Blog berisi curhatan si lajang

Senin, 07 Oktober 2019

DRAMA BUSWAY #lajanglife

Foto milik pribadi: halte busway Bunderan HI

Sebagai pengguna busway setia yang terkadang selingkuh dengan ojek online; entah sudah berapa banyak drama yang dilalui selama ini. Tsah, dramaaa... Drama dipanggil oma sama oma-oma beneran, drama gak dapat tempat duduk terus kena macet tiga jam, capek antri di halte busway desak-desakan sama penumpang lain. Dan akhir-akhir ini merasa sudah menjadi sama barbarnya dengan tipe penumpang yang dulu saya lepeh. Kalau gak barbar, gak bakal bisa masuk ke dalam busway dari tengah-tengah antrian. Ya ampun, cuma buat keangkut agar bisa segera pulang sudah bikin saya jadi lebih buas. Walau konon penumpang commuter line jauh lebih barbar daripada busway.

Okay, jadi saya mulai berpikir, bagaimana caranya ya supaya bisa istirahat dulu dari mengantri di halte busway...tapi pulang naik busway... Bingung? Sama, saya juga... Hingga akhirnya saya menemukan alternatif.


Jadi, setiap pagi saya juga menunggu busway di halte terdekat dari rumah. Halte busway dekat rumah ini tidak terlalu besar tapi dilewati busway dengan berbagai tujuan. Pastinya dari beberapa busway tersebut, dua diantaranya lewat di dekat kantor. Salah satunya adalah feeder busway, yang artinya melewati rute di luar jalur busway biasa. Saya iseng dong tanya, apa mereka berhenti di halte feeder busway yang terdekat dengan kantor dan ternyata ya. 

Tapi bagaimana saya bisa tahu dong, busway ini bakal lewat atau tidak? Kalau menunggu di dalam halte busway, penumpang bisa memantau, ada informasi dari Trafi busway nomor sekian sekian dan sekian sudah sampai di halte mana. Untuk mengurangi baper khawatir kena PHP sama buswae, saya mulai deh mencoba cek ke aplikasi Trafi (yang karena esmosinya selalu saya kutip jadi TRAFFI, tapi nanti kita bakal sampai di cerita bagian itu).

Tampilan menu Trafi seperti ini dan karena saya sudah tahu harus naik busway, langsung deh saya click Trans-Jakarta. Lalu akan muncul tampilan beberapa rute busway, dan misalnya saya pilih salah satu jurusan.


Dari tampilan di atas ini, saya click salah satu rute busway: Grogol - TU GAS no 4A. Misalnya saya lagi menunggu di halte Megaria (yang paling bawah di gambar). Busway no 4A itu ada di jalan Surabaya, jadi mestinya saya bisa menghitung berapa lama lagi saya harus menunggu. Jika, saya menunggu di Dukuh Atas 1, maka artinya sudah ketinggalan buswae yang sudah melaju ke Jalan Surabaya. Dan belum kelihatan lagi, apakah akan ada busway berikutnya.

Belum puas, saya mencoba juga mencari tahu lewat Google Maps.



Pada tampilan ini, sudah ada informasi mengenai salah satu rute busway. Terlihat informasi busway akan tiba dalam waktu dua menit dan 17 menit di Halte BADAN PENGAWAS. Jika membutuhkan rute yang lain, maka click commute settings .


Lalu saya pilih Take public transport, karena memang saya selalu naik busway dan hanya sesekali naik ojek online. 




click yang rute mana yang sesuai dengan tujuan kita. Mau yang transit atau mau yang langsung saja dari tempat awal hingga sampai ke tujuan. 



Done! Jika Trafi menunjukkan lokasi sudah berada di halte mana busway yang tengah kita tunggu maka via Google Maps langsung ada informasi berapa lama waktunya sebelum sampai di halte tempat kita menunggu.

Terus yang bikin saya baper apaaa?

Saat saya ceritakan mengenai dua apps ini ke rekan kerja, dia nanya dong: akurat gak mbak? Dengan pedenya saya jawab : AKURAT BANGET... Tapi, saya lupa memperhitungkan hal-hal yang di luar dugaan seperti adanya demonstrasi di lokasi dekat halte yang termasuk rute busway. Diakibatkan karena ada hal-hal di luar dugaan seperti itulah, tahu-tahu busway tidak lewat rute biasa. TAPIII... di dua apps tersebut tidak ada keterangan apapun. Semuanya berjalan seperti biasa saja. 

Saking jengkelnya saya sampai salah kutip pas mengomel ke admin media sosial busway. Trafi saya bilang Traffi, tapi mungkin menyadari saya lagi SUPER BETE, adminnya hanya menjawab bahwa busway tidak melewati halte feeder karena ada demo. Yaaa, capek deh sayaaa... Dan jika biasanya mereka mengumumkan ada perubahan rute namuuun hari itu Twitter tengah down... Jadi lengkaplah sudah hal-hal yang bikin saya baper hari itu.

Pernah juga kedua apps ini tidak cocok informasinya. Dari Google Maps disebutkan akan ada busway melewati halte feeder bus dekat saya dalam waktu beberapa menit. Tapi ketika cek ke Trafi, tidak ada penampakan satu busway pun yang bakal lewat di halte tempat saya menunggu. Dan ternyata setelah melewatkan waktu setengah jam, Trafi pemenangnya sebagai yang paling akurat. Tidak ada busway yang lewat dan kembali saya harus selingkuh dengan ojol.

Jadi sebenarnya bisa diandalkan atau tidak nih dua apps tersebut? Most of the time, ya saya berani bilang bisa diandalkan. Tapi ya siap-siap baper kayak saya kalau kedua apps tersebut sesekali tidak memberikan informasi yang akurat...

2 komentar:

  1. aku bersyukur jalur busway yg aku lewatin tidak pernah dipakai ama pendemo :D.. jd selama ini aman2 aja... cuma kekurangannya selalu padat mau jam berapapun :D.tetep sih aku bela2in naik busway, kecuali memang udh capeeek bangettt yg bikin ga sanggub kalo hrs berdiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya gak ada busway yang gak padat ya di Jakarta kecuali kl lagi libur Lebaran :)))
      tempat kantorku dekat istana negara dan Monas, jadi lgsg berasa banget macetnya dan susahnya angkot kl ada demo

      Hapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.