Blog berisi curhatan si lajang

Kamis, 11 Oktober 2018

Demi Nonton @asianpg2018

Gerbang 7 GBK

Saya dan teman miris juga membaca berita kalau Asian Para Games yang tengah berlangsung ini sepi dari penonton. Mungkin dengan demikian banyak bencana alam yang terjadi sehingga perhatian kita semua terpecah. Tapi layaknya perhelatan besar yang sudah dirancang lama, tentunya harus tetap berlangsung. Yah, jangankan perhelatan olahraga yang dihadiri 40-an negara Asia. Situ mau menikah dan mengadakan acara juga perlu perencanaan lama kan?

But anyway, sebelum saya melantur kemana-mana sekarang mau berbagi cerita nih mengenai lika liku menonton Asian Para Games 2018 bareng teman saya di Gelora Bung Karno hari Rabu tanggal 10.10.2018,


Gerbang 6 GBK

Teman saya sudah membeli tiket untuk menonton badminton secara online sehari sebelumnya. Setelah bayar, baru dia sadar kalau menggunakan kartu kredit BRI dapat potongan 15%. Tapi ya sudahlah, yang penting tiket sudah dibeli dan kami siap nonton sepulang dari kantor. 

Asian PG 2018
Tapi ternyata perjuangan kami ke area Gelora Bung Karno itu lumayan berat ya. Jam-jam sibuk ketika semua orang keluar dari kantor, antri kendaraan umum, ojek maupun yang membawa mobil pribadi. Sepanjang Sudirman macet bikin puyeng dan mendadak saya maklum mengapa orang dari daerah ogah tinggal di Jakarta. Saya sampai di gerbang 7 Gelora Bung Karno sekitar pukul 17.38 dan menunggu teman dulu. Tunggu, punya tunggu, kok dia belum sampai juga hingga akhirnya waktu berjalan dan 20 menit kemudian ia sampai. Ternyata driver ojol lewat jalan yang lebih macet lagi sehingga ia terlambat sampai. 

Begitu kami masuk lewat gerbang 7 dan bermaksud menukarkan print out bukti pembelian tiket, petugasnya betanya kami mau nonton apa? Badminton? Wah, sudah selesai dari pukul 4 sore tadi bu. Gubrag. 

Tiket Asian Para Games 


Ternyata tiket berlaku seharian untuk semua pertandingan badminton pada hari tersebut. Yang luput kami perhatikan adalah jadwal pertandingan dan kira-kira selesai jam berapa.

Sudah sampai di sana masa gak nonton pertandingan apapun? Yang masih ada pertandingan volley dan atletik. Jadilah kami membeli on the spot tiket pertandingan para atletik. Ternyata yang kecele bukan kami saja, ada beberapa pengunjung yang juga baru pulang kantor menanyakan hal yang sama. Yah, sayang banget kami jadi tidak bisa mendukung mereka selagi bertanding. Jika kami bisa ada di sana sedari pagi, disarankan beli tiket terusan seharga Rp 100.000,- sementara harga per pertandingan Rp 25.000,-

Menonton Atletik di Asian Para Games 


Karena jarak ke tempat pertandingan atletik dari gerbang 7 lumayan jauh ya, jadilah kami naik Trans Jakarta. Berhubung sudah kemalaman, kami berdua merasa duh bus ini gak bisa melaju lebih cepat atau bagaimana gituh... Toh penumpang yang naik bisa dibilang jarang yang berkebutuhan khusus, yang memang harus ditunggu hingga aman naik di atas bus. Kebanyakan keluarga beserta rombongan yang baru sadar kalau mereka terpisah. Lalu sepintas saya mendengar pembicaraan penumpang lain yang bilang kalau dia dan anaknya sudah di sana sejak pagi. Pengunjung pagi dan siang belum seramai sekarang, yang jika melihat jam sudah mendekati pukul 7 malam. 



Sesampainya di arena pertandingan atletik, ternyata kami pun sudah banyak ketinggalan. Kami lebih banyak melihat acara pemberian medali bagi para pemenang. Ada sih beberapa pertandingan yang masih berlangsung karena atletik ini jadwalnya lebih panjang dari pertandingan lain. 

Main Stadium Gelora Bung Karno


Tips saya mumpung masih 1 hari lagi:
Sebelum membeli tiket pelototin dulu akun media sosial Asian Para Games di Twitter serta Facebook sekalian juga Instagram. Ada jam-jam pertandingan, jadi gak nonstop loh. Yang terpenting pastikan jam berapa pertandingan usai sehingga gak kecele seperti kami, sudah sampai sana tapi tidak bisa menonton.

Jika membeli online bisa menggunakan kartu kredit BRI dan ada diskon 15%. Jika beli on the spot pembayaran harus tunai. Tiket harganya Rp 25.000,- untuk setiap pertandingan. Tapi kalau beli karcis terusan harganya Rp 100.000,-

Bawa kantong sampah sendiri ya teman-teman, kasihan deh di dalam Stadium Utama GBK itu kotor pake banget. Sampah bekas tempat makan itu keselip di bangku, di lantai, berceceran. 

Free transportation di dalam area Gelora Bung Karno, ada TransJakarta, becak motor bahkan odong-odong (kidding). Ya mirip-mirip odong-odong lah, bisa mengangkut banyak minus musik. 
Tapiii, semakin malam persaingan semakin ketat karena jumlah pengunjung semakin banyak. Kalau kira-kira bisa jalan kaki untuk mencapai pintu keluar mending jalan aja deh. Apalagi kalau ramai-ramai dengan pengunjung lain. Kasarnya, ya nyasar bareng-bareng...

Gerbang di GBK itu ada banyak, tapi selalu deh setiap kali saya panggil OJOL diarahinnya ke gerbang 1 melulu. Jadi inisiatif menjelaskan kalau kita maunya turun di gerbang yang mana. Gerbang 5 dekat dengan mall FX, gerbang 6 dekat dengan halte busway Gelora Bung Karno.
SEBENARNYA sih, gerbang 7 ini dekat dengan halte busway POLDA. Yang jadi masalah adalah, jembatan penyeberangan hanya ke sebelah kiri jalan. Alias kalau mau ke gerbang 7 terpaksa lewat jalan raya dan itu berbahaya banget. Jangan tanya saya kenapah, karena saya pernah tertipu sekali dan dimaki pengendara mobil ketika nekat menyeberang di jalan raya.


Lokasi pertandingan gak hanya di Gelora Bung Karno, jadi pastikan dulu mau nonton pertandingan yang mana ya.

Gelora Bung Karno main stadium

Selamat menikmati teman-teman dan bagi yang ingin menonton acara penutupan, tiket sudah mulai dijual ya. Support our #PARAINSPIRASI 


1 komentar:

  1. Beda bgt sm Asian Games yg tiketnya selalu sold out, Asian Para Games ini sepi bgt penonton emang ya mbak, sampe2 bbrp cabor gratisin tiket masuknya. Aku juga ke GBK pas closingan, tp tiket buat nonton udh sold out, jadi cuma jalan2 di festival yg byk panggungnya aja hahahha.

    ursula-meta.com

    BalasHapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.