Blog berisi curhatan si lajang

Jumat, 07 April 2017

My #Memesona Mom

Saya dan mama
Buat saya orang yang #memesonaitu sepanjang hidup adalah mama yang syukurlah hingga saat ini masih diperkenankan Tuhan bersama saya.

Why? Mama saya berasal dari suku Batak yang adat istiadatnya bisa dibilang ketat dan buanyak banget. Tapi mungkin karena mama adalah anak perempuan tertua di rumah dan ia bekerja membuatnya terbiasa mengambil keputusan sendiri. Ada banyak hal yang sering ia lakukan walau sebenarnya mendiang ompung saya tidak menyetujui. Termasuk ketika memutuskan untuk kawin lari dengan almarhum papa. Tidak ada masalah dari segi agama karena saat itu pernikahan beda agama masih bisa dilakukan. Dan untuk yang ini, keduanya menganut agama yang sama. Yang jadi masalah adalah almarhum  papa berasal dari suku yang berbeda. Pada tahun 1960-an pernikahan antar suku itu masih jarang banget. Tentu saja pernikahan dari dua suku yang berbeda bukan tanpa masalah. Dan saya yakin, mereka berdua tahu akan hal tersebut. Perbedaan pola asuh dari keluarga masing-masing, kebiasaan dalam hal-hal kecil, pertemuan antar keluarga besar dan banyak lagi. Mama meninggalkan keluarganya, pekerjaannya, kehidupannya yang nyaman untuk bersama dengan almarhum papa. Though not as romantic as it sounds, tapi ia tetap menjalani keputusannya tanpa menengok ke belakang.

Sepanjang pernikahan, lagi-lagi mama sering terpaksa mengambil keputusan sendiri karena almarhum papa saya adalah seorang pelaut. Lagi-lagi nih ceritanya jaman dulu, tidak ada handphone sodara sodari. Telephone adalah barang langka yang mahal dan belum tentu dimiliki semua orang. Kebayang gak sih, keputusan harus diambil sekarang misalnya karena saya sakit keras tapi almarhum papa saya sedang berlayar. Menunggu keputusan dari beliau mah kelamaan, dan walau tahu resikonya mama sering mengambil tindakan sendiri. Kebiasaannya ini juga terkadang jadi bahan perdebatan keduanya karena pastinya ada hal yang memang seharusnya dirundingkan bersama. Itu juga yang saya salut, mama tidak mau memusingkan apa kata orang lain. Kalau ia rasa tujuan dari tindakannya benar, maka akan ia lakukan. Isn’t she amazing?

My #memesona mama
Hal lain yang membuat saya terpesona campur dengki (halah, emak sendiri kok disirikin) adalah badannya itu loooh kok singset banget sih. Bahkan saat-saat sekarang ketika berat badan saya sudah jauh lebih kurusan, saya tetap gagal pakai baju-bajunya mama ketika ia masih seorang gadis. Itu pinggangnya gak salah mama? Kecil amat?! Mama saya hanya berkomentar pendek kalau ia memang jarang makan bukan karena diet. Tapi karena faktor keuangan dan untuk aktivitasnya kalau berangkat kerja ia menggenjot sepeda. Ditambah lagi, mama juga punya paras yang cantik semasa muda. Ya gak heran dong, papa saya yang berasal dari suku Manado bisa sampai kepincut. Tidak hanya porsi makan yang sedikit dan beraktivitas ditemani sepedanya, mama saya juga punya selera berpakaian yang bagus. Kebanyakan ia jahit sendiri karena ya itu tadi faktor mengirit awalnya. Sebelum mesin jahitnya rusak, mama juga sering membuatkan pakaian untuk saya. Saking ngefans-nya dengan baju yang mama kenakan saya pernah minta dibuatkan yang sama persis. Tapi yang ini sih dibuatkan oleh penjahit yang cekikikan habis melihat kami berpakaian sama. Dulu belum musim pakaian kembaran emak sama anak, tapi buat mama yang penting saya happy.

Last but not least, my mom is the best chef ever. Yeah, semua anak pasti akan mengatakan yang sama tentang ibunya and I don’t care. Apa yang ia lakukan, ia akan berusaha mengerjakannya dengan sempurna agar hasilnya baik. Ia menginginkan makanan yang sehat dan lezat bagi anak dan suaminya. Dan karena keuangan tidak selalu berlebih, ia harus pandai bersiasat untuk mendapatkan yang terbaik. Hanya ini yang saya menyesal tidak berusaha belajar darinya. Maklum deh, saya lebih penikmat yang sudah jadi alias males ribet. Terlihat dari saya kalau mengambil keputusan itu ya lamaaa pake banget karena terlalu kebanyakan berpikir. Sudah lama menimbang ini itu dan minta masukan, eh masih gak jadi juga.

Semoga saya bisa menjadi sepertimu mama walau hanya setengah dari yang #memesona saya kepadamu. #Memesonaitu dalam pandangan saya terhadap mama adalah dalam bersikap mandiri, dalam mengambil keputusan penting dan siap menghadapi resiko dari keputusan itu.

Love you always, mama… 


#MemesonaItu

4 komentar:

  1. Mamah mba mengisnpirasi banget y bwt mba, saya jadi inget alm. ibu juga hehehe sedih jadinya :p

    BalasHapus
  2. sama mba ria, aku pun penggemar masakan mamaku.. beliau kalo masak enak banget, sayang gak nurun ke anaknya ;p

    BalasHapus
  3. waah... mamanya emang hebat mba, mandiri banget. Punya mama hebat, kita sebagai anak, bisa mencontoh kehebatannya ya mba... :)

    BalasHapus
  4. Senang ya terlahir dari mama yang hebat yang menginspirasi kita seperti beliau.

    BalasHapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.