Blog berisi curhatan si lajang

Senin, 07 Desember 2015

Desperate Dheepan


Film dimulai dengan adegan beberapa orang tengah membakar jenazah dan seorang pria yang mengganti bajunya. Wajahnya seperti tengah memutuskan sesuatu. Lalu adegan berganti dengan seorang wanita yang tengah berada di tempat penampungan dan bertanya ke beberapa orang. Ia selalu menanyakan apakah anak ini ada orangtuanya atau tidak? Akhirnya ia bertemu dengan seorang anak yang telah kehilangan orangtuanya. Mereka berdua lalu berlari menuju ke tenda dan pria yang tadi ada di awal film juga ada di sana. Petugas tengah memperhatikan mereka bertiga dan memberikan passport dari satu keluarga yang telah tiada. Dan itu artinya, mulai saat itu mereka bertiga harus melupakan kehidupan lama termasuk nama dan berganti menjadi Dheepan (Antonythasan Jesuthasan) sebagai kepala keluarga, Yalini (Kalieaswari Srinivasan) sebagai ibu dan  Illayaal (Claudine Vinasithamby) sebagai putri satu-satunya. Dari Sri Lanka mereka menjadi pengungsi di Prancis. 

Di Prancis dengan status sebagai pengungsi, keluarga ini ditempatkan di daerah yang ternyata tidak aman. Dekat tempat tinggal mereka ternyata ada tempat gangster yang juga warga keturunan. Beberapa kali terjadi tembakan antar gang tersebut yang membuat Yalini dan Illayaal teringat kembali perang yang terjadi di negara asal mereka. Yalini bahkan nyaris  meninggalkan keluarga gadungannya untuk tinggal dengan saudaranya di Inggris. Tapi suatu kejadian akhirnya mendekatkan mereka sebagai keluarga yang seutuhnya.


Film ini memperlihatkan bagaimana tidak enaknya berada di negara yang asing yang bahasanya tidak diketahui. Saya awalnya mengira akan terjadi konflik dengan penduduk atau warga negara Prancis, misalnya ketegangan rasisme. Tapi konflik justru terjadi antara penduduk yang warga pendatang. Terutama dengan para gangster tersebut. Yang juga disorot kecanggungan antara Dheepan, Yalini dan Illayaal. Walau dengan status sebagai pengungsi, keluarga ini mendapatkan tempat tinggal di flat kecil, sang "ibu dan ayah" mendapatkan pekerjaan. Dan sang "anak" juga bisa bersekolah bahkan lebih cepat menguasai bahasa Prancis dibandingkan "orangtuanya". Tapi bukan berarti mereka bisa dengan mudah bergaul dengan para tetangganya. Sang anak juga sulit mendapatkan teman di sekolah. Hubungan mereka dalam satu rumah juga awalnya dingin. Apalagi hubungan antara Yalini dan Illayaal. Yalini seperti tidak sabar untuk mencampakkan Illayaal agar dia bisa berkumpul dengan saudaranya di Inggris. Ia memandang Illayaal sebagai beban. Justru Dheepan terlihat lebih memperhatikan Illayaal. Masing-masih juga masih dihantui oleh masa lalu mereka, keluarga yang telah tiada dan yang terpaksa mereka tinggalkan. Mereka masih sulit memandang ke depan karena masih terperangkap dengan masa lalunya. Toh akhirnya, namanya juga tinggal satu rumah di negara asing tanpa saudara atau teman yang berasal dari satu negara Dheepan dan Yalini menjalin hubungan intim. Walau bukan berarti tidak ada masalah yang kerap timbul diantara keduanya. 

Sekedar informasi. film ini menang di Festival Film Cannes 2015; disutradarai oleh Jacques Audiard. Jacques bersama Thomas Bidegin, Noe Debre sebagai penulis skenario film ini.

Berikut trailer dari film Dheepan:

3 komentar:

  1. filmnya cukup berat ya mb ria, dari segi cerita...

    BalasHapus
  2. butuh perjuangan bgt ya hdp di negara asing... blm tau film ini aku

    BalasHapus
  3. + Kira-kira ntar di putar gak ya di Fox Movies.
    - Iya di putar, tunggu aja yaa
    - Maunya gratis muluuu.
    + Gak juga, kan eike bayar iuran bulanan. weeeee *melet

    BalasHapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.