Blog berisi curhatan si lajang

Senin, 13 Februari 2012

Mengenang Whitney Houston

  Hari Minggu tanggal 12 February 2012 kita terpana mendengar berita kematian penyanyi Whitney Houston di usia 48 tahun. Mengapa kita begitu hanyut mendengar pemberitaan akan kematian dirinya sementara mengenalnya pun sama sekali tidak? Karena sebagian besar dari kita tumbuh dalam buaian lagu-lagu yang dinyanyikan Whitney Houston. Terlalu panjang jika disebutkan satu-satu, tapi setidaknya salah satu dari lagu-lagunya pasti menjadi kesukaan dan bermakna dalam hidup kita.

Jadi, saya beserta team Kampung Fiksi yang walau sedang kelimpungan dengan event #cecintaan, mengundang siapa saja untuk menuliskan cerita pendek berdasarkan lagu-lagu Whitney Houston. Now, without further ado... inilah ketentuannya:


1. Kami hanya memberikan waktu selama satu minggu mulai dari tanggal 14 February 2012 hingga 21 Februari 2012 (pukul 24.00).
2. Peserta mengirimkan 1 cerpen terbaiknya dialamatkan ke kampungfiksi@gmail.com
3. Di Subject email mohon ditulis: (#Tribute2Whitney) dan Judul Cerpen
4. Cerpen diketik dengan MS Word, Times New Roman 12, spasi 1,5 dan dikirimkan dalam file/attachment. Jangan menulis cerpen di badan email, ya. File template untuk naskah cerpen bisa di download di SINI
5. Peserta memilih satu lagu dari Whitney Houston sebagai tema cerpen
6. Dalam file cerpen itu jangan lupa tulis judul cerpen. Di akhir cerpen mohon diberi keterangan judul lagu Whitney Houston yang kamu pilih. Serta cantumkan nama pengarang dan jika ada account twitter dan blog.
7. Panjang cerpen maksimal 1200 kata saja ya… Kita mau membuat cerpen bukan novel loh!
8. Diminta dengan amat sangat untuk tidak menggunakan bahasa alay alias usahakanlah memakai EYD. Kalau kami menemukan kata-kata seperti : “aq” untuk menggantikan “aku” atau “bwt” menggantikan “buat” , “yg” menggantikan “yang” akan langsung kami kembalikan naskahnya. Tentunya kami tetap berharap peserta mau mengirimkan kembali dalam format yang benar.
9. Kami bekerja dengan Indie Publisher Nulis Buku untuk menerbitkan naskah-naskah peserta.
10. Terpenting untuk diketahui, para peserta tidak akan mendapat royalty dari naskah mereka. Peserta juga tidak akan mendapatkan buku gratis yang pastinya berisi cerpen karya peserta. Kami akan menggunakan hasil penjualan untuk membantu komunitas perpustakaan rakyat "Mahanani", maka kami menghimbau para peserta membeli sendiri buku Tribute2Whitney ini.
11. Kami akan mengusahakan agar naskah-naskah peserta bisa diterbitkan bersama pada akhir Februari ini.

Jadi, tunggu apa lagi teman-teman? Yuk, kita mau mulai mengingat lagu Whitney Houston yang berkesan bagi kita dan menginspirasi kita untuk membuat cerita pendek yang indah pula.

We as a writer give our tribute to Whitney Houston with our lovely short stories together.

I will always love you Whitney Houston

 Bener deh kata orang, kita itu suka heboh gak jelas padahal kenal juga enggak... Tapi itulah yang terjadi...

Pas hari Minggu pagi 12 February 2012 denger berita kalau dia meninggal gue sama sepupu langsung super heboh... Sebenarnya kalau dpikir, sodara bukan, temen bukan, tetangga aja bukan... Tapi kok kita heboh bener... Ada alasannya tentu...

Pertama gue dan sepupu tumbuh dari anak-anak menjadi dewasa dengan mendengar lagu-lagunya Whitney Houston. Kita masih inget dia dengan rambut kriwilnya yang heboh itu. Dan dandanan yang aduh buset kalau diliat lagi sekarang norak abis... Tapi lagu-lagunya enak didengar, meaningful, memorable dan pastinya nohok banget untuk beberapa orang. Apalagi buat yang lagi falling in love sama yang patah hati hingga terperosok ke lubang lumpur paling dalam.

Rabu, 08 Februari 2012

AKHIRNYA TERBIT :)

 Tanggal 7 February 2012 seorang kurir datang membawakan barang yang telah gue tunggu-tunggu! Apakah itu? Apa lagi kalau bukan buku untuk proof read dari Nulis Buku ke gue. Rasanya bagaimanaaa deh pas membuka pembungkusnya dan melihat untuk pertama kalinya buku gue itu:) Asli gemeteran seperti mau menghadapi ujian akhir waktu sekolah dulu. Dan akhirnya tersenyum lebar ketika sudah melihat cetakannya.

Mengapa membutuhkan waktu lama sekali buat gue sebelum akhirnya memutuskan untuk menerbitkan lewat Nulis Buku? Karena gue tidak yakin mampu memasarkan buku sendiri. Tapi saat ini buat gue yang terpenting naskah itu tidak hanya nongkrong di dalam file. Okay, memang sih naskah Cuplikan Kisah Si Jomblo ini sebenarnya telah terbit dalam versi e-book lewat Evolitera. Awalnya gue menerbitkan lewat Evolitera karena kesal naskah cerita ini sering di copy oleh orang lain tanpa mau menyebutkan bahwa gue yang mengarang.

Dan sekarang, dengan tambahan satu cerita baru akhirnya Cuplikan Kisah Si Jomblo muncul dalam edisi cetak. Aih, tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata ketika pertama kali melihat buku dengan nama pengarangnya: gue. Cover yang lucu itu dibuat oleh Pungky Prayitno yang udah berbaik hati mau dibawelin sana sini.

Ceritanya apa sih? Isinya kumpulan cerita fiksi tentang seorang wanita lajang dalam menghadapi cibiran, komentar sok tahu dan simpati dari orang lain akan statusnya. Kalau ditanya apakah ini berdasarkan kisah nyata...erhm, gue jawab apa ya...? Kebetulan aja kali kalau ada yang merasa mirip dengan suatu kejadian sebenarnya. Hihihihh...

Jadi tunggu apa lagi? Silahkan cek ke sini dan beli ya :)

Minggu, 05 Februari 2012

Bunda?


Siapa sih orang yang pertama mempopulerkan panggilan BUNDA di masyarakat? Gue bingung sejak kapan para SPG di pertokoan mulai sok akrab memanggil : BUNDA...

Dengan segala penuh hormat pada para Ibu yang mempunyai buah hati, panggilan itu memang cocok buat kalian para Ibunda... Tapi, buat gue yang belum punya anak maka panggilan itu berarti warning buat gue...

Satu, mengapa gue dipanggil seperti itu? Apakah memang gue kelihatan seperti udah punya anak? Wah, pasaran gue bisa jatuh gubrak banget dong kalau dikira udah punya suami dan anak... (gak usah disangka gitu aja pasaran emang udah jatuh kaleee... heehehehe)

Jumat, 27 Januari 2012

Buku Pertama Lewat Nulis Buku


Gue bukan orang yang pandai memasarkan sesuatu, terus terang saja. Boleh dibilang super payah deh dalam urusan jual menjual. Itulah sebabnya setiap ada orang yang mengajak gue untuk ikut investasi model Multi Level Marketing selalu gue tolak. Yah, gak bisa jualan bagaimana caranya gue bisa mendapatkan penghasilan. Khan penghasilan baru bisa didapatkan jika kita bisa merekrut anggota ; hasil dari memasarkan produk.

Itu juga yang menyebabkan gue selama ini ngotot untuk mengirimkan naskah non fiksi maupun fiksi ke penerbit. Jika naskah gue diterima oleh mereka untuk diterbitkan jadi buku, maka setidaknya dari segi pemasaran gue tidak perlu khawatir. Sementara kalau gue menerbitkan lewat Indie Publishing, berapa sih yang bisa gue jual? Okay, teman-teman gue pasti akan dengan senang hati membelinya sebagai tanda dukungan mereka. Tapi berapa banyak teman yang gue punya yang mau membeli? 100? 200? Apa bisa mencapai ribuan?

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.