Blog berisi curhatan si lajang

Jumat, 14 Juni 2013

Master Chef Indonesia

Diambil dari Kabar24
Gue itu adalah orang yang paling males belajar masak. Mengutip kata seorang teman bahwa tidak ada orang yang bodoh. Hanya ada orang yang malas. Maka gue mengaku memang malas belajar masak. Padahal gue doyan makan. Huahahha...

Pengalaman yang paling konyol adalah ketika gue lagi doyan makan kentang goreng dan mencoba goreng sendiri. Antara gosong dan gak mateng, itu sudah biasa. Tapi yang paling bego adalah ketika gue takut kena minyak panas dan gue melempar aja kentang-kentang itu dari jauh. Yeah, yeah, yeah. Pada ketawa deh. Tapi begitulah gue. Mungkin satu-satunya yang akan gue pelajari dengan sepenuh hati adalah bikin sambel resep nyokap karena I can't live without it.



Okay, gak doyan masak lalu ngapain nonton acara Master Chef Indonesia? Setiap kali gue menonton itulah yang di ocehin sama bokap. Memangnya gue bakal minta resep atau bakal jago masak gitu setelah nonton? Tentu saja tidak. Karena bukan itu tujuan gue menonton.

Awalnya gue memang gak tertarik untuk menonton reality show ini karena ya gue gak doyan masak. Tapi otak dan mata gue butuh hiburan dengan melihat warna warni makanan yang di masak. Dan walau gak bisa mencicipi langsung tapi hueeeeeh, membayangkan di sana jadi kru terus ngabisin makanan sisa itu ternyata membahagiakan (buset dah).

Yang kedua, adanya acara seperti ini membuyarkan image seorang chef yang selama ini melekat di otak. Jadi gini, gue selalu membayangkan seorang chef itu pasti bapak-bapak yang ramah dan gemuk dan pipinya kemerahan...okay, salah fokus. Itu Sinterklas. Ya, pokoknya gitulah. Setelah menonton beberapa reality show tentang memasak termasuk Master Chef Indonesia gue baru menyadari wah, ternyata pekerjaan memasak itu termasuk jajaran pekerjaan yang berbahaya ya. Kalau soal bikin stress sih, gue udah tahu. Itu salah satu alasan gue males belajar masak.

Yang ketiga, mulai paham bahwa makanan adalah juga karya seni. Masing-masing chef punya yang namanya signature dish. Jadi kalau lagi makan, oh ini masakannya si chef itu ya? Sama seperti buku, baju, lukisan, musik, film, masing-masing karya membawa ciri khas dari pembuatnya. Kalau makan kentang goreng kosong, itu signature dish gue. Hahahahhaa... Kidding.

Yang keempat, there is no short cut to success. Para chef dunia itu bukan hanya mengandalkan passion dan bakat. Tapi juga kemauan untuk bersusah-susah dan pasti berkorban untuk mencapai cita-citanya. Makanya gue suka heran deh sama yang daftar jadi peserta acara ini. Pastinya udah nonton kan dari acara sebelumnya? Apa gak tau kalau mengikuti acara ini bakal di karantina? Okay, gue tahu lah pasti kangen sama keluarga di rumah. Tapi para chef juri itu juga harus meninggalkan keluarganya ketika mereka sekolah. Jadi, kalau kamu kepingin seperti mereka kenapa gak mau ngerasain susahnya?

Gak suka kejadian yang sok di dramatisir di acara ini? Yeah, namanya aja reality show. Itulah yang bikin orang nonton dan itu juga yang bikin gue doyan nyampah kalau ada kesempatan sambil nonton acara ini. Nyampah? Iya, nyampah di twitter. It can be addictive. Sambil nonton, sambil komen, sambil ngemil, dan tetap berharap suatu hari bisa jadi kru di acara masak dan kebagian ngabisin makanan yang enak-enak itu. #Plaaaak.

So, yuk mareee kita nyampah di TL twitter sambil nonton acara #MasterChefIndo ^_^ Bakal ngiler deh liat masakan di acara ini! Setiap Sabtu dan Minggu jam 4 sore loh!

4 komentar:

  1. saya dulu suka banget sama acara ini mba tp sejak MCI 3 gak pernah nonton lagi, hbs jurinya ganti gak ada lagi mantan saya chef juna #eehh :D

    BalasHapus
  2. saya juga suka nonton ini, dari sesi 1 sampe sekarang. pokoknya gak apa2 deh gak kemana2 untuk tetap stay tune duduk manis sambil nonton mereka semua berlomba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. samaaaa... kl lagi di luar bisa terbirit2 pulang demi nonton ini

      Hapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.