Kalau gak karena kepingin banget nonton film yang ada
Jeremy Renner (ehm) mungkin gue bakal malas nonton film ini.
Ceritanya berdasarkan dongeng dari Brother Grimm tentang Hansel (Jeremy Renner) dan Gretel (Gemma Arterton) yang menemukan rumah terbuat dari permen (membayangkan aja sekarang gigi langsung sakit) dan ketemu nenek sihir. Di cerita ini mereka berdua ditinggalkan si ayah di hutan begitu saja dan nyasar ke rumah penyihir. Penyihir menangkap mereka dan memaksa Hansel memakan gula-gula sementara Gretel disuruh menyiapkan tungku api. Mereka berdua berusaha kabur dan ketika sihir tidak mempan ke arah Gretel, sukses mereka berdua memusnahkan penyihir tersebut. Dan sejak itu mereka berdua menjadi
WITCH HUNTER.
Cerita berlanjut ketika mereka dewasa dan disewa oleh kota yang terus menerus kehilangan anak-anak. Rupanya anak-anak tersebut memang diculik atas suruhan ratunya penyihir yang bernama Muriel (Famke Janssen). Muriel berniat mengadakan upacara ritual di hari tertentu dan menyiapkan ramuan yang bisa membuat penyihir gak mempan dibakar. Dan salah satu bahan terpenting adalah jantung Gretel. Lho? Kok bisa? Muriel akhirnya membeberkan mengapa orangtua Hansel dan Gretel sampai tega meninggalkan mereka di hutan begitu saja. Rahasia itu mengungkap siapa jati diri ibu mereka dan mengapa Gretel kebal terhadap serangan sihir.
Nah, cerita sih boleh berlatar belakang jaman dulu tapi banyaaaak banget perkakas yang mereka pergunakan yang membuat kita berpikir.... apa iya jaman dulu sudah ada panah yang multifunction, obat diabetes insulin dengan suntik. Ya, ceritanya Hansel terkena diabetes karena dipaksa makan banyak permen manis. Dan untuk beberapa periode waktu dia harus menyuntikkan insulin tersebut ke tubuhnya. NAMUN.... ada beberapa jeda waktu yang lamaaaa sekali dia tidak menggunakan insulin. Pas keadaan sedang genting, eh...badannya kembali membutuhkan insulin tersebut! Lalu ada piringan hitam yang mengeluarkan suara anak-anak sehingga memancing penyihir datang karena mengira ada anak-anak tersasar di hutan.
Ada adegan nudity dan darah dimana-mana.... Kepala pecah, tangan terputus, dan entah apa lagi yang membuat errgh... Mungkin kalau tidak terlalu mengobral darah terlalu banyak sebenarnya film ini seru juga sih. Taktik mereka dalam menjebak penyihir yang selalu berusaja kabur dengan sapu (atau tongkat ya?) terbangnya. Adegan perkelahian tangan kosongnya juga seru; buat gue. Yang membuat nyengir adalah kemunculan troll gede jelek yang bernama Edward. Tokoh troll ini sempat nyaris tewas sebelum ditolong Gretel dengan...alat kejut listrik... Hahahah, jaman dulu sudah kepikiran kesana ya? Tapi namanya juga cerita fantasy jadi boleh dong apa saja. Toh alur ceritanya jelas dan saling berkaitan mengapa orangtua Hansel dan Gretel membuang mereka. Dan ketakutan orang-orang terhadap sesuatu yang berbeda... Kayaknya cewek cantik yang hidup sendirian pasti dicap penyihir pada jaman itu ; walau tuduhan mereka tidak terlalu meleset sebenarnya. Setting hutan dan rumah-rumah kuno yang menarik; terutama yang rumah permen...
Oh ya, walau alasan utama gue nonton karena ingin melihat Jeremy Renner, menurut gue yang menarik aktingnya adalah Famke Janssen. Kayaknya dia memang lebih cocok berperan menjadi antagonis. Tatapan mata diiringi senyuman mautnya itu kalau dia sedang menceritakan hal yang dia tahu akan membuat marah pendengarnya. Gemma Arterton kayaknya terlalu manis untuk jadi pemburu penyihir. Tapi wajahnya memang passss untuk film-film bernuansa jaman antah berantah (karena kalau dibilang klasik kurang cucok ya) .
Anyway, kalau senang cerita fantasy yang berdarah-darah dan suka dengan pemainnya, film ini boleh kok ditonton untuk melepas stress. Tapi diharap TIDAK MEMBAWA ANAK-ANAK. Bahkan untuk menonton trailer-nya ada age restriction dan berkali-kali pengumuman di bioskop menyatakan film ini untuk DEWASA.