Blog berisi curhatan si lajang

Senin, 27 Agustus 2018

#AsianFest di @AsianGames2018

ASIAN FEST 

Hari Sabtu lalu saya mengajak ponakan untuk menikmati Asian Fest di Gelora Bung Karno. Seperti biasa, adaaaaa aja kejadian yang bikin kening berkerut... Dimulai dari turun di halte busway yang salah.

Karena sudah tahu kalau membeli tiket Asian Games di gate 5 sementara Asian Fest itu di gate 7, jadi saya pikir sebaiknya turun di halte yang dekat dengan pintu tersebut, BETUL? 

SALAH...

Jadi sebenarnya saya dan keponakan sempat kebablasan sampai halte GELORA BUNG KARNO. Tapi halte yang ini lebih dekat dengan gate 6 jadi kebayang dong jauhnya kalau mau jalan ke gate 7. Males banget saiah, jadilah kami turun dan naik busway lagi untuk turun di halte POLDA METRO JAYA. Ternyata oh ternyata, dari halte tersebut tidak ada jembatan penyeberangan ke arah Gate 7 GBK. 


WHAT? YEAH, itu jeritan saya yang pertama karenaaaa... kok bisa sih jembatannya cuma turun di satu arah yang mengarah ke Polda doang? 

Terpaksalah saya nekat mengajak keponakan menyeberang jalan. Ya, tahu dong ramenya kayak apa lalu lintas di sana... Saya sampai kena semprot seorang ibu yang tengah mengendarai mobil. Mau nonton Asian Fest saja sampai gini-gini amat ya.

Di dalam barulah saya bergegas membeli tiket masuk seharga...hanya Rp 10.000,- Yay! Itupun sempat gondok karena masih ada saja ya emak-emak yang menyerobot barisan. Saya ajak ponakan untuk ikutan naik bus TransJakarta yang disediakan dan langsung turun di Zona Kaka yang berseberangan dengan Zona Atung. 



Foto gratis di booth Canon Indonesia Asian Games 2018

Pertama kali saya masuk ke booth Canon Indonesia dan tidak lama kemudian pintu ditutup. Jadi, booth Canon menyediakan tempat untuk foto bareng maskot Asian Games. Ada juga tempat untuk foto 360 panorama tapi supaya terlihat maksimal, yang difoto wajib lompat. Ya sebenarnya terserah sih mau gaya apa tapi kalau sudah urusan lompat kok ya males banget. Jadi kami memilih foto bareng Atung dan Bhin Bhin. Sayang Kaka ada di pintu luar saking gedenya dan tidak terfoto oleh kami berdua. Sempet khawatir ketika antri menunggu foto dicetak karena mendengar tinta printernya sudah mulai sekarat. Untung akhirnya tetap kami dapatkan fotonya. Thank you Canon!


Nobar di Zona Kaka


Kelar dapat foto kami mulai jalan-jalan di Zona Kaka, mencari spot foto yang bagus. Di penghujung zona ada layar tv besar dan banyak yang tengah menonton acara pertandingan badminton. Jadi buat yang tidak kebagian tiket tenang saja, ada disediakan spot untuk menonton bareng. Ketika sedang mencari-cari spot foto sekalian tempat nongkrong untuk makan saya melihat booth Wonderful Indonesia. Sepertinya foto gratis juga nih. Ketika sedang antri, salah satu pengunjung di antrian memberi informasi kalau harus antri untuk registrasi dulu. Jadi kalau sudah registrasi nama dan alamat email serta akun Instagram, baru dipanggil oleh petugas. Ketika registrasi, petugas meminta kami untuk memilih latar belakang apa untuk fotonya. Karena sedang ngidam ke Labuan Bajo maka tempat itu yang saya pilih. 



Ohya, disarankan tidak mengenakan baju warna hijau teman-teman. Karena ketika foto di dalam, kita tidak tahu pemandangannya di sebelah mana. Dan warna dalam ruangan adalah hijau, mengingatkan saya akan film-film Hollywood yang shootingnya pakai baju serba hijau lalu ketika sudah jadi filmnya baru kelihatan kostumnya apa. File akan dikirimkan ke email masing-masing, karena rupanya bukan foto melainkan video singkat. Video yang diupload ke akun Instagram bisa dapat kesempatan diundi untuk meraih goody bag. 

Setelah puas di Zona Kaka (alias tidak ada lagi sepertinya booth foto gratis) maka saya dan ponakan menyeberang ke Zona Atung. Di sini lebih banyak tempat makan dan ngopi tapi seperti biasa tempatnya full semua. Ada panggung untuk para artis yang menghibur pengunjung, setiap hari berbeda-beda tentunya. Kami menunggu hingga hari agak sore agar lampu-lampu terlihat mulai menyala. Setelah itu saya (sok) mengajak ponakan jalan kaki ke Zona Bhin Bhin. Dan seperti yang sudah diduga, saya salah jalan. Terpaksa antri di halte busway terdekat dan di sini ada drama lagi.




Antrian di halte ini padahal tidak terlalu mengular dibanding dengan halte-halte lainnya. Tapi ya tetap saja, ketika ada kesempatan masuk duluan ya dimanfaatkan. Seorang ibu dengan kecepatan mengalahkan THE FLASH,langsung mengajak dua anaknya masuk dari pintu depan busway. Padahal sudah diminta masuk dari pintu tengah namun harus menunggu yang turun dulu. Seorang ibu lain jelas tidak terima dan meminta ibu itu agar antri. Tapi ibu yang bergerak cepat itu sudah di dalam bus dan dia malah balik menyalahkan.

Gesit dan cepat tanggap itu memang bagus, tapi sebaiknya lihat tempatnya. Ingat, anak melihat dan mencontoh. Ibu itu jelas jadi bahan gerundelan dan omongan para penumpang yang cerita kalah gesit untuk melihat celah berangkat lebih cepat.

Nobar di Zona Bhin Bhin
Saya dan keponakan naik di bus yang ketiga dan penuh juga pada akhirnya. Kami turun di Zona Bhin dan Bhin yang ternyata lebih padat lagi daripada dua Zona sebelumnya. Bisa jadi karena Zona ini paling dekat dengan Gate 6 dan ada toko yang menjual souvenir. Ohya, antriannya lebih panjang lagi sodara sodari. Saya bahkan sudah tidak mau repot-repot mencoba antri. Buang-buang waktu karena sudah bisa dipastikan bakal lama dan di dalam akan antri lagi ketika hendak membayar. 

Jadi tidak lama berada di sana kami berdua pun bergegas pulang sementara pengunjung yang baru tiba sudah mulai berdatangan. Maklum, malam Minggu dan perhelatan ini akan usai pada tanggal 2 September nanti. Jadi, siapa yang mau ke sana?



Saran saya sih:
Sebaiknya datang hari biasa sekitar jam 12 siang karena biasanya pengunjung belum terlalu banyak. Memang sih sinar matahari lagi panas-panasnya pada jam tersebut. Tapi jika sudah sore, cuaca boleh adem tapi pengunjung yang datang lebih banyak lagi. 

Bus TransJakarta banyak tersedia di dalam arena GBK tapi pengunjung yang datang juga banyak. Saya jarang melihat bus yang kosong, rata-rata terisi penuh dan seperti ketika naik bus untuk berangkat kerja, banyak para penumpang ini malas untuk ke area belakang atau depan. Maunya di depan pintuuu semua, supaya cepat bisa turun. Padahal ini naik busway loh bukan metromini yang kaki sebelah aja belum sampai tapi kendaraan sudah gas poll jalan lagi. 

Tidak usah bawa mobil karena parkirnya entah di mana dan tidak diperkenankan parkir di dalam area GBK. 

Walau banyak petugas kebersihan, sebaiknya kita turut menjaga kebersihan juga ya. Malu loh, kalau sampah sampai dipungut sama turis asing.

Have a nice time at Asian Fest!

1 komentar:

  1. Wahhh seru banget sih, aku pgn juga kesana, sayang jadwal weekend udah padet bangett.

    ursula-meta.com

    BalasHapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.