Blog berisi curhatan si lajang

Selasa, 08 September 2015

Sedapnya Hidangan Sulawesi Dan Maluku di Signatures - Hotel Indonesia Kempinski


Dalam rangka merayakan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 dan juga Hotel Indonesia ke-53 maka hadirlah di Restoran Signatures festival kuliner makanan Indonesia. Yang terpilih adalah makanan dari pulau Sumatra, Jawa, Bali-Lombok, Kalimantan dan Sulawesi-Maluku. Acara sudah berlangsung sejak tanggal 5 Agustus dan akan berakhir hari ini tanggal 8 September. 

Saya sampai di Restoran agak terlambat, hampir jam 1 siang pada hari Sabtu 05 September 2015 kemarin. Sempat diminta menunggu untuk beberapa menit sebelum akhirnya staff restoran Signatures yang bernama Chika mengantarkan ke dalam. Wowww... baru kali ini saya masuk ke dalam restoran Signatures dan...rasanya senang sekali. Ehm, hotel Indonesia ini termasuk hotel bersejarah. Hotel berbintang pertama yang dibangun di Indonesia dan diresmikan oleh mendiang presiden Soekarno. Saat ini Hotel Indonesia dikelola oleh grup Kempinski karena itulah namanya juga menjadi Hotel Indonesia - Kempinski. Terdapat 289 kamar di hotel ini dengan pemandangan langsung ke sebagian besar area di Jakarta. Terutama tentu saja Bunderan HI. 

Saat Chika mengantarkan saya, pengunjung sudah ramai termasuk rekan-rekan blogger. Sebagian besar dari kami duduk di meja panjang yang letaknya dekat dengan taman. Saya suka pengaturan tempat duduk ini karena tidak di tengah-tengah dan pastinya untuk foto-foto, ada cukup cahaya. Dan itu artinya, saya harus mulai berburu makanan...  Kapan lagi berburu makanan disertai tarian tradisional seperti ini?






Berhubung saya karnivora berat, maka mata saya langsung tertuju ke yang berikut ini:

terus yang  ini

Dan favorit saya Ikan Kakap Woku Belanga, sampai nambah dan lupa niat semula. Mau mencoba sedikit-sedikit biar dapat semua. Gagal deh rencana.


Nah dari tadi saya bicara woku melulu. Bagi yang mau tahu, bisa intip ke sini deh. Woku adalah salah satu bumbu masakan khas Manado. Menu bisa dengan ayam, bisa juga dengan ikan.

Kemudian saya mengambil Rib Eye dan iseng menggunakan bumbu yang tersedia.


Lucunya, saya sempat bingung sendiri ketika melihat dua bumbu ini. Soalnya apa bedanya? Yah, baru tahu kalau Colo colo (gambar yang atas) itu istilah dari Maluku dan Dabu Dabu (gambar yang bawah) ya istilah dari Manado. Beda-beda tipis. Dan ternyataaa...sebutan di Makassar juga colo colo. Colo colo itu maksudnya ya celup celup. Nyaaam....


Lalu oppporrrrr ayam! Mirip, tapi yang ini rasanya lebih gurih dan yah, mengaku. Saya mengambil lagi agak banyak... Nama makanan ini adalah Ayam Agape yang berasal dari Makassar.


Ketika saya tengah berkeliling, tiba-tiba Chika menghampiri saya dan bertanya bagaimana makanan yang tersaji? Langsung saja saya tanya, makanan Maluku yang mana ya? Karena pengetahuan saya terbatas pada makanan Manado dan itu saja salah menebak antara colo colo dan dabu dabu. Eh, tidak disangka Chika langsung mengajak saya menemui chef yang menyajikan makanan bertema Sulawesi - Maluku ini yaitu Petty Elliott. Awwww, senangnyaaa. Sekalian deh saya bertanya yang mana yang makanan Maluku. Dan lebih senang lagi karena ditengah kesibukannya, chef Petty berbaik hati menunjukkan pada saya yang mana saja makanan dari Maluku. Plus, seorang bapak yang juga crew dari restaurant (bapak, saya minta maaf lupa bertanya namanya) membantu untuk mengambil foto saya bareng chef Petty. Super senang!



Yang saya tahu makanan khas Maluku hanya bagea; sagu yang keras. Yang terhidang di sini antara lain termasuk pisang dan ubi rebus untuk sarapan. Sayur kembang pepaya yang rupanya kalau dari Maluku menggunakan ikan teri. Oh, soalnya setahu saya dari Manado ada juga sayur kembang pepaya dan biasanya menggunakan ikan cakalang. Menurut Chef Petty, makanan Manado dan Maluku memang mirip-mirip.



Pantes, saking miripnya saya sampai gak sadar mana yang sebenarnya dari Maluku dan mana yang dari Manado. Alias, saya tahunya makan doang. Saya lanjut lagi makan udang masak tuturuga yang lebih sip dimakan bareng kuahnya...



Padahal makanan yang saya makan variasinya hanya sedikit, tapi kok kenyang juga ya...(Nambahnya gak dihitung)  Akhirnya saya menyambar klapertart sebelum perut meledak karena kekenyangan.



Dan tidak mau rugi dengan nyomot yang satu ini: bakwan jaguuung.



Selain senang karena bisa menikmati makanan tradisional bercita rasa internasional, saya juga jadi banyak tahu mengenai macam makanan. Sayangnya karena saat itu ramai sekali saya jadi tidak sempat banyak bertanya pada chef Petty. Nah, berikut makanan-makanan yang terhidang tapi tidak sempat saya santap.

Rebusan pisang dan umbi-umbian...buat sarapan sehat ini! Dari Maluku


Rebusan daging Pantallo Pamarason - dimasak dengan ramuan ala Toraja. Katanya rasanya seperti rendang tapi lebih gurih. Langsung nyesel gak nyobain. 

Cotto Makassar yang nyaris ludessss

Kepiting Lada Hitam dai Makassar  yang begitu tutup wadahnya dibuka, semerbak lada langsung bikin mupeng....

Binte Biluhuta (sup udang dengan jagung) dari Gorontalo

Nasi Kuning ala Manado


Itu belum termasuk jajanan pasar termasuk kue Barongko dari Makassar serta kue-kue yang lagi hits seperti macaroon dan ehm, kesayangan saya: coklat.


Tidak hanya menyajikan makanan dari Sulawesi dan Maluku, tapi juga ada makanan lain seperti sushi, pizza, kue rangi, laksa dan es krim.


Ketika waktu mendekati jam 3 sore saya pun menyudahi petualangan kuliner di Restoran Signatures ini. Bagi teman-teman yang ingin mencoba, sayang sekali periode "5 Islands in 5 Weeks" akan segera berakhir hari ini. Mudah-mudahan lain waktu ada lagi petualangan kuliner di propinsi Indonesia lain seperti Papua misalnya...

Semoga juga bisa berkesempatan mencicipi masakan chef Petty Elliott lagi. Terima kasih ya chef, mau dibawelin sama saya. Dan juga bagi Chika serta kru Restoran Signatures lainnya.



Restoran Signatures
Hotel Indonesia Kempinski
Jl. M.H. Thamrin No. 1, Jakarta 10310, Indonesia
Ph : 021 23583898
Email : marketing.jakarta@kempinski.com


31 komentar:

  1. kolesterol dahhh... kepiting lada hitam kesukaankuuuuu..
    acara kek gini mesti di kota2 besar aja hiksss sediihh

    BalasHapus
    Balasan
    1. ceup ceup ceup... mudah2an pas balik ke kota besar pas ada acara yg bisa diikutin

      Hapus
  2. Saya jadi laper bangat ni mba liat menu makanannya, hhuumm:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha, pas deket2 jam makan malam yah ^_^

      Hapus
    2. Iya mba..Pas saya mampir lagi tengok balasan koment, saya jadi laper lagi. Serius lho mba.

      Hapus
  3. wuiiih suedap banget, pagi2 sudah disuguhin hidangan istimewa :)

    BalasHapus
  4. makanan sulawesi identik dengan pedas bukan... tapi yang maluku saya masih penasaran.. seperti apa ya.. meskipun mirip-mirip katanya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup. tapi di sini rasa pedasnya disesuaikan agar semua orang bisa menikmati. Khan gak semua orang tahan pedas. Iya, makanan Maluku yang tertangkap sama saya dan mirip dgn makanan Manado adalah sayur kembang pepaya itu.

      Hapus
  5. Yah bikin laper. Hahaha. Disini cuma bisa cicipin tempat ikan bakar dengan embel2 "khas" daerah sana aja..
    gak tau sama gak sama aslinya
    :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. kl gak pedas alias pedasnya cuman pake lada doang berarti gak sama :D

      Hapus
  6. wuih sedap betuuul Mba Ria menu2nyaaa
    gimana perut ngga meledak kekenyangan tuh menunya maknyuz2 n menggoyang lidah >,<

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, jadi banyak yg gak kemakan... dan jadi lupa lagi yg mana lagi yg makanan Maluku *tepok jidat*

      Hapus
  7. Waaah.. foto-fotonya bikin perut jadi lapeer nihh...

    BalasHapus
  8. lagi laper lihat makanan jadi tambah laper aja -____-

    BalasHapus
  9. ngedadak pengen makan pisang rebus n ubinya itu mb ria...
    eh itu gratiskah eventnya? sayang aku kelewat info hahahha

    BalasHapus
  10. duh kepiting lada hitamnya tuh mau

    BalasHapus
  11. Makanannya bikin ngiler semua nih. Wah kalo tiap hari makanan seperti ini, badan bisa melar hihihi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan cuman melar tapi mengundang penyakit... hiks

      Hapus
  12. Kepiting lada hitamnya menohok banget mba :)))

    BalasHapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.