Konon, cinta itu bisa datang menghampiri siapa saja tanpa memandang ras, usia ataupun batasan lainnya yang ada di dunia ini. Batasan yang tanpa disadari telah diciptakan sendiri.
Melalui buku ini pembaca diajak menyelami kehidupan Larasati lazuardi; wanita berusia kepala empat yang suaminya telah meninggal. Ia menyibukkan diri dalam pekerjaannya sebagai antropolog. Mencurahkan waktu dan energinya bagi kedua anaknya Mega dan Angkasa. Laras tidak memusingkan statusnya sebagai janda karena menurutnya, pria yang tertarik padanya akan mundur teratur begitu mengetahui ia mempunyai dua anak yang harus ditanggungnya.
Saat berada di Bangkok Laras bertemu dengan seorang pria setengah baya bernama Osken O'shea . Pekerjaan pria Amerika di salah satu LSM internasional itu memberikan kesempatan baginya dan Laras untuk berbicara mengenai pekerjaan mereka. Pertemuan yang rutin dan perhatian-perhatian kecil yang diberikan Osken pada Laras mulai menggugah hati wanita tersebut. Tapi berada di usia menjelang setengah abad tidak berarti Laras terbebas dari prasangka lingkungan dan keluarganya. Belum lagi tentangan dari orangtua Laras yang berkeberatan akan hubungan mereka berdua. Laras pun harus memikirkan apakah kedua anaknya bersedia menerima Osken dalam kehidupan mereka?
Pergulatan hati Laras dalam menentukan jalan terbaik apa yang harus ia tempuh dalam hubungannya dengan Osken diceritakan dengan mengalir oleh salah satu bungloners Kampung Fiksi: Mbak Endah Raharjo. Akan membuat pembaca larut dalam kehidupan Laras dan ingin terus mengetahui apa yang akan terjadi kemudian pada para tokoh ceritanya. Cerita cinta yang tidak biasa yang dapat menggugah perasaan yang membacanya :) Setting cerita yang kebanyakan mengambil lokasi di Bangkok tidak terkesan tempelan dan malah sebaliknya mendukung isi cerita. A recommended book to read :)









