Blog berisi curhatan si lajang

Rabu, 02 Desember 2015

Makan Melulu

Sebenarnya Ria itu kerjanya apa sih? Kok perasaan makan melulu?

Begitu tanya seorang kenalan lewat sepupu saya (kebetulan kami bertiga saling mengenal). Dan tentu saja saya jadi ketawa habis-habisan. Memang ya, media sosial dan blogging itu pengaruhnya luar biasa... Sehingga memberi kesan seolah kerjaan saya makan melulu. Ya iya sih, saya memang makan terus kalau enggak bisa sakit dong? #eh

Pekerjaan saya? Sehari-hari saya bekerja sebagai staff admin di sebuah perusahaan. Bergerak di bidang makanan? Tentu saja tidak... Makan itu memang hobi saya banget dari dulu. Dan seiring berjalannya waktu...ehm, ceritanya sadar makin lama makin tua sementara blog kok tidak mengalami kemajuan maka saya memutuskan untuk membenahi blog. Sejak saya mulai niat serius dengan blog dan memutuskan ingin dikenal sebagai food blogger, jelas saya jadi lebih rajin posting foto-foto makanan. Sebenarnya sih, hobi foto makanan ini sudah saya miliki sejak punya pocket camera. Kayaknya sayaaang banget jika tampilan makanan yang cantik itu tidak diabadikan sebelum hancur dikunyah oleh saya. But that's an old story...

So, kalau ada yang bilang saya kok makan melulu...

1. Niat jadi food blogger
Mau jadi food blogger tapi isi blog tidak ada yang berkaitan sama makanan... malah cerita drama Korea atau peliharaan kucing-kucing yang lucu... Jadi food blogger apa yang diceritain teman-teman? MAKAN. Makanannya. Dan syukur-syukur kalau bisa masak sendiri. Bisa berbagi resep sama pembaca. 



2. Foto makanan melulu
Balik lagi ke point pertama. Niat jadi food blogger. Cerita tentang makanan tapi gak ada fotonya. Maaf, saya belum sanggup menulis laporan atau reportase tentang makanan dan restorannya tanpa foto. Dan bukan tanpa perjuangan lho foto makanan itu. Seperti yang pernah saya ceritakan di sini, saat sedang foto makanan orang lain akan merasa terganggu. Masih bagus kalau persahabatan tidak turut terganggu. Belum lagi tatapan aneh dari orang lain. 

Foto kiriman Ria Tumimomor (@riamrt) pada


3. Makan melulu?
Okay... Karena banyak yang kagum banget sama jurnal makan saya, let me give you a straightforward story. 
Nooo, saya tidak selalu pergi makan di tempat yang berbeda setiap akhir pekan. Tapi setiap hari. Kidding. Tidak kok... Sebenarnya kalau kalian mau memperhatikan dari awal blog (modus untuk memaksa membaca lebih sering) ada waktu-waktu saya tidak menulis tentang makan di sana atau di sini... 



4. Kok bisa sih makan di tempat yang mahal-mahal?
Bisa dong... sekali lagi, perhatikan deh isi review tempat makan tersebut. Saya selalu mengatakan apa adanya jika sedang ditraktir oleh teman. Atau tengah mengikuti acara kantor. Apalagi jika tengah mengikuti kompetisi. Gak ada yang perlu disembunyikan kalau sebagian besar acara makan itu tidak berasal dari kantong saya sendiri. 
Ditraktir teman tentu saja berbeda dengan mengikuti kompetisi atau acara sponsor. Dengan mengikuti kompetisi saya malah jadi susah konsen makan. Apalagi kalau ada sponsor. Bukan saya harus memuji-muji makanannya. Tapi menulis semuaaa makanan yang saya makan dalam waktu singkat...buat saya tidak mudah... So you know, everything has it's own price.



5. Tapi kamu kelihatan gaya banget 
Ya iyalaaah... Ditraktir apalagi kalau sedang mengikuti acara oleh sponsor dan bahkan ketika ikut kompetisi...apa kita tidak ingin terlihat lebih oke dari biasanya? Saya akan lebih berupaya untuk terlihat menarik. Memilih baju yang tetap bisa membantu terlihat cantik (walaupun rakus) saat makan juga a bit tricky. Saya pernah melihat seorang ibu yang menggunakan kaos tengah makan buffet di restoran. Tidak sampai 15 menit kaos itu memperlihatkan perut yang membengkak. I'm serious. 



Pada postingan berikut akan saya posting screenshot komentar dari teman-teman yang sudah menyempatkan diri mengunjungi blog ini... Komentar-komentar kalian itu bisa jadi inspirasi loh buat postingan-postingan saya... so keep on visiting ya ^_^


15 komentar:

  1. Hahaha, pertanyaan saya dari dulu itu maaahhh. Malah pernah kepikiran, jangan-jangan Mbak Ria ini kerjanya incip-incip di restoran secara gratis. Xixixix

    BalasHapus
    Balasan
    1. ihihihihi, sebagian besar memang gratis sih... Pasti bisa kebaca deh mana yang gratis dan mana yang enggak :))))

      Hapus
  2. Hiks, aku nyesel berkunjung ke sini. Foto-fotonya bikin ngeces ini :) by the way, kalau soal penampilan bukan cuma bikin kita nyaman aja ya mbak. Itu juga cara kita mengapresiasi yang udah ngundang. Bonusnya imej kita jadi bagus, ga malu-maluin temen yang ngajak atau yang ngundang.

    BalasHapus
  3. Emang kalau mampir ke blog-nya food blogger itu bikin ngencesssss terus. Mau yg dimasak sendiri atau yg dibeli, SAMA AJA. jago banget dah bikin ngences. Apalagi kalo yang diaplot itu foto-foto makanan tradisional Indonesia, yg mana nggak bisa banget aku nyari di sini. Hiks hiks hiks. TT_____TT

    BalasHapus
  4. Wah... kalo bagian yang gratis, jangan lupa undang-undang kita sekali-sekali mbak...

    BalasHapus
  5. Pertanyaan itupun sering melintas di kepala aku mba ria...hihiii..
    Wahaaa isinya drama korea n kucing kucing itu aku bangatt wkkkk

    Aku klo pas mau foto makanan pesti ditatap aneh ama orang...paling dibatin...mau dimakan apa dipoto sih itu makanan..hahhah
    Iya mb ria ma cantikkkk hihiii jadi keren keren aja masuk kafe kafe mihil...

    BalasHapus
  6. Yeayyy... fotonya tempting... kerennnn...... suka sama foto yang ada lelehan cokelatnya. Jadi, pengen dimakan

    BalasHapus
  7. So true!
    Everything comes at a price! Everything in our life. The question: what price are we willing to pay?
    Btw,, itu foto terakhir.. asli bikin *telanliur. Makjang, enaaak kali!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, but we need not to discuss how much is the price right now :) Yeah, saya juga ngiler lagi begitu posting foto yang terakhir itu :))))))

      Hapus
  8. Gak ada yang perlu disembunyikan kalau sebagian besar acara makan itu tidak berasal dari kantong saya sendiri.

    Hahahhaha aku jadi pengen kerja di tempat Mbak Ria sama teman sama teman Mbak Riaa.. Asik banget nih ditraktir *plak

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahah, sapa suruh ngana jauh2 eee di Ruteng :)))))

      Hapus
  9. Hahhaa. Food blogger itu perlu mbak. Kalau kita mau hajatan cari tempat makannya ya referensi googling. Saya gak kuat liat postingannya food blogger, takut kalap. *tutup muka*

    BalasHapus
  10. Saya udah lupa kapan terakhir kali ditatap aneh waktu lagi motret makanan. Sebab..setiap saya pergi ke suatu restoran, di sana selalu ada pengunjung lain yang juga motret makanan seperti saya. Beberapa malah ada yang hard core gitu, gadgetnya pakai kamera besar yang mirip tumbler, ada yang moto sambil naik-naik ke atas meja, malah ada yang moto setiap kali suapan dapet jepret. Gila kan?

    Saya nggak pernah moto makanan kalau pergi ke warung tradisional. Karena pemilik warungnya seolah tersinggung kalau difoto. Mungkin ia mengira masakannya nggak enak dan saya mau mengkritiknya di koran, hahahaa.

    Jadi yah, memang ada dua macam manusia. Manusia yang bisa menghargai makanan dan manusia yang tidak menghargai makanan. Mereka yang aneh kalau melihat orang moto makanan itu, termasuk golongan nomer dua. Menurut saya sih.

    BalasHapus
  11. Buahahahahaa...aku baca ini sambil makan sufganiyah sama minum peppermint mocha latte (padahal tadi beberapa jam yang lalu udah lunch pake kimbap sama kale salad lho) lol.

    iya kadang aku juga males bener kalau dibilang 'wuih ngapain coba kamu makan terus foto makanan, mending kalau kamu masuk tv atau main filem' kesel bener apalagi kalau yang ngomong itu rata2 yang gak ngerti makanan itu udah punya segmen tersendiri di sini. (iya lah sampe ada 3 food channel tersohor di tv kabel aja gitu). disini pekerjaan dibidang kuliner itu beragam macem nya. mulai dari yang cuma model2 food magazine/food reviewer di koran2 kayak NYTimes atau majalan gratisan macem TimeOut sampe michelin only restaurants punya majalah (istilahnya High End restaurant lah ya) sampe yang khusus baking membaking, religious purpose etc

    aku mulai tertarik foto2 makanan semenjak kehadiran Nokia 3650 (yang kebetulan jadi hadiah ultah) nah mulai dari situ sering foto2 makanan. ada kesenangan tersendiri buat foto2 makanan. dan memang aku doyan makan. apa aja. gak pilih2. mungkin karena nyokap yang nge drive agar taste bud selalu harus dibuka. kalau bokap mah picky hahaha.

    wuih panjang bener ya...

    btw, join my giveaway http://christilautomo.com/2015/12/04/christilas-1st-giveaway/

    BalasHapus
  12. hahahaha.. karena sama2 blogger aku mikirnya simpel aja mba, "paling juga diminta buat review" wkwkkwk kan sekarang blogger sedang berkembang pesat dan dimintai semua aspek hehe

    BalasHapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.