Blog berisi curhatan si lajang

Jumat, 14 September 2012

Roda Kehidupan


Seorang teman pernah bilang bahwa gak mungkin manusia itu ada di bawah terus kehidupannya. Karena kehidupan manusia itu konon bagai roda yang terus berputar. Sometimes elo di atas tapi bisa jadi beberapa waktu kemudian elo akan berada dibawah.

Bisa jadi dia bener, bisa jadi enggak. Tergantung dari sudut mana sih kita memandang. Orang yang lagi susah misalnya pasti ketika melihat orang lain yang tengah ketawa ketiwi di jalan dan menggerutu. Huh, orang hidupnya enak bener gak pernah kenal susah... Ngaku, gue aja suka gitu kok kalau lagi melihat orang yang berjalan santai di mall seperti tidak ada beban. Dan brat bret, belanja tanpa ketakutan nanti akhir bulan bayarnya gimane yeee... Pergi jalan-jalan ke luar negeri berkali-kali (dengan duit hasil keringat sendiri atau hasil kekayaan keluarga sendiri pokoknya duit sendiri dueh) sampai bisa bilang, ah bosen gue kesono. Sementara orang lain mungkin harus kerja rodi dulu sebelum bisa traveling atau bisa jadi hanya sampai di khayalan.

Tapi memangnya kita tahu apakah orang-orang yang sedang membuat kita iri bagaimana kehidupannya sehari-hari? Mungkin dari segi keuangan dia sedang tidak berada di bawah sih dan kemungkinan untuk itu kecil banget. Tapi apakah menjamin kebahagiannya? Apakah dia selalu menyambut hari dengan ceria? Atau sebenarnya dia tengah dirundung masalah yang justru tidak pernah menjadi masalah untuk orang lain?

Gue harus mengakui bahwa ada banyaaak hal yang harus dipelajari dalam hidup ini dan proses itu tidak pernah berhenti. Bahwa semua orang itu punya masalah sendiri-sendiri dan itulah yang dimaksud kehidupan manusia itu bagaikan roda yang terus berputar. Gak hanya di masalah keuangan. Sebentar punya duit lama gak punya duit. Sebentar happy lalu menahun nelangsa. Sebentar merasa hidup itu indah buanget lalu terjerumus lama ke dalam kelamnya kehidupan.

Gak berusaha sok bijaksana sih, karena gue bukan tipe yang seperti itu. Tapi perlahan gue menyadari bahwa yah, ada hal yang masih bisa membuat kita menundukkan kepala dan mengucapkan doa sebagai rasa terima kasih atas kehidupan ini. Though yeah, life is sometimes suck and a bitch...well, begitulah hidup. Kadang kamu diatas yang rasanya hanya sejenak (orang kalau happy pasti merasa waktu cepat berlalu). Dan mungkin lebih banyak menghabiskan waktu dibawah untuk waktu yang lama,

Jumat, 07 September 2012

Thank you to @MyMagnumID

Walau udah mengurangi volume peredaran di media sosial tapi tetap aja dehhh gue belum bisa kabur sepenuhnya. Why? Alasan utamanya adalah karena gue pecinta yang gratisan. Hahaha. Sejauh ini dari hasil peredaran di twitter gue sudah pernah dapat buku cerita, tiket nonton konser, dan yang baru aja gue dapatkan adalah es krim gratis dari Magnum!

Seperti biasa melihatnya juga gak sengaja di timeline @MyMagnumID yang requestnya simple banget. Hanya meminta kita click link yang diberikan lalu kita tweet dengan format yang sudah ditentukan untuk mendapatkan es krim Magnum Gold. Mau tahu? Itu loh es krim terbaru keluaran Magnum yang iklannya sempat membuat gue mengira kalau ada film baru... Hehehhe

Anyway, hari Minggu tanggal 2 September 2012 itu gue mematikan hape karena baterainya yang udah sekarat. Eh, ketika dihidupkan kembali dan browsing di twitter baru terbaca Direct Message dari Magnum kalau tweet gue untuk keponakan berhasil mendapatkan es krim gratisss! Langsung heboh deh reply dan mereka menghubungi balik; menginformasikan kalau gue dan keponakan masing-masing mendapatkan 1 paket es krim Magnum hari Senin nanti.

Pas hari Senin tanggal 3 September 2012 jam 11.30 sampai deh kurir yang mengantarkan 1 paket berisi Magnum Gold!!! Yayyy!!!

So, did I like it? Buat gue yang namanya es krim mau rasa apa aja sih biasa lancar-lancar aja meluncur lewat mulut masuk ke perut. But anyway, to be honest gue termasuk rada payah untuk urusan makanan. Boleh dibilang kalau udah suka satu macam gue sulit berpaling ke yang lain. Tapi gue selalu membuka diri untuk mencoba rasa baru karena bagaimana mau membandingkan kalau belum tahu khan? Dan sejauh ini gue tetap setia pada Magnum Classic dan tentunya Magnum Chocolate Truffle. Es krimnya Magnum nih lembuuut banget, dari dulu sampai sekarang tetap sama nikmatnya. Walau untuk kenikmatan itu kudu merogoh kocek yang lumayan nabok lah kalau lagi tanggal tua.

Why? Hmmm, entah apakah pengaruh warnanya yang kuning gue merasa lapisan Belgian Chocolate di Magnum Gold ini lebih manis dari Magnum yang memang warnanya beneran coklat. Ada beberapa rasa dari es krim Magnum sudah gue coba dan pada akhirnya gue tetap kembali mencari yang rasa chocolate dan tentunya warnanya juga chocolate. Bisa jadi kurang cucok sama gue karena gue bukan penyuka caramel. Sementara Magnum Gold ini ada embel-embel caramel pula didalamnya. Gue penyuka manis, tapi vanilla combine with caramel I suppose not my kind of ice cream :)

Tapi tetap aja seneng kok dapat gratisan dan gak nolak seandainya lain kali diajakin ke pabriknya... Huahahahahah...  Thanks ya Magnum :)

Jumat, 31 Agustus 2012

Back to My Old Diary


Sejak ada media sosial itu gue demeeen banget ngoceh disana. Seolah seluruh dunia harus tahu apa yang ada dalam pikiran gue. Harus tahu kalau kata-kata gue ini bisa jadi quote loh (ceileee, ge-eran amat). Pokoknya semua curahan perasaan harus segera ditulis disana. Begitu juga kalau lagi sebel sama seseorang, langsung deh acara nyindir menyindir juga dituangkan dengan sepenuh hati. Lalu mulai deh acara saling menyindir di blog. Atau ketemu tulisan yang memancing emosi, langsung deh di response dan jadilah ajang #twitwar dengan metode no mention. Hadeuh, lama-lama gue pikir gila nih kalau terus-terusan begini. Kayaknya sudah harus mulai dipikir dengan bijaksana (umur, inget umuuur) nih penggunaan media sosial. So, dimulai (dengan berat hati) dari beberapa minggu lalu gue mulai mengerem aktivitas di media sosial.

Kamis, 30 Agustus 2012

Jenis-jenis Tulisan Fiksi

  Wah, udah lama juga gue puasa menulis dan beneran deh... Semua tips and trik menulis itu gak akan ada gunanya kalau gak dipraktekkan. Karena gue merasa sendiri nih blank-nya pas baru mau memulai menulis lagi. Yang ada gue bengong lamaaa dan berakhir dengan baca buku cerita alias menulisnya gak maju-maju.

Oh? Baca buku cerita apa nih? Gue suka cerita-cerita mistery pembunuhan sejak SMP. Salahin temen gue deh yang meminjamkan buku Agatha Christie yang mengenalkan gue dengan detektif Hercule Poirot. Jadilah sejak itu gue demen dengan cerita-cerita misteri lalu merambat ke cerita hantu kemudian ke cerita fantasy lainnya. Dan gue nyaris tidak pernah membaca cerita romance, entah yang versi lokal ataupun terjemahan. Dan ternyata, hal ini berpengaruh banget pada tulisan-tulisan gue. Coba tanya temen-temen gue yang pasti pada ngakak kalau mendengar gue mengarang cerita romance. Langsung kutu gue mati semua tuh (idih. gue punya kutu?).

Jumat, 17 Agustus 2012

Merdeka (?)

Entah karena perayaan 17 Agustus kali ini btepatan dengan bulan Ramadhan, suasana yang terasa itu sepi banget.Ya iyalah. Siapa yng mau jejeritan di tengah teriknya matahari seperti sekarang ini? Plus, perekonomian yng tdak seperti dulu juga sudahh membuat orang malas untuk merayakan secara meriah seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sudah 67 tahun Indonesia merdeka dari penjajahan. Lalu seorang teman menulis di status twitter_nya; kapan merdekanya dari korupsi? Wah, kalau yang itu sih rada berat menjawab pertanyaannya. Sampai kapan? Selama uang masih jadi faktor super penting dalam hidup; korupsi akan tetap berlangsung.

Mungkin juga bukan hanya faktor uang tapi karena faktor : tidak peduli. Lagipula kalau seluruh dunia melakukannya mengapa saya tidak? Gak usah jauh-jauh ke tempat yang perputaran uangnya kenceng. Sedangkan di tempat-tempat umum saja seperti halte busway, food court dan semacamnya. Semua orang berebut ingin keinginannya yang terpenuhi, tidak peduli ketertiban, tidak peduli orang lain. Selama kepentingan diri sendiri tercapai apapun caranya. Karena hanya masalah diri sendiri yang paling penting di seluruh dunia.

Gw rasa sih sebelum bisa merdeka dari keinginan yang egois dari dalam diri sendiri, mungkin kita memang belum merdeka sepenuhnya. Atau gak jelas juga gw lagi ngomel apa ;)

Biar bagaimanapun Selamat Ulang Tahun ke 67 Indonesia! Semoga bisa lebih maju dari sekarang ;)

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.