Blog berisi curhatan si lajang

Senin, 08 Maret 2021

#DRAMA Giveaway

Apa sih giveaway?

Ada yang pernah menanyakan itu ke saya dan gunanya apa?
Giveaway sendiri artinya kalau mengintip di kamus: MEMBERIKAN. Jadi memang aneh ya kalau dialih bahasakan: kami mengadakan giveaway. Tapi pada intinya, giveaway adalah memberikan sesuatu. Saya sendiri (walau termasuk jarang) juga beberapa kali mengadakan giveaway. 

Kebanyakan giveaway diberikan tanpa persyaratan berat dan murni untung-untungan. Kalau jaman pra-internet, seperti undian pada saat acara kantor atau pesta. Dapat ya syukur banget tanpa perlu sembah sujud sama yang mengocok nomor undian. Kalau tidak beruntung, paling ngoceh bareng sama yang senasib, pulang dengan tangan kosong. Tanpa perlu asah golok untuk membacok yang mengundi. 

Giveaway juga sering diadakan oleh majalah-majalah, ada yang masih ingat majalah seperti Reader Digest, HAI, Femina? Beberapa kali saya suka ikutan saja kuis yang diadakan oleh mereka, karena hadiahnya lumayanlah. Dapat tiket nonton film, voucher makan hingga tiket konser. Kebiasaan ini berlanjut hingga era media sosial seperti Twitter dan kemudian Instagram. Karena lumayan sering dapat, saya jadi ketagihan. Lalu mulai deh saya juga ikutan mengadakan giveaway. 


Tujuan saya sih:

1. Menambah follower
Karena untuk giveaway, persyaratan yang saya berikan wajib follow akun saya dan sponsor (jika ada). Biasanya sih begitu giveaway,kebanyakan dari para follower dadakan ini pun akan kabur. 
KECUALIII, saya rajin bikin giveaway dan sayangnya memang JARANG banget.

2. Saling bantu
Kebetulan saya suka sama produk-produk buatan lokal dan saya akan ajak kerjasama. Tujuannya untuk sama-sama menaikkan follower dan tentunya untuk mengenalkan produk tersebut. 

3. Alasan pribadi
Sering ikutan giveaway, dan lumayan sering dapat, jadi sesekali ingin juga berbagi kepada orang lain. 


Walau terbukti dari beberapa kali mengadakan giveaway dan follower ya masih begitu-begitu saja, saya belum kapok sih. Kegagalan mencapai tujuan untuk menambah follower antara lain:


1. Hadiah tidak menarik 
Menarik buat saya belum tentu bagi orang lain.


2. GA Hunter aka KUTER aka Kuiz Hunter
Namanya saja hunter, so mereka tidak hanya memburu event giveaway tapi juga berusaha meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah.
Apalagi kalau penyelenggara tidak membuat peraturan yang ketat. Misalnya, satu akun satu nomor handphone satu identitas. Itu juga tidak jaminan, mereka tidak akan membuat akun dengan identitas orang lain; misalnya identitas anggota keluarga. 
Jadi begitu mereka tidak mendapatkan hadiahnya, pastinya mereka tidak akan tertarik untuk terus-terusan mengikuti saya. KECUALI...


3. Frekuensi GA
Karena jarang mengadakan giveaway, jadi sepertinya kurang menarik untuk diikuti terus ya :)


4. Kurang promosi
Kurang rajin promosi kalau sedang mengadakan giveaway juga menjadikan gak banyak yang tahu. Hanya teman-teman sendiri saja, dan mereka pun jumlahnya gak banyak. 



DRAMA GIVEAWAY
Dari tadi ngobrol soal giveaway, mana dramanya?


GIVEAWAY ZONK
Oh yeah, saya sudah beberapa kali juga pernah mengalami ikutan giveaway yang berakhir nol besar. Alias, semua persyaratan sudah diikuti, tapi akhirnya GHOSTING dari penyelenggara giveaway alias gak jelas. 
Pernah yang mengadakan adalah pusat kebudayaan dari negara yang gak perlu saya sebutkan di sini. Saya memenangkan tiket nonton pada pembukaan festival film negara tersebut. Boleh mengajak satu orang teman. Jadilah dengan senang pas hari H, saya sama teman ke sana dong? Ternyata kami tidak diijinkan masuk dengan alasan-alasan gak jelas. Intinya, pihak pemberi giveaway mendadak merasa lebih baik memberikan spot tempat duduk pada orang-orang tertentu. Mau marah-marah pun percuma, sampai festival dimulai, kami tetap tidak diijinkan masuk. Dan hanya mendapat tiket nonton di hari lain saat festival berlangsung. 
Ikut undian terus tidak berhasil, ya no problem lah. Sudah dinyatakan menang, bahkan sampai diberikan catatan sebagai pemenang harus hadir jika tidak ingin diblacklist...lalu hadiah tidak diberikan. Entah ini lebih kejam dari ghosting atau tidak, pastinya saya tidak pernah lagi ikut giveaway yang diadakan pusat kebudayaan tersebut. 




RASA KEPEMILIKAN
Ketika kamu memberikan atau membelikan sesuatu untuk seseorang, teorinya adalah barang tersebut sudah gak jadi milik kamu. Jadi terserah si penerima barang hendak diapakan hadiah tersebut. Entah itu uang, makanan, baju, buku, atau benda lainnya..., ya suka-suka yang menerima. Tapi teteup nih, ada rasa gak rela dalam hati kalau hadiah tersebut tidak dipergunakan dengan benar (sesuai yang kita inginkan). 
Contoh:
Hadiah yang dijual lagi
Beberapa waktu lalu saya sempat ngobrol dengan admin dari sponsor hadiah even komunitas menulis. Biasanya setelah hadiah handphone diberikan, mereka akan memantau apakah hadiah tersebut digunakan oleh si penerima atau dijual lagi. Mereka mengaku, agak kesal juga kalau mengetahui handphone tersebut langsung dijual oleh si penerima hadiah. Tapi mau bagaimana lagi?

Ketika saya masih bergabung dalam komunitas menulis dan mengadakan lomba menulis, si pemenang pun terang2an mengatakan pada kami, kalau hadiah handphone-nya mau dijual. Karena, dia sudah punya handphone tipe tersebut. Ya kali kami sebagai penyelenggara mau marah-marah dan minta dikembalikan saja hadiahnya?

Kalau menurut saya, masih mending dijual lagi... Toh kita memang maksudnya memberikan rejeki dalam bentuk barang. Kalau memang dijual lagi, dia tetap dapat manfaatnya. Daripada dapat hadiah terus dibuang, dirusak dengan sengaja untuk dibuang seperti perasaan.... eh.... 



DM minta dikasihani 
Selama ini saya memang tidak pernah mengadakan giveaway dengan hadiah uang tunai. Yaela, pakai ditanya, jelas saya tidak punya dana lebih untuk giveaway seperti itu. Karenanya saya tidak pernah menerima DM dari orang-orang tidak dikenal, minta dikasihani lalu minta uang sekian dan sekian. 
Ini seperti saat kamu berada di jalan, dihampiri oleh orang tidak dikenal yang minta uang untuk ongkos pulang karena baru dicopet. Pada kenyataannya, orang-orang seperti ini kebanyakan hanya berbohong. Memanfaatkan rasa kasihan orang lain.
Nah, yang ketemu langsung saja bisa menipu apalagi dengan mereka yang DM dan mengemis? Wajar saja kalau yang mengadakan giveaway jadi merasa terganggu, IMHO.



Giveaway hunter
Dulu saya tahunya kuter alias kuiz hunter, nah sekarang saya pun terkadang bisa jadi giveaway hunter. Kalau lagi senang ikut, bisa ikut-ikutan terus di beberapa giveaway dalam sehari. 
Dari yang saya baca, para giveaway hunter ini punya ternakan beberapa akun media sosial. Ada beberapa penyelenggara event yang membatasi keikutsertaan giveaway. Misalnya hanya boleh satu akun untuk satu kali komen atau menjawab pertanyaan. 
Bisa dibayangkan, setelah menggunakan apps untuk memilih pemenang secara acak, belakangan diketahui kalau dua akun yang menang hadiah adalah orang yang sama. 


Nah, kalau kalian, drama apa yang pernah dialami sebagai penyelenggara giveaway maupun sebagai peserta acara giveaway?

6 komentar:

  1. bwakakakaak mba riiii...aku jadi nyengir kuda baca intronya hahahhaha

    mengadakan giveaway...berarti agak salah kaprah ya kalau merunut kalimat dalam kamus hihi

    iya yakk..selalu ada drama setelah pengumuman pemenang xixii

    tapi aku emang klo ngikut giveaway uda ga jaman ikyt yang syaratnya banyak segambreng tapi hadiahnya ala ala hihi

    daripada effort ngerjainnya..
    jadi biasanya pilih yang temanya beneran akan suka jadi kalau kalah ga pake misuh misuh wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. tergantuuung yg mengadakan. Biasanya kl hadiahnya pricey, yg mengadakan juga kredibilitasnya oke, pasti peserta gak keberatan ikutan dengan persyaratan segambreng. Tapi kl aku skrg malas mikir. hahahaha, sama kyk kamu. Kl gak demen, ya gak usah ikutan. Kl kepingin hadiahnya, baru ikutan

      Hapus
  2. Aku jarang ikuuuut GA hahahaha. Pernah sesekali, tapi ga sering. Aku LBH suka GA yg dulu diadain banyak majalah kayak gadis, hai, bobo. Hahahahha.

    Aku bbrp kali menang tuh mba. Inget banget jawaban hari dikirim melalui kartupos :p. Skr mah, kartupos udh barang langkaaa wkwkwkwkwkw

    Aku baru ikutan GA, kalo aturannya ga mewajibkan utk tag ato mention temen2 :). Kalo mewajibkan tag, aku cendrung ga mau, Krn ga enak aja Ama temen2 yg di-tag.takut ganggu ato nyampah aja, akunyaaa loh yaaa. Tapiiii kalo ada temen2 yg ikutan GA, dan ngetag aku, santai aja. Aku ga marah ato sebel. Cm kemungkinan besar aku ga bakal ikutan.

    Aku prnh sekali ikutan walopun mewajibkan tag temen. Tp itu Krn hadiahnya bagus bgt, dan semua temen yg aku tag, aku minta izin dulu hahahahha. Segitunya saking aku ga mau dianggab nyampah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak apaaa itu... karena gak semua orang seneng di tag. Aku sebenarnya termasuk yg ok2 di tag walau belum pasti ikut. Tapi pernah ada yg tag aku di setiap GA yg dia ikutin, akhirnya aku terpaksa bilang sama dia, pls stop... Hahahahha... Capek juga di tag melulu.
      Iya ya, dulu jawaban kudu dikirim pake kartu pos... sekarang koleksi kartu pos aja udah males... mesti sedia tempat utk simpen baik2

      Hapus
  3. Ternyata giveaway banyak dramanya juga ya Mbak.
    Tapi namanya juga demi dapat hadiah gratis, pasti banyak drama sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, betuuulll... apalagi kalau hadiahnya memang menarik. Yang berabe kalau jadi dihubungin orang2 minta uang karena butuh, krn lg susah... and so on...

      Hapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.