Blog berisi curhatan si lajang

Rabu, 10 Juli 2019

Hangout with @PergiKuliner

Pertama kali mengikuti acara Pergi Kuliner

Kamu rajin bener nulis-nulis review makanan, pernah ada seorang kenalan ngomong begitu ke saya. Padahal sebenarnya saya juga gak rajin-rajin amat menulis review. Plus, review yang saya tulis bisa ditulis juga oleh banyaaak orang lainnya. Apa sih review yang saya buat? Paling uh enak banget makanannya, atau kopinya ramah sama perut saya and so on... 

Lah tapi kok nekat banget ikut-ikutan sok bikin review?

Sebenarnya tujuan utama saya adalah untuk senang-senang dan mencari teman. 

Yaaaa, like really? Seriously?


Jaman baheula dulu, kalau saya foto makanan atau minuman pasti teman-teman saya merasa terganggu. Ini termasuk dengan almarhum papa saya dan sekarang mama saya. Jadi gak heran kalau lagi jalan sama mereka, maka foto makanan dan restoran hanya ada sedikit. Terus belum lagi dituduh pamer, ngabisin duit orangtua...eh, saya kok jadi kemana-mana ceritanya...

Well, anyway awalnya saya masih lebih suka menulis di blog daripada di aplikasi makanan. Alasan awal saya ingin branding, dikenal sebagai food blogger. Apa daya, saya kebanyakan maunya, males nulisnya, hobinya makan doang sama foto abis itu lupa... Lalu ada kegiatan yang gak berhubungan sama makanan, yang harus diulas di blog... Akhirnya saya bertobat dan memutuskan untuk jadi lifestyle blogger saja. Dan...untuk ulasan makanan saya mulai deh menulis di aplikasi seperti Pergi Kuliner. 

Street food 

Saya sebenarnya gak selalu bisa tiap saat pergi makan di luar, ke restoran yang lagi hype atau kedai kopi yang baru saja buka. Lebih banyak tempat makan yang saya datangi tentu saja kantin dekat kantor atau booth makanan kecil yang ada di mall. Dan di aplikasi Pergi Kuliner, tempat-tempat ngumpet di kantin ini bisa dimasukkan untuk review. Berguna banget kalau misalnya lagi pergi ke suatu tempat dan bingung mau cari makan di mana. Ini salah satu poin plus di aplikasi Pergi Kuliner. Toh tinggal lapor kalau misalnya kedai atau warung tadi sudah pindah alamat atau tutup permanen.




Acara Pergi Kuliner


Terus kok pakai alasan untuk mencari teman?

Di usia saya yang mau masuk kepala 5, mencari teman seumur yang masih melajang, dan bisa diajak nongkrong bareng itu sudah termasuk langka. Punya minat yang sama yaitu makan, masih ada walau jumlahnya lebih terbatas lagi. Sudah uzur ya bapak, ibu... tidak boleh terlalu kebanyakan makan. Terus nanti ujung-ujungnya keluarlah daftar penyakit dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan. Walau akhirnya kami tetap saja memamah biak makanan yang katanya bisa bikin rentetan penyakit (kalau kebanyakan), tapi tidak semua ingat untuk foto-foto. Dan karenanya saya butuh komunitas yang tentunya punya minat yang sama.


Makan bareng Pergi Kuliner 

Pas ikutan acara Pergi Kuliner pertama kali sebagai Alfa, baru deh saya ketemu foodie lain yang click. Click dalam makan, itu sih udah gak usah dipertanyakan. Tapi juga dalam berbagi tips and trick untuk foto makanan, lalu saling memberi informasi tempat nongkrong baru. Saling mengajak ketika ketiban rejeki dapat undangan makan lalu boleh bawa teman. Dan lebih enaknya lagi, jika kami pergi makan beramai-ramai, makanan yang dipesan bisa bervariasi sehingga memungkinkan untuk icip sana sini. Acara-acara makan bareng ini juga bisa bikin lebih akrab dan personal... Gaul sama mereka bisa membuat saya merasa lebih muda walau kenyataannya umur jalan terus (apa sih).

Pasti rajin banget bikin review sampai jadi sering diundang. Gak juga sih, mungkin team Pergi Kuliner kasihan saja sama saya yah... hahahaha... But anyway, salah satu tips yang pernah dibagi sama mereka adalah konsisten upload review. Jadi jangan satu bulan rajin review hampir tiap hari lalu 3 bulan berikutnya tidak ada aktivitas sama sekali. Atau kayak salah seorang teman saya yang hobinya ngopi dan sebagian besar reviewnya tentang kedai kopi dan bagaimana racikan kopinya.

Sekarang, gak sabar nih menanti acara bareng Pergi Kuliner berikutnya karena beberapa waktu lalu saya tidak bisa ikut. Ketemuan sama teman, ngobrol sambil makan ditraktir pula...

Life is good, yes?

Buat yang bertanya-tanya kok saya udah jarang review tempat makan di blog, mampir aja deh ke catatan saya di Pergi Kuliner ya :) 

6 komentar:

  1. Indeed life is good! Makan2 terosss hahahaa

    BalasHapus
  2. Gimana caranya kalau mau ikutan acaranya sm pergi kuliner kak? aku punya tmn food blogger, dia suka bngt acara kaya begituan hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Install apps PerKul dan mulailah bikin review tempat makan sebanyak mungkin :)

      Hapus
  3. Seru banget bisa kulineran bareng-bareng sama pecinta kuliner :D biasanya akan lebih asik karena sama-sama suka makan hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, jadi pesen makanannya bisa banyak dan bisa nyicip2 bareng ^_^

      Hapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.