Blog berisi curhatan si lajang

Jumat, 01 Desember 2023

TIPS #BANDUNGTRIP DENGAN ORTU

Oleh-oleh Bandung

Awal-awal saya review di Google Maps, suka iseng kan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, seperti apakah tempat ini bisa buat makan di tempat? Apakah ada ruangan bermain untuk anak-anak? Apakah menyajikan makanan vegan? Dan yang biasanya saya skip karena tidak pernah saya perhatikan adalah: apakah tempat ini mempunyai akses bagi pengguna kursi roda? Karena, ya saya bukan pengguna. Hingga akhirnya mama saya lebih banyak menggunakan kursi roda, barulah saya memperhatikan review pada tempat-tempat yang ingin dikunjungi. Setidaknya foto yang ada di Google Maps yang diupload oleh pengguna lainnya. 

Jadi apa saja yang mesti diperhatikan sama saya kalau jalan dengan ibu?


AKSES PENGGUNA KURSI RODA

Apa saja yang terhitung akses pengguna kursi roda yang saya maksud di sini?

- Restroom khusus di dalam mall bagi pengguna kursi roda karena apa? Bawa kursi roda sekecil apapun, tetap saja akan makan tempat. Kebayang gak kalau antri di restroom yang penuh, belum lagi ada yang suka pura-pura gila dan menyerobot antrian. 

Restroom dalam Kereta Api, apakah dekat dengan tempat duduk? Hingga saat ini saya belum ketemu ya restroom khusus buat pengguna kursi roda. Jadi, bersyukur juga sih mama masih bisa berjalan. Yang perlu saya perhatikan, jarak dari tempat duduknya. 


- Jalur /  tempat khusus untuk pengguna kursi roda

Untuk memasuki mall atau stasiun atau hotel atau tempat umum lainnya, sekarang yang saya cari, apakah ada jalur khususnya? Di beberapa tempat sudah mulai ada, jadi biasanya saya akan pilih untuk masuk dari pintu tersebut. 

Kalau di dalam angkutan umum, setahu saya untuk MRT, busway dan KRL, disediakan tempat khusus bagi pengguna kursi roda. Biasanya saya akan menghindari menggunakan angkutan umum tersebut pada jam-jam sibuk. 


- Lift & travelator

Jika lokasi lebih dari satu lantai, ya harapannya ada lift atau travelator. Amat sangat membantu bagi pengguna kursi roda. 

Hanya ada beberapa halte busway yang punya akses untuk pengguna kursi roda. Apalagi lokasi mereka ada di tengah-tengah badan jalan, jadi rada berpikir keras untuk mencapai haltenya, apalagi untuk masuk ke areanya. 

Setahu saya, stasiun KRL di Jakarta, kebanyakan sih TIDAK PUNYA AKSES. Beberapa yang baru saja direnovasi atau dibangun seperti Stasiun Jatinegara, tersedia lift. Sementara  stasiun Kereta Antar Kota seperti stasiun Gambir untungnya punya lift, walau terbatas. 

Untuk stasiun MRT, jelas ada lift dan petugas-petugasnya semua ready buat membantu. Hingga saat ini saya belum mencoba stasiun LRT, jadi belum bisa komentar.


Jadi, kalau tidak ada fasilitas-fasilitas tersebut, tidak akan saya kunjungi? Ya, gak juga sihhh... Ada beberapa yang saya nekat saja datang, tapi memang untuk penginapan, wajib ada lift. Jadi, walau penginapannya keceh, gedung tua vintage, ramah difoto... tapi hanya ada 2 lantai dan tidak ada lift... BYE...

Sekalian, posting deh yang tercecer dari perjalanan ke Bandung di bulan Oktober lalu. Yang niatnya sih, mau diselesaikan di bulan November, tapi baru sempet sekarang. 


MENGINAP (LAGI) di DE PAVILJOEN



Tahun lalu saya ajak mama menginap di hotel ini, dan dia kepingin di sini lagi. Waktu tahun lalu saya sempat kecewa berat karena pemandangan kamar hotel, parah banget. Masa begitu buka tirai, yang terlihat view dari hotel tetangga yang tengah perbaikan lengkap dengan para bapak-bapak yang sedang renovasi. Kebetulan kali ini saya book langsung dari situs hotel de Paviljoen, jadi saya request agar dapat city view. Dan saya dapat kamar di lantai 5 dengan pemandangan sesuai permintaan. Jadi happy-lah. 

Sempat ada drama sedikit ketika masuk kamar, yaitu tidak tersedia handuk dan sisir. Saya lupa-lupa ingat sih, apa disediakan sisir atau tidak ya pas dulu menginap di sini? Akhirnya ketika saya menghubungi front desk, selain handuk, saya juga minta disediakan sisir. Dan memang akhirnya dibawakan oleh staff yang tengah bertugas. Jadi teman-teman, catat ya, begitu masuk kamar hotel, selain bikin konten, langsung cek apa saja yang tersedia atau tidak. Jadi, bisa langsung diinformasikan pada pihak hotel.

Saya suka lokasi penginapan ini dan hotel tetangganya karena letaknya dekat dengan tempat nongkrong , restoran, pasar Cihapit sampai Uniqlo aja ada sederetan, asal mau jalan kaki saja. Jadi, biasanya mama saya tinggal di kamar setelah memastikan dia tidak perlu apa-apa. Lalu saya akan mengunjungi kedai kopi dan tempat oleh-oleh di pasar Cihapit dalam 1-2 jam. Biar menyingkat waktu, saya pakai angkot setempat atau ya panggil ojol. 

Tidak terlalu jauh dari tempat menginap kita bisa ke .... KFC... Tapi karena saya tidak mampir, jadi tidak saya masukkan dalam daftar kunjung ya:



1. Starbucks Coffee

Ini sarapan paling aman buat kami berdua, rasa tidak mungkin beda deh. 


2. San Gimignano


Yang ini beneran surga buat yang hobi foto-foto, karena jujurly, dari segi rasa, ya tidak ada yang istimewa. Tapi tempatnya nyaman untuk nongkrong dan pelayanannya baik banget. Ini termasuk tempat yang nekat saya datangin, karena SEBENARNYA saya ingin datang ke sebelahnya: Hello Summer. Tapi karena harus naik anak tangga yang banyak, akhirnya memilih ke sini. Masih satu area parkir dan masih satu group. 


3. Satu Atap



Lokasinya juga berdekatan dengan San Gimignano dan yang ini jelas tidak #elderlyfriendly karena terletak di lantai 2. Lantai 1 adalah tempat oleh-oleh famous-nya Bandung. 


4. Bellamy Boulangerie


Pernah ke sini dua tahun lalu, dan termasuk tempat yang saya nekat bawa mama. Makanan okelah, kamar kecil ada di lantai 1, yang tidak perlu naik turun tangga. 


Mannery dan MR. A 

Sebelum pulang ke Jakarta, saya dan mama juga mampir di salah satu tempat makan yang juga perlu naik beberapa anak tangga (untungnya tidak terlalu banyak). Ternyata restoran Mannery jadi satu dengan hotel MR. A yang affordable tapi keceh buat foto-foto. Sampai restroomnya aja cakep! Dan makanannya juga lumayan, walau sempat diprotes sama mama saya soal laksa yang pakai mie dan bukan bihun.



Sebenarnya bisa saja menginap di sini, karena ada kamar di lantai 1. Tapi sepertinya kamarnya tidak ada pemandangan keluar (iya, saya memang sebawel itu). Jadi, sepertinya sekip lah menginap di sini. 


Untuk sementara ini duluuu, nanti list akan ditambah lagi. 


16 komentar:

  1. Thank you buat info nya, ngetrip dengan orang tua memang harus lebih memperhatikan fasilitas dan akses nya. Google review jadi salah satu jalan ninja buat ngecek juga ya.
    Nah, terkait pas baru masuk kamar hotel, jujur saya suka skip ngecek keseluruhan.. Poin penting padahal, demi kenyamanan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, saya juga sering lupa, tapi sekarang gak bakal deh lupa lagi. Krn pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan, jadi wajib lah cek begitu masuk kamar.

      Hapus
  2. Waaaa, BANDUNG!! Ini kota favorit ibu sayaaaa. kami biasanya datanhlg ke daarut tauhid, jalan dan blanja...juga datang ke pengajian Aa Gym
    bahagiaaaa klo bisa jalan ama ibunda yuaaaa. semoga sehaattt selaluuuu

    BalasHapus
  3. Jalan2 dengan ortu yg udah sepuh emang wajib mempertimbangkan banyak hal ya, Kak. Kudu ortu-friendly, gak sekadar hotel bagus dan berkelas. Tapi juga punya layanan yg baik, yg bisa mengakomodir kebutuhan ortu.

    BalasHapus
  4. Bener banget ini kak...aku dl jg gak begitu perhatikan area utk disabilitas namun begitu orangtua menggunakan kursi roda jadi bener2 lebih aware..tiap mo kemana2 diperhatikan akses kursi rodanya..mskipun cuma satu lantai juga dipastikan lantainya nyaman utk dilewati kursi roda...
    ini sie lumayan banyak referensi tempat2 yang bisa dikunjungi kalo kita pas stay di bandung thank uuu :)

    BalasHapus
  5. Pergi- pergi , jalan-jalan sama orang tua memang harus memikirkan banyak aspek. terutama soal kenyamanan, kemudahan dan juga keamanan. Kita juga harus sabar karena tidak semua itinerary bisa dijalankan. yang penting mereka gembira senang dan tidak lelah

    BalasHapus
  6. resto dan cafe di Bandung asik-asik semua, mau yang nuansa kayak di pantai,cafe homey semua ada. Wishlistku makin banyak buat mengunjungi cafe-cafe disana.

    satu atap cafe ini tempatnya simple dan terkesan rumah banget, jadi pengen kesana hehehe
    terus saking banyaknya list kuliner di bandung, sampe bingung mau datengin yang mana dulu

    BalasHapus
  7. Betul, Mbak. Kalau jalan-jalan dengan orang tua yang sudah sepuh memang kita harus menyesuaikan dan milih tempat yang wheelchair friendly ya. Jadi inget nenek aku yang meskipun ke mana-mana pakai kursi roda tapi beliau masih semangat jalan-jalan, jadi anak cucunya selalu mengkondisikan supaya nenek bisa jalan-jalan dengan nyaman.

    Rekomendasi tempat-tempat wisatanya kece, Mbak. Saya yang bolak-balik ke Bandung aja belum pernah ke tempat-tempat yang disebutkan ini. Next time kalau ke Bandung kudu berwisata nih. Haha.. Maklum, orang Bandung mah kalau weekend justru lebih seneng diem di rumah, ngindarin macet.

    BalasHapus
  8. Senang banget ya kalau bepergian dengan orang tua yang pakai kursi roda terus di tempat yang dituju ternyata wheel chair friendly, jadi happy karena dimudahkan banget, sayangnya tidak semua pelaku usaha sadar pentingnya fasilitas ini

    BalasHapus
  9. Memperhatikan tempat trip atau penginap untuk orang tua itu memang butuh detail ya karena bagaimanapun tidak banyak tempat yang menyediakan kebutuhan mereka para lansia.

    BalasHapus
  10. Bandung memang ga pernah ada habisnya ya kalau bahas soal tempat wisata, tempat menginap, dan lainnya. Selalu ada ide baru yang membuat penasaran bagi traveler. Btw tipsnya begini bermanfaat banget buat para traveler yang ingin membawa orangtuanya jalan-jalan ke Bandung biar ga salah pilih hotel, tempat makan dan lain-lain.

    BalasHapus
  11. Aku juga suka kasih info kalo abis kemana-mana. Memang jadi panduan banget sekarang google tuh yaa.. Dan yang paling seneng karena honest review, bahkan juga ada beberapa pereview yang memberikan actual condition menggunakan foto. Jadi kebayang gimana "medan"nya.

    Menginap di De Paviljoen Hotel Bandung menyenangkan juga yaa, ka Ria.
    Karena lokasinya juga mudah kalau mau kemana-mana.

    BalasHapus
  12. Di pikir2 selama ini aku juga jarang perhatiin tempat yg aku datangin ada akses kursi roda atau ga. Tiap jawab di google, biasanya pertanyaan itu aku jawab not sure. Tapi rasanya mulai skr mau juga deh perhatian Ama poin itu, Krn bisa jadi suatu saat nanti aku juga butuh informasi seperti itu.

    Pengennya kalo stay di hotel memang dpt view yg bagus ya mba, aku biasanya tipe yg ga rewel soal view. Dapat syukur, ga pun ya gapapa 😅. Cuma tiap kali nginep, seringnya sih dpt yg bagus, malah aku ga terlalu inget pernah dpt hotel yg view-nya jelek atau ga. Pernah, tapi kayaknya bukan di Indonesia malah 😄. Soalnya kalo hotel di LN, aku memang ga pentingin view, tapi lokasi .

    BalasHapus
  13. Aku kalau jalan2 ke tempat umum gak pernah perhatikan ada yang buat jalur untuk kursi roda atau tidak, tapi informasi yang seperti ini penting ya dan pastinya memudahkan buat kita yang bepergian dengan orang tua yang kemana-mana harus pakai kursi roda. Syukurnya di Bandung sudah banyak ya lokasi umum yang ramah buat pengguna kursi roda, kalau di tempat saya sepertinya masih jarang eh atau karena saya aja yang gak perhatiin

    BalasHapus
  14. Hehehe gpp kok bawel. Pelanggan adalah raja.. dan kita kan bayar, jd memang wajar klo minta sesuai yg kita bayar. Ah artikelnya jd reminder nih kak.. klo ke tempat umum dgn ortu sebisa mungkin mmg harus cari yg ramah orang tua / disabilitas yaa

    BalasHapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.