto di sini. 



Sebelum masuk, suhu badan di cek dan diminta untuk cuci tangan di tempat yang sudah disediakan. Dari segi mengikuti protokol jelas sudah bagus, tapi untuk dapat estetika foto jelas gak mungkin ya... Suasana di dalam kafe saat itu jelas lengang, dan sepertinya kesempatan itu digunakan oleh pemilik kafe untuk renovasi. Beneran kosong, tidak ada perabotan di tengah-tengah ruangan. Para staff yang ada di dalam semua mengenakan masker dan sarung tangan. Dan mungkin karena sudah lama banget gak ada yang dine in, mereka mematikan lampu di dalam ruangan. Lampu baru dinyalakan ketika mereka melihat kami mulai foto-foto sembari duduk. 

HEH? Boleh duduk? 



Iya, hanya untuk foto-foto saja dan setelah pesanannya semua selesai dibuat, kami pun langsung beranjak pergi. 

Kesan-kesannya setelah akhirnya masuk ke dalam kedai kopi lagi? Campur aduk, senang karena akhirnya keluar lagi jalan-jalan bareng teman. Deg-degan karena jangan sampai ya salah satu dari kami atau kami semua jadi sakit gara-gara ketemuan dan ngopi bareng. Sedih karena berasa kebebasan untuk beraktivitas di luar rumah jadi berkurang. 




Hal-hal yang pastinya akan jadi perhatian jika hendak keluar bareng dan nongkrong lagi adalah:

Jumlah pengunjung
Sebenarnya gak usah saat pandemi pun, saya bukan termasuk orang yang suka keramaian. Maklum deh, faktor U. Kalau sudah terlalu banyak orang dalam satu ruangan, rasanya gerah saja dan puyeng. Jadi, jika lain kali tempat yang akan didatangi terlihat padat oleh pengunjung sepertinya bakal bye.


Bye NGADEM
Saya dulu senangnya ngadem dalam mal, bahkan aktivitas ini jadi kegiatan favorit bareng mamak. Sekarang? Beuh, manula tidak disarankan untuk jalan-jalan ke mall. Kalau bukan buat ngadem, ngapain juga meninggalkan tempat tidur yang nyaman di rumah? Saya sendiri gak masalah kalau harus duduk di luar walau pastinya kepanasan. Selama gak ada asap rokok yang melintas sih, bakal oke-oke sajalah.


Transportasi
Bareng temen yang bawa kendaraan atau harus naik busway atau malahan ojek? Pastinya kalau menggunakan ojek, saya pasti akan bawa helm sendiri. Dulu gak masalah lah ya pakai helm butut dan (terpaksa) pakai helm yang masih basah karena belum kering setelah dicuci. Tapi sekarang, no way jose.

Kalau kalian bagaimana dalam menghadapi new normal?

Bagi yang ingin berkunjung silahkan cek di sini

2 komentar:

  1. Sama mbaaa, kalo aku makan di luar, aku pastiin tempatnya ga rame. Kliatan rame, lgs bhaaay ga jd masuk. Dan aku msh blm mau kluar ngajakin anak2, kec tujuannya staycation yaa. Itupun sampe hotel mereka ga kukasih kluar. Hanya bisa di kamar.

    Intinya sih aku jd LBH males kluar. Kalo makan, ttp LBH suka pesen online. Kec ada yg bnr2 dipengenin bangettt dan ga bisa delivery.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, memang ngerik sekarang. Aku orangnya gak betah kalau di rumah aja jd sesekali pas wiken pasti keluar. CUma ya gitu deh, milih2 tempatnya. Kl udah keramaian hadeh mending gak usyah ajah... Gak bakal keabisan tempat nongkrong kok di Jkt

      Hapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.