#LRTJKita |
Pada suatu siang yang bukan main panasnya, saya yang kebetulan dapat kupon buy 1 get 1 dari salah satu aplikasi tempat makan tengah menuju ke area Rawamangun. Tidak jauh dari lokasi pembangunan LRT dekat Velodrome. Eh, pas sampai di coffee shop yang dituju, ternyata mereka tutup. Errrrh, sebel banget, sudah bela-belain ke sana dengan ojek di tengah panasnya sinar matahari jam 12 dan tidak mendapatkan yang diinginkan.
Stasiun LRT |
Akhirnya saya iseng berjalan mendekati Velodrome dan niat awal mau foto-foto saja. Eh, tiba-tiba saya ditegur sama serombongan ibu-ibu dan mereka bertanya apakah saya juga mau naik LRT. Emangnya sudah dibuka untuk umum, kok saya kudet amat? Ternyata mereka adalah penduduk di Rawamangun yang mendapatkan undangan mencoba gratis LRT. Dan mereka mengajak saya ikutan saja bergabung dengan mereka dan mencoba rasanya naik LRT.
Beneran nih? Gak bakal ada absensi atau semacamnya yang membuat saya ketahuan terus disuruh pulang? *terlalu serius* Akhirnya dengan perasaan ingin tahu campur rada khawatir takut diusir (hahaha...lebay) saya ikutan deh dengan rombongan ibu-ibu ini. Ikutan isi buku tamu dan menikmati cemilan yang tersedia. Lalu melihat-lihat sekitar stasiun LRT yang ada escalatornya loh... Tapi apakah nanti ada escalator juga untuk turun. Jika yang naik manula seperti ibu saya, tentunya naik turun tangga tanpa escalator bakal bikin males.
Jadi LRT ini memang rutenya pendek, hanya dari Velodrome Rawamangun hingga ke mall Kelapa Gading. Itupun baru beroperasi nanti di bulan Desember dan kami ditanyakan nih, kira-kira berapa ongkos yang cocok diterapkan. Apakah sekitar 3000-an, 5000-an atau lebih.
Masalahnya ya, setelah menunggu satu jam untuk mendapatkan kesempatan naik LRT saya melihat kok ya sama saja dengan naik Commuter Line. Yang naik banyak banget dan berebutan, persis seperti saya naik busway ataupun KRL saat pagi dan sore di waktu jam sibuk. Mungkin nanti setelah resmi beroperasi, yang naik tidak akan sebanyak ini, apalagi kalau tiketnya mahal. Kereta berjalan perlahan, jadi memungkinkan kami yang berdiri untuk menikmati pemandangan dari jendela. Tempat duduk yang ada persis sama dengan di Commuter Line, saling berhadapan.
Acara uji coba gratis ini memberikan kesempatan bagi para penduduk yang ada di sekitar stasiun LRT. Saya kurang tahu juga ya sampai kapan uji coba ini berlangsung. Pastinya saat itu setelah kami selesai mencoba merasakan naik LRT dan kembali ke stasiun di Velodrome, sudah ada rombongan lain yang menanti.
Moral dari cerita ini, jika ingin mencoba sesuatu yang baru dan kesempatan ada di hadapan anda, langsung saja diambil yah... Anyway, can't wait to see the new LRT operating this December. Will bring my mom for sure.
beruntung berkesempatan mencobanya, biasanya hanya pejabat :)
BalasHapus