Saya dan mama |
Buat saya orang yang #memesonaitu sepanjang hidup
adalah mama yang syukurlah hingga saat ini masih diperkenankan Tuhan bersama
saya.
Why? Mama saya berasal dari suku Batak yang adat
istiadatnya bisa dibilang ketat dan buanyak banget. Tapi mungkin karena mama adalah
anak perempuan tertua di rumah dan ia bekerja membuatnya terbiasa mengambil
keputusan sendiri. Ada banyak hal yang sering ia lakukan walau sebenarnya
mendiang ompung saya tidak menyetujui. Termasuk ketika memutuskan untuk kawin
lari dengan almarhum papa. Tidak ada masalah dari segi agama karena saat itu
pernikahan beda agama masih bisa dilakukan. Dan untuk yang ini, keduanya
menganut agama yang sama. Yang jadi masalah adalah almarhum papa berasal dari suku yang berbeda. Pada
tahun 1960-an pernikahan antar suku itu masih jarang banget. Tentu saja
pernikahan dari dua suku yang berbeda bukan tanpa masalah. Dan saya yakin,
mereka berdua tahu akan hal tersebut. Perbedaan pola asuh dari keluarga
masing-masing, kebiasaan dalam hal-hal kecil, pertemuan antar keluarga besar
dan banyak lagi. Mama meninggalkan keluarganya, pekerjaannya, kehidupannya yang
nyaman untuk bersama dengan almarhum papa. Though not as romantic as it sounds,
tapi ia tetap menjalani keputusannya tanpa menengok ke belakang.
Sepanjang pernikahan, lagi-lagi mama sering
terpaksa mengambil keputusan sendiri karena almarhum papa saya adalah seorang
pelaut. Lagi-lagi nih ceritanya jaman dulu, tidak ada handphone sodara sodari.
Telephone adalah barang langka yang mahal dan belum tentu dimiliki semua orang.
Kebayang gak sih, keputusan harus diambil sekarang misalnya karena saya sakit
keras tapi almarhum papa saya sedang berlayar. Menunggu keputusan dari beliau
mah kelamaan, dan walau tahu resikonya mama sering mengambil tindakan sendiri.
Kebiasaannya ini juga terkadang jadi bahan perdebatan keduanya karena pastinya ada
hal yang memang seharusnya dirundingkan bersama. Itu juga yang saya salut, mama
tidak mau memusingkan apa kata orang lain. Kalau ia rasa tujuan dari
tindakannya benar, maka akan ia lakukan. Isn’t she amazing?
My #memesona mama |
Hal lain yang membuat saya terpesona campur
dengki (halah, emak sendiri kok disirikin) adalah badannya itu loooh kok
singset banget sih. Bahkan saat-saat sekarang ketika berat badan saya sudah
jauh lebih kurusan, saya tetap gagal pakai baju-bajunya mama ketika ia masih
seorang gadis. Itu pinggangnya gak salah mama? Kecil amat?! Mama saya hanya
berkomentar pendek kalau ia memang jarang makan bukan karena diet. Tapi karena faktor
keuangan dan untuk aktivitasnya kalau berangkat kerja ia menggenjot sepeda. Ditambah
lagi, mama juga punya paras yang cantik semasa muda. Ya gak heran dong, papa
saya yang berasal dari suku Manado bisa sampai kepincut. Tidak hanya porsi
makan yang sedikit dan beraktivitas ditemani sepedanya, mama saya juga punya
selera berpakaian yang bagus. Kebanyakan ia jahit sendiri karena ya itu tadi faktor
mengirit awalnya. Sebelum mesin jahitnya rusak,
mama juga sering membuatkan pakaian untuk saya. Saking ngefans-nya dengan baju
yang mama kenakan saya pernah minta dibuatkan yang sama persis. Tapi yang ini
sih dibuatkan oleh penjahit yang cekikikan habis melihat kami berpakaian sama.
Dulu belum musim pakaian kembaran emak sama anak, tapi buat mama yang
penting saya happy.
Last but not least, my mom is the best chef ever.
Yeah, semua anak pasti akan mengatakan yang sama tentang ibunya and I don’t
care. Apa yang ia lakukan, ia akan berusaha mengerjakannya dengan sempurna agar
hasilnya baik. Ia menginginkan makanan yang sehat dan lezat bagi anak dan
suaminya. Dan karena keuangan tidak selalu berlebih, ia harus pandai bersiasat
untuk mendapatkan yang terbaik. Hanya ini yang saya menyesal tidak berusaha
belajar darinya. Maklum deh, saya lebih penikmat yang sudah jadi alias males
ribet. Terlihat dari saya kalau mengambil keputusan itu ya lamaaa pake banget
karena terlalu kebanyakan berpikir. Sudah lama menimbang ini itu dan minta
masukan, eh masih gak jadi juga.
Semoga saya bisa menjadi sepertimu mama walau
hanya setengah dari yang #memesona saya kepadamu. #Memesonaitu dalam pandangan saya terhadap mama adalah dalam bersikap mandiri, dalam
mengambil keputusan penting dan siap menghadapi resiko dari keputusan itu.
Love you always, mama…
Mamah mba mengisnpirasi banget y bwt mba, saya jadi inget alm. ibu juga hehehe sedih jadinya :p
BalasHapussama mba ria, aku pun penggemar masakan mamaku.. beliau kalo masak enak banget, sayang gak nurun ke anaknya ;p
BalasHapuswaah... mamanya emang hebat mba, mandiri banget. Punya mama hebat, kita sebagai anak, bisa mencontoh kehebatannya ya mba... :)
BalasHapusSenang ya terlahir dari mama yang hebat yang menginspirasi kita seperti beliau.
BalasHapus