Blog berisi curhatan si lajang

Kamis, 04 Juni 2015

Kartu Pre-Paid

Naik busway ataupun alat transportasi di Jakarta itu memang butuh kesabaran. Ya sesama penumpang, ya armada busway yang semakin minim untuk trayek yang sering saya lewati sampai ke masalah kartu pre-paid.

Buat pengguna KRL ataupun busway, disarankan untuk setidaknya punya dua kartu. Kenapa? Ini nih alasannya...

1. Kecopetan...
Dimana biasanya kamu menyimpan kartu pre-paid? Di tempat lain yang bukan dompet kamu? Itu bagus. Karena begitu kamu menyimpan di dompet dan kecopetan maka yang terjadi adalah... kamu harus membeli kartu lagi. Ya iyalah... No card no enter. Untuk naik KRL, masih bisa membeli kartu harian yang umurnya tahan seminggu. Jadi dalam seminggu, bisa dikembalikan di stasiun KRL mana saja dan uang jaminan pun akan diserahkan kembali pada si pengguna.
Tapi untuk naik busway, tidak ada yang namanya kartu harian. Catet ya...



2. Kartu Rusak
Jangan tanya rusaknya bagaimana... Bisa saja terlipat atau malah patah sekalian, intinya kartu tidak bisa digunakan. Again, no card then no enter...
Nah, berbeda dengan KRL yang bisa menggunakan tiket harian makaaa...di halte busway penumpang bisa mengemis pada penumpang lain. Hahaha, maksud saya berikan uang cash pada penumpang yang ingin dimintai pertolongan. Jadi penumpang tersebut tinggal swipe kartunya sehingga kalian berdua bisa masuk.
Ingat, hal ini tidak bisa dilakukan jika hendak naik KRL. Karena tarif KRL tergantung pada jarak yang ditemuh dan saldo kartu baru berkurang setelah sampai di tempat tujuan. Jadi di KRL, satu kartu ya hanya untuk satu orang.
Kartu rusak dengan sejumlah pulsa yang ada maka dipastikan akan hangus...

3. Masalah TOP-UP
Top-up ada masalah apa? Bukannya sekarang sudah semakin mudah? Bayar cash bisaaa. Menggunakan ATM juga bisa. Asal kartu pre-paid juga dikeluarkan oleh bank yang sama loh! Jadi kalau kartunya keluaran bank DKI dan mau top-up dengan kartu ATM dari bank Mega ya tidak bakal bisa.
Yang jadi masalah ketika petugas yang bisa mengoperasikan mesin ATM tersebut tengah tidak ada di tempat. Bisa sedang makan atau berlari-lari mencari kamar kecil (yak, no toilet di halte busway). Yang bertugas gak bisa. Mau isi dengan uang kas ternyata tidak ada kembalian. Siap-siap aja pasrah berusaha mengemis pada penumpang lain. Atau cara paling cepat tapi menyakitkan dompet adalah dengan membeli lagi.
Kartu baru harganya Rp. 20.000,- dan dana yang ada berjumlah Rp. 20.000,- sehingga total yang harus dibayar adalah Rp. 40.000,-

Dan itu hanya gara-gara punya 1 kartu pre-paid saja...

6 komentar:

  1. Kebiasaan buruk saya nih kalau punya kartu prepaid ini suka nyelip entah kemana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya. saya jg suka nyelip2 di dalam tas karena saya tidak mau meletakkan kartu tsb dlm dompet. Kebetulan saya punya empat kartu pre-paid. Beli pas lagi promosi jadi kartunya gratis :)

      Hapus
  2. Blog'nya bagus :D
    salam kenal ya bro
    jangan lupa follow balik blog gue
    http://ekienglandmuse.blogspot.com/

    BalasHapus
  3. saya punya kartu prepaid ya buat naik transjakarta, jaraaang banget dipake soale jarang ke jakarta, dan sekarang entah dimana kartunya hihih

    BalasHapus
    Balasan
    1. padahal bisa dipake buat belanja buku di Gramedia loooh. Eh, tp itu kl pake Flazz sih....

      Hapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.