Friday night and it was time to spend with colleague and good meal. Jadi, pas temen gue mengajak untuk makan di CITY HALL KEDAI KOPI - ada penawaran voucher untuk all you can eat dengan menu dim sum seharga Rp. 49.000,- gue langsung semangat. Padahal gak yakin juga bakal bisa makan banyak.
Ketika akhirnya sampai di tempat yang namanya City Hall Kedai Kopi itu maka yang terlintas di kepala gue pertama kali adalah…. Ini restaurant apa night club sih? Tempatnya ada di dalam gedung dan suasananya gelap dan ruangan betul-betul tertutup. Mungkin seperti tempat dugem karena ada panggung yang entah kapan ada live music-nya. Tempat untuk non smoker and smoker menjadi satu. Begitu malesnya gue melihat suasana di dalam sampai gak minat mengambil foto.
Lalu waitress memberikann dua buku menu dan secarik kertas disertai wanti-wanti kalau kami harus memesan minuman. Yap, voucher yang dibeli tidak termasuk minuman. Dan yang membuat kami jengkel adalah….yang dimaksud dengan ALL YOU CAN EAT dari voucher yang kami beli adalah…boleh memesan berkali-kali tapi hanya dari menu yang tercantum di secarik kertas tersebut. Sudah pilihannya sedikit, eh masih ada dua yang dicoret dengan alasan tidak tersedia.
Akhirnya karena sudah terlanjur ada disana dan uang juga gak bisa dikembalikan, terpaksa deh mulai memesan. Karena belum tahu rasanya enak atau enggak, kami memesan Siomai isi ayam dan udang, lalu tim kaki ayam saos lada hitam, ca siew pao, lumpia kulit tahu ayam, pangsit Guo Tie goreng dan mantau steam. Gue gak ikutan mencoba ca siew pao dan mantau karena alasan klasik. Takut cepet kenyang.
Rasa makanannya? Okelah. Makanannya lumayan lama baru keluar karena memang baru dimasak setelah kami memesan. Kami memesan sampai tiga kali dengan tim kaki ayam saos lada hitam yang memecah rekor terbanyak. Maklum, seberapa kenyang sih makan kaki ayam? Dan terus terang saja, inilah pembalasan paling enak setelah bĂȘte abis melihat kami hanya bisa memesan dim sum dengan variasi minimalis. Ohya penyajiannya juga gak mau repot. Biasanya satu tempat tersedia untuk 3 siomay. Namun disini, jika memesan dua porsi maka akan dijejalkan menjadi satu. Hal yang sama terjadi jika memesan tiga porsi. Yang tetap terpisah hanya untuk tim kaki ayam.
Pesanan KLOTER PERTAMA |
Pesanan kloter terakhir |
Padahal ya, kalau menurut gue sih…walau gak dibatasin , kayaknya kemampuan orang untuk menghabiskan berpiring-piring dim sum pasti terbatas. Gue yakin, kalau ada banyak pilihan mungkin gue tidak bisa makan terlalu banyak.
Rasa dim sum yang okeh ini jadi salah satu poin plus. Poin yang kedua adalah jaringan wifinya bagus gak byar pet. Tapi bahkan dua poin plus ini tidak akan membuat gue jadi kangen untuk balik lagi kesana.Toiletnya benar-benar bernuansa film horor Indonesia. Bersih, tapi penerangannya remang-remang. Creepy. So, maap aja deh.
Huaaaa malesiiin ya mbak Ria, paling sebal sama suasana creepy, bikin mikir yang engga engga
BalasHapusThanks for sharing