Blog berisi curhatan si lajang

Senin, 11 Juni 2012

Nonton #SoegijaTheMovie




Untuk pertama kalinya dalam sejarah hidup gue nonton film Indonesia di bioskop :) Erhm, maksudnya setelah gue dewasa karena dulu waktu masih kecil sih pernah juga nonton film lokal di bioskop. Filmnya WARKOP DKI itu loh... Hahahahah

Anyway, seorang temen mengajak untuk menonton "SOEGIJA" dan karena denger-denger film ini bagus okelah gue ikutan nonton...

Film yang disutradarai Garin Nugroho ini dimulai dari pengangkatan Soegijapranata menjadi uskup pertama di Indonesia. Saat itu Indonesia masih dalam penjajahan Belanda dan akhirnya dijajah oleh Jepang. Cerita lalu bergulir ke pergulatan batin Mgr. Soegija terhadap keadaan para penduduk yang mengalami kesulitan. Mulai dari tercerai berai anggota keluarganya, isi rumah yang dijarah, kesulitan bahan makanan, harus mengungsi meninggalkan rumah hingga menghadapi kematian.


 Ada tokoh Mariyem (Annisa Hertami) yang sedih karena Maryono (Muhammad Abbe) yang meninggal dan tidak sempat melihatnya menjadi perawat. Ehm, untuk tokoh Maryono ini gue rada bingung apakah dia kakak atau suaminya ya? Mariyem sendiri ditaksir oleh seorang jurnalis Belanda yang bernama Hendrick Van Maurick (Wouter Braaf). Tapi situasi dan keadaan tidak menyatukan mereka sehingga Hendrick pun kembali ke negaranya. Lalu Lingling (Andrea Reva) anak keturunan Tionghoa yang terpisah dari ibunya (Olga Lydia) dan tinggal dengan kakeknya (Henky Solaiman). Lalu deretan karakter lainnya seperti Lantip (Rukman Rosadi) pimpinan pejuang pemuda, Robert (Wouter Zweers) prajurit Belanda yang menyelepekan banget orang Indonesia sampai ke prajurit Jepang Nobuzuki (Nobuyuki Suzuki) yang selalu teringat keluarganya di Jepang.

Saking banyaknya tokoh-tokoh dalam film itu gue dan temen berpendapat , Mgr. Soegija beserta kosternya Toegimin (Butet Kartaradjasa) lupa diceritakan. Memang sih diceritakan ia turut berperan dalam membantu masyarakat dalam menghadapi kekejaman penjajah. Sampai pada tingkat internasional sehingga Vatikan termasuk negara-negara pertama yang mengakui kemerdekaan RI. Halah, kalau gak nonton film ini gue gak tau peranan beliau dalam memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia. Tapi proses diplomasinya itu yang gak diperlihatkan sehingga lebih pada kondisi negara yang tidak menentu. Beberapa pemikiran Mgr. Soegija dalam buku hariannya juga dikutip di film ini dan lumayan menyindir kondisi negara yang sekarang. Okelah mungkin supaya orang jangan jenuh atau khawatir film ini akan melebihkan peranan beliau makanya ceritanya gak terlalu fokus pada apa yang ia lakukan? Sayang banget, kalau menurut gue.

Selebihnya? Cinematografinya film ini enak untuk ditonton dan sampai membuat: WOW, gak nyangka film lokal bisa bagus begini. Pemilihan para pemainnya juga pas terutama untuk pemeran Hendrik itu cakep deh... hahahahah (teteup). Dan untung masih ada yaaaa gedung-gedung tua untuk mendukung proses pembuatan film ini... Kebayang khan kalau yang ada hanya mall melulu... (sambil membayangkan gedung-gedung tua di daerah Kota yang tinggal ambruk karena gak pernah dirawat). Singkat kata, film ini pantes banget buat ditonton di bioskop dan bikin kita bangga... Oh, sineas Indonesia ternyata gak hanya bisa bikin film horror yang promosinya aja pake ngibul... Tapi film sejarah yang gak bosenin untuk dilihat dan bisa dinikmati siapa saja.

2 komentar:

  1. Toegimin gimana tu di film? jadi penasaran sama aktingnya Butet.

    BalasHapus
  2. hmmm tapi aku gak pernah tertarik ya sama film sejarah. hehehe....

    BalasHapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.