Tgl 17 Januari kemarin
di tengah hujan deras yang buset banget gue berangkat kekantor. Tidak dengan busway,
walau pagi itu masih terlihat busway hilir mudik dengan penumpang yang banyak banget
di dalamnya. Sepanjang perjalanan gue sudah ngeri juga sih melihat curah huham
yang gede dan tidka kunjung berhenti. Mulai deh gak konsen pas sudah berada di
kantor soalnya si hujan turun terus ogah berhenti. Langit juga bertahan
terlihat gelap dan gak ada berubah menjadi cerah untuk menenangkan hati. Dan
yang paling gawat, air sudah mulai menggenang semata kaki di depan kantor.
Memang belum banjir sih, tapi genangan air itu cukup mampu merusak sepatu dan
celana panjang jadi kuyub.
Lalu sambil kerja dan
berharap-harap cemas, hujan akhirnya berhenti. Gue mulai tenang dan berharap
hujan tidak turun lagi. Tapi menjelang jam 10, langit gelap lagi dan akhirnya
gue memutuskan untuk minta ijin pulang. Gak peduli deh caranya bagaimana untuk
pulang, pokoknya kalau sudah seperti ini mendingan berada di rumah.
Jadilah gue
menyeberangi jembatan dari kantor. menyaksikan orang-orang yang dengan kecewa
meninggalkan halte busway karena tidak beroperasi pada hari itu. Gue juga ikut
bingung. Mau naik apa’an nih?
Akhirnya gue
menggunakan ojek ke Pasar Baru karena biasanya sih disana ada angkot yang
langsung ke area rumah. Ternyata sesampainya disana gue mendapat kejutan. Pasar
Baru banjir di bagian depan dan belakang. Bingung oh bingung, mau jalan kemana
yang gak banjir? Eh, tahu-tahu ada bus yang menuju ke Pulo Gadung yang melewati
Pasar Senen. Lucky me! Atau, bisa dibilang inilah salah satu BEST MOMENTS 2013
untuk gue. Di tengah kekacauan karena banjir dimana-mana gue masih bisa mendpat
kendaraan untuk menuju rumah dalam waktu singkat. Di sekeliling gue terlihat
orang-orang berjalan kaki menerobos banjir dengan menenteng sepatu. Yup, I am
truly blessed!
Tanpa
membuang waktu gue langsung naik ke bus biarpun penuh banget. Kembalian ongkos
juga gak diberikan tapi y ague maklum deh. Dalam saat-saat begini memang
kesempatan dalam kesempitan itu harus digunakan sebaik-baiknya. Mau apa lagi?
Mau naik taksi juga gak bisa karena tidak akan berani menerobos banjir. Toh,
akhirnya gue sampai di Proyek Senen dan berganti naik mikrolet. Sempat terjebak
macet selama 1 jam tapi masih mending daripada bengong di jalan lebih dari 1
jam karena gak dapat angkot.
Kereta api tidak berfungsi
karena banjir menutupi rel kereta. Banyak orang terpaksa menginap di kantor karena
terjebak banjir. Jadi, berpindah kendaraan sampai tiga kali dan kena macet, mendadak
seperti tidak ada apa-apanya karena bisa sampai di rumah dengan selamat.
Belum tahu ya sampai kapan
keadaan darurat seperti sekarang ini. Pastinya, di hari Jumat gue memilih tidka
masuk daripada puyeng memikirkan bagaimana caranya agar bisa pulang.
Turut prihatin pada korban
banjir dan bagi mereka yang harus mengungsi. Semoga saja keadaan ini cepat berlalu
dan bisa diatasi. Amin!
0 komentar:
Posting Komentar
Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.