Sadar sesadar-sadarnya kalau menginap di mana saja menjelang malam pergantian tahun pasti bakal kena getok walau tempatnya tidak sesuai dengan harapan. Tapi tetap juga cari tahu lewat OTA dan mbah Google. Kalau pergi bareng mama, kebanyakan beliau duduk di kursi roda. Jadi hal-hal berikut yang harus saya perhatikan kalau hendak jalan-jalan bareng beliau:
.HEIC "Bandung culinary")
Awal-awal saya review di Google Maps, suka iseng kan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, seperti apakah tempat ini bisa buat makan di tempat? Apakah ada ruangan bermain untuk anak-anak? Apakah menyajikan makanan vegan? Dan yang biasanya saya skip karena tidak pernah saya perhatikan adalah: apakah tempat ini mempunyai akses bagi pengguna kursi roda? Karena, ya saya bukan pengguna. Hingga akhirnya mama saya lebih banyak menggunakan kursi roda, barulah saya memperhatikan review pada tempat-tempat yang ingin dikunjungi. Setidaknya foto yang ada di Google Maps yang diupload oleh pengguna lainnya.
Jadi apa saja yang mesti diperhatikan sama saya kalau jalan dengan ibu?
 |
| Peach of Cake |
Ke Bandung lagi dan saya maunya menginap dua malam dan pastinya saya mengajak mama. Kali ini mama request untuk tidak pindah-pindah hotel dan beliau maunya di De Paviljoen lagi. Saya negosiasi dong, masa sih menginap dua malam di hotel yang sudah pernah didatangi? Mau langsung menginap dua malam di hotel yang benar-benar belum pernah kami coba, agak khawatir juga. Bagaimana kalau sampai gak cocok, gitu loh? Akhirnya dia setuju untuk menginap di dua hotel yang berbeda, asalkan yang 1 malam di hotel De Paviljoen.
Postingan ini masih nyambung dengan :
 |
| Pintu Selatan stasiun Gambir |
Akhirnya ke Bandung lagiii... SEBENARNYA SIH, karena saya FOMO juga orangnya, ingin mencoba naik Whoosh. Kalau mau ke Bandung, bisa turun di stasiun Padalarang dan sambung lagi dengan kereta feeder hingga Stasiun Bandung. Masalahnya.... saya membawa manula yang mobilitasnya terbatas. Akses transitnya bagaimana nih? Apakah harus naik turun tangga atau escalator? Ada lift atau travelator kah bagi pengguna yang memiliki keterbatasan? Saya sudah coba tanya via DM ke akun media sosial mereka. GOT NO ANSWER. Okay, bye FOMO, is time to face reality. Mau nyaman dan aman, pilih saja KA ARGO PARAHYANGAN.
Kalau dulu saya membeli via OTA, maka kali ini saya memutuskan untuk beli langsung di apps KAI. Yang saya bingung nih, tempat duduk mana ya yang dekat dengan restroom? Jadilah saya membeli untuk keberangkatan di nomor kursi 3C dan 3D . Karena pemandangan cakep sepanjang perjalanan menuju Bandung lebih optimal di deretan D; sesuai tips yang pernah saya berikan. Untuk tiket pulang saya pilih nomor 12 A & B. Sebenarnya saya ingin nomor yang lebih dekat ke pintu, agar dekat dengan area untuk meletakkan kursi roda. Tapi yang saya ragu, yang mana yang dekat dengan restroom? Kita akan segera tahu saat berangkat nanti.
 |
| Kamar no 927 Ibis Pajajaran |
Sedang ingin staycation tapi kepingin di area lain, dan akhirnya kepikiran ke Bogor. Kok gak sekalian ke Bandung lagi? MAUNYA SIIIHH... Tapi sedang susah cuti, jadi cari yang wilayah JaBoDeTaBek sajalah. Begitu mikirnya... Karena saya membawa orangtua, naik KRL adalah hal yang tidak mungkin. KRL lintas Jabodetabek bukan sarana transportasi yang ramah bagi manula dan difabel. Apalagi stasiun Manggarai, yes? Akhirnya kami sewa Grab dengan minimal sewa untuk 3 jam. Saya pikir, bisalah 1 jam sampai ke Bogor setelah itu mampir ke tempat makan sebelum ke penginapan.
SALAH.
Ketika kami cek di map, wadaw ada terlihat warna merah sekitaran jalan setelah keluar dari tol. Tapi ya mau bagaimana, salah saya juga tidak mencari tahu lebih jauh. Saya mengira, macet di Bogor karena banyak wisatawan lokal termasuk saya yang berkunjung ke sana. Ternyata sedang ada pembangunan flyover. Jadi, begitu keluar dari tol Jagorawi, kami diarahkan dulu untuk belok kiri, untuk putar balik agar dapat menuju jalan Pajajaran.
Iya, saya memilih untuk mencari penginapan di situs ACCOR & akan menginap di Hotel Ibis Styles Pajajaran. Kalau biasanya saya maunya gak usah pakai sarapan, tapi kali ini saya memutuskan untuk sarapan di hotel saja deh, biar gak ribet.
 |
| Pop! Hotel Kelapa Gading |
Karena pasti akan mengobrol lama, saya pun memutuskan untuk menginap di hotel yang mempunyai akses langsung ke dalam mall. Tapi lagi tanggal tua nih, saya bingung deh mau menginap di mana. Ada dua hotel yang punya akses langsung ke mall. Yaitu hotel Pop! dan hotel Harris. Sepertinya saya akan memilih yang pertama yaitu Pop! Hotel nih. Selain sudah lama penasaran, saya ingin tahu juga akses ke mall dari hotel itu di sebelah mana dan seperti apa ya?
TERNYATA BISA TERJADI. Ada banyak factor yang bisa jadi penyebab, seperti manusianya sendiri baik sengaja atau tidak. Hal yang tidak mengenakkan ini baru saja terjadi pada saya dan ternyata setelah cerita ke teman, ternyata dirinya juga pernah mengalami hal yang sama. Kalau saya ditanya di mana meletakkan tempat teh/kopi hotel karena tidak berhasil ditemukan sama petugas kebersihan, teman saya dan mamanya didenda pihak hotel karena dituding cat rambut mamanya masih luntur dan membuat alas bantal jadi bernoda.
Healing jadi Pusing kalau sudah terjadi seperti ini. Karenanya, saya ingin berbagi tips nih untuk untuk mencegah dituduh merusak atau mengambil barang milik hotel:
 |
| MRT LEBAK BULUS STATION IN THE YEAR 2019 |
By the way, this post related to two previous posts in Indonesian:
 |
| House of Manna and Tribe |
Bulan Desember 2022 saya mendapatkan hadiah untuk menginap di penginapan baru di area Lebak Bulus: House of Manna. Dan mendapatkan juga diskon 10% untuk makan di restoran yang ada dalam satu tempat dengan mereka: TRIBE.
2 postingan terkait adalah sebagai berikut:
Culinary Sekitar House of Manna Jakarta
Saya konfirmasi mengenai hadiahnya dengan detail sebagai berikut:
 |
| Sumber foto: situs House of Manna Jakarta |
 |
| Hotel Des Indes |
 |
| De Paviljoen Bandung |
 |
| Belviu Hotel - A View |
Kenapa sih, menginap dua malam saja kok pakai acara pindah tempat? Begitu deh mama saya mengomel ketika saya bilang akan menginap di 2 hotel yang berbeda. Ya, bagaimana dong... Saya termasuk jarang pakai banget jalan-jalan ke luar kota. Namanya saja, mumpung selagi bisa, ya kenapa tidak? Lagipula jadi menambah pengalaman ketika menginap di beberapa tempat.
Alasan mengapa saya memilih hotel yang satu ini, bukan karena letaknya yang persis bersebelahan dengan Rumah Mode. Tapi karena tertarik melihat kolam renang dan rooftop restaurant. Saya pikir, pagi-pagi melihat kota Bandung dari hotel yang ini, asyik juga. Padahal ujung-ujungnya pas sudah berangkat, boro-boro ingat bawa baju untuk berenang.
Saya pun book untuk menginap semalam dengan permintaan tambahan sebagai berikut:
- Non smoking room
- Lantai atas
Ohya postingan ini adalah salah satu dari rangkaian postingan lainnya:
 |
| Stasiun Kereta Gambir |
Di tahun 2019, saya sendirian ke Bandung dengan KA Argo Parahyangan. Tahun 2022 ini, saya mengajak mama yang sudah berusia 84 tahun untuk ikut Bandung. Teman mengomentari kalau saya nekat bener mengajak orangtua ke Bandung di akhir pekan. Mengingat Bandung sekarang sama ramainya seperti sebelum Covid. Akhirnya saya memutuskan untuk cuti hari Kamis hingga Jumat. Jadi, lumayan lah pas di hari-hari kerja dan pulang di hari Sabtu balik ke Jakarta.
Yang jadi persoalan tentunya buat saya karena jarang banget traveling, apa ada lift ya di stasiun Gambir sama Stasiun Bandung? Saya iseng email ke CS KAI menanyakan hal ini. Jawaban dari mereka: bisa langsung meminta tolong pada petugas yang ada di tempat. Wah, jawabannya menggantung ya... Tapi, first thing first, mari pesan tiket perjalanan terlebih dahulu.
Seingat saya, kita bisa memilih tempat duduk yang diinginkan di dalam kereta. Tapi saat itu saya telah memesan tiket dengan rentang waktu yang lumayan jauh. Kali ini, tiket baru saya pesan kurang lebih seminggu sebelum tanggal keberangkatan. Sebenarnya bisa memilih mau duduk di mana, selama masih ada ketersediaan. Seperti pas saya pesan, kursi telah banyak terisi oleh penumpang lain. Jadi, terima pasrah saja.
Tapi, saya mau tetap bikin catatan kecil nih, seandainya di lain waktu ada kesempatan pergi ke Bandung lagi. Catatan ini jadi rangkaian dari yang berikut:
 |
| Tebu hotel - Bandung |
Oh dear, it's been more than half year but I haven't finish my blog post on my trip to Bandung *sighed* Okay this time, I would like to give quick review about the three stars hotel there.
First of all, when my friend and I were planning to go to Bandung, we decided that we need to be honest to each other. Here goes, our consideration before finally choose the hotel:
- I don't have the luxury like unlimited BUDGET. I told my friend about that. I gave her the specific range, how much I would like to spend for the accomodation.
Why is this important? When your friend has unlimited budget or the other way around (in short, just as limited as mine), then your friend will know what to expect. Staying in a 5 stars hotel or probably guest house, everything should be discussed together.
 |
| Bellamie Boulangerie Bandung |
Cafe hopping in Bandung was definitely on our list during our short staycation in Bandung. Here are the list so far that I manage to write down in this blog:
And now, we finally visit the Instagramable coffee shop and restaurant at Merindu. Merindu in English is miss. Maybe their wish that all visitors will miss going back to this canteen and coffee. .
Well, that sort of true for me and my friend. We visited here last November 2021 and love the ambiance there. Early in the morning, we visited Tjimanoek 43 and for the second stop, we decided this would be the one. This canteen is on one location with The House Tour Hotel - DOWNTOWN, and we were sort of thinking should we stay here or not? But, we chose other but located not far from jalan Riau; which is the main tourist attraction all there. I will tell you about the hotel later.
This hotel and canteen is a bit hidden from the main street. They don't have many spacious area, so this is probably going to be a problem if you bring your own car. All rooms seems located at second floor. The kitchen also located on second floor along with indoor and outdoor and semi outdoor area for dine in.
 |
| Pastry at Kumari Bake and Brew |
This pastry shop was actually the very place that my friend wish to visit on our arrival in Bandung. Unfortunately for us, at that time they closed due to stock checking and internal control. They informed my friend that the shop would be opened around noon. DARN... In the end, we both decided that we would visit before going home to Jakarta. The location is not too far from the travel car anyway. And we did just that and really regretted that this was our final destination.
Here are the list that I have posted :
 |
| Tjimanoek 43 |
Others coffee and eateries are:
 |
| Two Cents - second floor |
When my friend suggested to cafe hopping here, I was a bit indecisive. I have been there two years ago, so I would rather visit other coffee shop or restaurant. HOWEVER, when I check out their Instagram account...immediately I changed my mind. They have moved to another location and looks awesome. With old house and big tree in front of their coffee shop, that would be awesome place to visit. Okay, not going to lie, for taking photos too... assuming I still have energy left.
The others are :
KIN+.
 |
| KIN+ Coffee & Eatery |
Another quick post about my short getaway in Bandung last November with my friend. Other posts you can find them (in English and other in Indonesian)
After my friend and I spent our first morning in Bandung, at almost 12.00 PM we decided is time to move on to another cafe. And next on our list, is Kin+ ; which is not too far from our hotel. When we arrived, thankfully there was only 1-2 visitors inside. It means, my friend and I could take photos like crazy. If you ever visit this eatery, then you should take a picture in front of their iconic entrance gate. And no, the first photo above is not their entrance gate.
Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.
