Blog berisi curhatan si lajang

Kamis, 18 Februari 2016

#BERANIBERUBAH Untuk Jakarta Lebih Baik


Hari Sabtu tanggal 13 February, bersama dengan komunitas Blogger Crony saya mendapat kesempatan untuk menghadiri acara Lari 5 Jakarta yang diadakan oleh Qlue dan IndoRunners. Tadinya saya mengira harus mengikuti kegiatan sejam jam 6 pagi. Tapi blogger diperkenankan dan wajib datang tepat waktu pukul 8.00 pagi.

Gerakan Lari 5 Jakarta  adalah salah satu inisiasi dari komunitas IndoRunners. Tujuannya untuk  mengubah pola pikir masyarakat agar lebih peduli terhadap kondisi lingkungan di area Jakarta. Acara lari 5 Jakarta ini diikuti oleh 100 pelari dari 5 wilayah di Jakarta (Selatan, Timur, Pusat, Barat, dan Utara). Jadi, sambil lari pagi, mereka akan menggunakan aplikasi Qlue untuk foto lalu upload jika menemukan hal-hal yang kurang dari fasilitas umum. Kami para blogger yang mengikuti acara ini juga dihimbau melakukan hal yang sama, mulai dari saat berangkat hingga ketika kembali ke rumah masing-masing. 

Acara yang berlokasi di ruang Balai Agung di Balai Kota ini juga dihadiri oleh berikut ini:




Gubernur DKI Jakarta, Bapak Basuki Tjahaja Purnama
Kepala Dinas Perhubungan, Bapak Andriyansyah
Kepala Dinas Perindustrian dan Energi, Bapak Ir. Yuli Hartono, MTP
Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City, Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan, Bapak Setiadji
Kepala Dinas Tata Air, Bapak Teguh Hendarwan, S. Sos, M.Si
Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda, Bapak Zainal Soleman 
Walikota Jakarta Utara, Bapak H. Rustam Effendi
Walikota Jakarta Timur, Bapak DRS. Bambang Musyawardana, M.Si.
Walikota Jakarta Selatan, Bapak Tri Kurniadi, SH, M.Si.
Walikota Jakarta Barat, Bapak H.M. Anas Efendi, SH, MM.
Walikota Jakarta Pusat, Bapak Drs. Mangara Pardede, M.Si.
Founder Indorunners, Yasha Chatab
Founder QLUE, Rama Raditya

Acara yang baru dimulai pukul 09.30 dibuka dengan menyanyikan bersama lagu Indonesia Raya. Dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Rama Raditya founder Qlue dan dilanjutkan oleh Ahok yang kurang lebih mengenai aplikasi Qlue.



Jujur nih, dulu ketika aplikasi Qlue pertama kali dikenalkan sekitar tahun lalu saya sempat install. Tapi lalu bingung sendiri, sebenarnya ini aplikasi buat apa sih? Okay, saya foto lalu melaporkan via aplikasi ini. Memangnya ada yang akan menangani langsung masalahnya? Baru setelah mengikuti acara ini dan tentu saja setelah saya googling lagi, ternyata selain Qlue ada juga aplikasi khusus bagi aparat pemerintah propinsi DKI ada CROP (Cepat Respon Opini Publik). Baru deh saya paham kalau yang dilaporkan oleh pengguna aplikasi Qlue , misalnya ditemukan fasilitas umum rusak di Kelurahan X, maka akan masuk laporan ke kelurahan tersebut. Selama laporan tersebut tidak ditindaklajuti maka akan terlihat tanda merah, seperti rapor.Ahok memandang lurah sebagai estate manager dan Jakarta dibagi per kelurahan. Dengan tanda merah lalu kuning kemudian hijau, memudahkan gubernur untuk menilai kerja lurah. Kalau merah, berarti belum ada tindak lanjut. Kuning sedang dilakukan tindak lanjut. Sementara hijau artinya masalah sudah ditangani. 



Lalu maksud tag #beraniberubah ? Tentu saja aplikasi ini akan percuma jika tidak ada kesadaran dari kita yang tinggal di Jakarta untuk ikut serta. Mau fasilitas umum yang baik misalnya penerangan di dalam gang. Tapi enggan menggunakan aplikasi ini untuk melaporkan masalah tersebut. Untuk mewujudkan Jakarta Smart City  , harus ada partisipasi aktif pula dari para penduduk. Sudah tidak jaman deh hanya mengeluh lewat media sosial tapi tidak berani melaporkan langsung. Keluhan tentang fasilitas umum, lingkungan (misalnya sampah yang banyak menumpuk di suatu tempat) dan lalu lintas adalah yang paling sering dilaporkan. 



IndoRunners  mengingatkan kita (terutama generasi jadul kayak saya) kalau dulu hukuman paling sering adalah disuruh lari keliling lapangan. Sekarang? Angin perubahan datang dengan lari menjadi gaya hidup bagi generasi yang ingin sehat. Tapi keinginan untuk sehat ini juga harus didukung dengan fasilitas umum yang baik. Karena itu mereka pun berinisiatif menjadi fasilitator bagi para pelari untuk menyuarakan ketidaknyamanan akan fasilitas umum yang juga tentunya juga sering digunakan oleh masyarakat untuk disampaikan ke pemerintah DKI Jakarta. Harapannya pasti agar dari laporan tersebut mendapat tanggapan dan tindak lanjut. 

Bagi pengguna android, ada beberapa macam aplikasi Qlue :



Sebal dengan kemacetan di area yang itu-itu lagi? Foto dan upload agar diketahui oleh pemerintah. Ada juga keluhan untuk swasta; misalnya puing-puing pembangunan yang menjadi sampah; bisa diadukan juga. 

Bekerjasama dengan TransJakarta, pengguna bisa melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan busway. Busway tidak kunjung datang, halte kotor dan lainnya. 
Bagi pengguna busway yang rajin menggunakan aplikasi ini, bakal ada hadiah menarik. Dan untuk para pengguna Commuter Line harap bersabar karena akan tersedia aplikasi Qlue untuk kalian. 

Bisa digunakan untuk memberitahukan kondisi tidak aman yang tengah dialami.. Bisa juga untuk melaporkan tempat yang anda rasa tingkat kemanannya baik. 

Nah, saya baru dengar yang ini. Promosi yang saya baca di FB adalah, kalau kalian mau tahu bagaimana rasanya jadi Ahok maka permainan ini tepat untuk kamu!

Sementara para pengguna iOS harus cukup puas dengan Qlue dan Qlue street. Ceritanya? Tunggu laporan berikutnya ya. 



Nah penduduk Jakarta, sudah install Qlue? Bisa check di sini dan di sini ya. 

2 komentar:

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.