Blog berisi curhatan si lajang

Jumat, 11 September 2015

Warmth Waroeng Mee


Saya sudah sering baca tentang Waroeng Mee di beberapa blog teman yang katanya adalah tempat nongkrong asyik di Jakarta Pusat. Jadi ketika saya diajak oleh Winda Puspita untuk ikutan acara Bloggercrony Community di sana ya mau dong. Saya juga ingin melihat seperti apa sih serunya tempat nongkrong asyik di Jakarta ini? Yang juga membuat saya jadi penasaran ingin mampir ke Waroeng Mee karena merupakan bagian dari Baba Rafi Enterprise. Gak, saya belum pernah mencoba kebab-nya Baba Rafi. Dengar-dengar enak dan katanya makanan di Waroeng Mee ini juga masuk daftar kuliner enak di Jakarta. Plus yang bikin saya yakin suatu hari nanti bakal ke sana lagi karena letaknya tidak jauh dari stasiun KRL Sudirman di jalanBlora no.36. Kalau naik busway, hanya perlu berjalan kaki tidak sampai 10 menit dari halte busway Tosari ICBC. Jadi, kurang apa lagi coba?



Ketika sampai di sana, ada adek waitress yang menyapa serta menyambut ramah. Tempat duduk untuk pengunjung terbagi dua, di luar untuk para perokok. Dan karena saya jelas bukan ya memilih yang di dalam. Judulnya sih boleh Waroeng Mee. Tapi kalau di warung biasanya tidak ada yang menyambut seramah ini.Begitu masuk kedalam Waroeng Mee, mata saya langsung disambut dengan dekor lukisan yang besar banget ala pop art-nya Andy Warhol


Ada tulisan yang pasti akan membuat para pecinta kopi manggut-manggut setelah baca. Coffee is indeed always a good idea, ya gak? Dengan dekorasi ini rasanya bakal bikin tangan gatal untuk buru-buru foto. Apalagi yang narsis berat. Tapi sepertinya penerangan di dalam agak kurang sehingga kurang pas buat foto-foto. Atau mungkin handphone saya udah expired keahliannya. Lost focus. Lanjut. 



Tentu saja namanya ngumpul dengan blogger, kami tidak hanya mendapat berkah mencicipi menu dari WaroengMee. Tapi juga berkesempatan mendengarkan langsung tentang berdirinya perusahaan mereka dari para pendirinya yaitu sepasang suami istri Hendy Setiono dan Nilam Sari. Beserta Okto Melandana, yang selain pemilik Abon Jambrong mas Dana ini juga konsultan keuangan. 




Waroeng Mee ini baru dibuka resmi tanggal 15 Juli lalu. Tapi Baba Rafi sendiri telah dimulai sejak sang pendiri Hendy beusia 19 tahun. Dinamakan Baba Rafi, diambil dari nama anak pertama mereka. Dengan modal sebuah gerobak dan dana Rp 4.000.000,-maka pada tahun 2003 bisnis makanan Kebab dimulai. Berawal dari bisnis rumahan di Surabaya akhirnya berkembang menjadi franchise di tahun 2005 (Pantas mbak Nilam berbicara dengan logat Jawa Timur yang kental sekali-kuah kaleee). Dan disitulah mereka memindahkan kantor pusat ke Jakarta. Tidak hanya merambah Jakarta, tapi juga ke negara lain. Ada di Malaysia, Filipina, Singapore bahkan di Belanda juga ada!

Itu cerita singkat mengenai berdirinya Baba Rafi Enterprise. Lalu dengan Waroeng Mee ini ceritanya bagaimana? Awalnya dari mereka berdua sering melihat postingan masakan mie dari teman-teman di media sosial. Dan walau ditambahin embel-embel: guilty pleasure tapi pastinya sebagian besar dari kita orang Indonesia cinta mati sama yang namanya mie. Jadi, kenapa mereka tidak mendirikan saja tempat untuk nongkrong sembari menikmati mie. Dan tidak hanya untuk menikmati mie atau makanan dan minuman lainnya. Tapi juga menjadi tempat untuk para pengunjung mengkespresikan kesenangan mereka dengan berfoto dan upload ke media sosial. Karenanya disediakan pula props untuk menambah serunya foto narsis. 



Nah, menurut mas Dana inilah kejelian Hendy. Kebayang kan saat ini ada begitu banyak anak muda yang senang hang out bareng. Hobi berbagi informasi saat mereka sedang makan apa dan di mana lokasinya. Lalu di upload di berbagai media sosial dan menjadi ajang promosi secara tidak langsung bagi Waroeng Mee. Hashtag milik WaroengMee ini di Instagram adalah : #semacamtempatnongkrong

Pengunjung akan berdatangan dengan tempat makan yang disertai service oke; seperti waitress yang ramah. Lalu mengerti maunya pengunjung sekarang akan kebutuhan berbagi pengalaman di media sosial; antara lain dengan mengolah makanan agar tampilan cantik dan rasa tidak mengecewakan. Plus untuk upload ke media sosial jelas harus disertai ketersediaan jaringan internet alias wifi gratis. 

Kue Cubit Campur-campur

Yang saya suka ucapan pasangan suami istri ini mengenai bisnis mereka.Wirausaha adalah panggilan hati. Ketahuilah minat kita lalu jadikan bisnis yang dikelola dengan sepenuh hati. Pasti hasilnya akan luar biasa. Plus bukan seberapa besar usahanya, tapi juga bisa membagi manfaat bagi orang lain.

Mee Sunrise


Komen saya setelah mencicipi makanan di sana maka jujur saya katakan, Mee Sunrise kurang nendang ya. Dari segi rasa sama porsinya (loh?). No, seriously. Saya kurang cucok sama menu tersebut. Yang bikin saya mau banget balik lagi justru Kebab Baba Rafi yang turut disajikan saat itu. 




Dan burger Baba Rafi ini juga okeh rasanyaaa ... 




Masih ada banyak menu-menu menarik lainnya yang dijamin tidak bakal bikin kantong pengunjung jebol. Berikut penampakan mereka yang sayangnya tidak sempat saya nikmati.







Pssst, pantau terus akun-akun media sosial mereka ya jika sedang berkunjung. Siapa tahu bertepatan kita tengah berkunjung eh ada penawaran menarik alias promosi on the spot. That's the power of social media.

Mulai penasaran? Mereka bisa diintip di: Instagram, twitter dan Facebook fanpage. Tapi jangan hanya diintip saja atuh. Mampir deh sekalian ke:



4 komentar:

  1. Wah, jadi pengen nyoba nih, Mbak. Apalagi doyan banget ama mie :D

    BalasHapus
  2. Tempat hangout yang lagi kekinian banget nih emang waroeng Mee di Jekardah, semoga segera ada cabangnya di Bogor :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. diusulin saja langsung sama mereka via media sosial ;)

      Hapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.