Blog berisi curhatan si lajang

Senin, 04 Februari 2013

Hilang Lepas Dan Tutup Cerita


Gue bukan penggemar cincin atau kalung yang terlalu banyak menggunakan mata seperti cincin ini. Bukan apa-apa, kalau sudah hilang mata dari cincin itu  bentuknya jadi jelek dan tidak enak dipandang. Ini gue paksa aja pake karena masih gak terlalu kelihatan deh. Nantinya walau cincinnya masih bisa digunakan tapi kalau matanya sampai hilang semua; terpaksa cincin ini dipensiunkan paksa.

Dalam hidup kita juga bisa seperti ini loh. Misalnya saja dalam perusahaan ; harus kehilangan beberapa pegawainya karena berbagai alasan. Selama perusahaan masih bisa berjalan walau sisa pekerjanya babak belur karena overload...ya perusahaan masih bisa eksis. Tapi, misalnyaaaa....pegawainya ngambek dan jreeeeng...kabur semua.... Bagaimana mungkin perusahaan itu bisa berjalan tanpa pegawai-pegawainya? Sebelum mereka merekrut orang baru, bisa dipastikan perusahaan itu tutup dulu untuk sementara.

Dalam berteman juga seperti itu. Biasanya kita beramai-ramai untuk jalan-jalan keluar kota atau aktivitas lainnya. Sampai membuat komunitas sendiri saking seringnya melakukan kegiatan bareng. Pada suatu hari, karena berbagai alasan satu orang pergi meninggalkan komunitas tersebut. Apakah komunitas itu akan bubar? Kemungkinan besar komunitas itu akan berjalan terus karena masih banyak orang di dalamnya yang tetap berinteraksi satu sama lain. Terkecuali sebagian besar anggota komunitas itu memutuskan untuk rehat karena mereka punya kesibukan masing-masing; rasa-rasanya komunitas itu akan tetap berjalan.

Karena nothing last forever di dunia ini. Teman datang dan pergi dalam kehidupan kita. Kita tidak bisa memaksa mereka untuk tinggal. And once you decided to leave; often there is no turning back.

And we simply just moving on as our life will goes on... with or without...

9 komentar:

  1. iya ya, hidup memang terus berjalan, dan pertemuan serta perpisahan itu bagian yang tidak terhindarkan selama kita masih hidup.. hanya saja seringkali gua merasa susah untuk berurusan dengan yang namanya "goodbye", padahal dipikir2 ngga akrab2 amat juga ama tuh orang, hahaha.. gua rasa what i missed the most adalah sense of kebersamaannya dan yang bikin terkaget2 mungkin sebenarnya "asumsi" gua sendiri.. apa yang gua pikir 'kuat' ternyata gampang amat melepaskannya :))

    but like you said.. you can't force them to stay :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. I think what we missed : the wonderful time with them. But we can't have whatever we want. Plus people changed. Life goes on. We will cherish the memory. And that' s it

      Hapus
  2. Like this....kadang tanpa sadar kita 'memaksa' untuk tinggal hingga jadinya malah berantakan semuanya....masih belajar Ikhlas :D

    BalasHapus
  3. hahahaha jadi ngerasa banget...waktu deket, kumpul bareng....kemudian tiba2 satu orang pergi....dan buat kembali lg juga susah...walau enakan "kayak dulu lagi" tp tetep rasanya hambar

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, suasananya sudah lain gak kayak dulu lagi

      Hapus
  4. Satu yang tak berubah adalah perubah itu sendiri mbak :)

    BalasHapus
  5. Ya, saya setuju dengan 'with or without...'
    Mari berusaha mandiri. :D
    Terima kasih sudah berbagi di blog. :D

    BalasHapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.