Blog berisi curhatan si lajang

Selasa, 25 Oktober 2011

Workshop Perempuan Menulis Kampung Fiksi


Kita bikin workshop menulis yuk :) Pas pertama kali gue mendengar usulan tersebut terus terang aja ada rasa males di dalam hati. Soalnya..., gue masih mikir...siapalah gue ini... Siapalah kita ini yang termasuk dalam Kampung Fiksi? Apakah kita benar-benar sudah sanggup berbagi ilmu menulis yang masih super sedikit itu ke orang lain?

Tapi melihat Winda kok giat banget mencari tempat untuk workshop, mendiskusikan bahan workshop...lama-lama jadi mikir. Duh, masa sih Winda aja yang semangat begini. Kenapa gue jadi pesimistis banget ya. Yang kayak pegawai gaji mentok langsung bete kalau menghadapi hal yang baru. Selain ngabisin waktu buat belajar lagi, naek gaji juga enggak. Jadilah, akhirnya gue nanya sebenarnya latar belakang bikin workshop ini apa sih?

Jumat, 21 Oktober 2011

Niat!

Seperti biasa topik yang gue benci tapi malah sekaligus sering dibicarakan adalah...yak! Benar sekali... BERAT BADAN! (GELENG2 KEPALA)


Tapi gue jadi memperhatikan beberapa hal yang gue sangat amat tidak memiliki dalam mencapai berat yang gue impikan , yaitu:

1. Once a dream stay a dream
Iya, jadi cuman mimpi doang tapi gak ditimpali usaha yang keras dan rutin dalam mencapai mimpi tersebut

Senin, 17 Oktober 2011

Jelajah Rasa dengan Reader Digest Indonesia

Sabtu tanggal 15 Oktober kemarin untuk pertama kalinya gue mengikuti acara yang diadakan majalah Reader Digest Indonesia (RDI). Sebenarnya sih, gue sudah sering mengikuti beberapa seminar yang mereka adakan. Tapi baru kali ini gue mengikuti acara seharian penuh bersama mereka.

Jadi awalnya gue membaca di mailing list, mereka bertanya apakah para pembaca tertarik ingin mengetahui tentang proses pembuatan makanan? Misalnya tentang sate atau membuat kopi? Setelah mendapat tanggapan, barulah mereka mengadakan event tersebut melalui milis dan Facebook. Sempat ragu-ragu juga awalnya untuk ikutan. Karena acaranya ke toko roti dan kue TAN EK TJOAN, lalu ke Sate Khas Senayan dan Giyanti Coffee. Gue baru tergerak ikut menjelang hari-hari terakhir penutupan pendaftaran karena pesertanya bakal dapat oleh-oleh dari Dapur Coklat. Gue dan coklat itu khan saudara sekandung, jelas gue gak mau melewatkan kesempatan ini. Mendaftarlah gue dengan membayar biaya Rp 100,00 dan mendapat tiket sebagai bukti tanda serta.

Selasa, 11 Oktober 2011

Something new

Emang bener ya kalau belum kenal maka belum seneng sama sesuatu tempat atau sama seseorang.

Kemarin gue janjian sama temen di Central Park (yang kalau pada gak tau, itu loh mall baru sebelahnya Mall Taman Anggrek. Gak tau juga Mall Taman Anggrek? Kalau mau ke Untar atau Trisakti pasti lewat deh dua mall ini).

Gue asli sebenarnya paling males deh ke area ini. Karena pernah gue sekali iseng kesana dan ya amploppp, ini mall kok gede amat yak... Untuk mencari yang gue butuhkan aja mesti jalan jauuuh banget. Kayaknya lebih jauh dari rute yang biasa gue jalanin kalau sedang olahraga pagi. Nah, tadi adalah kedatangan gue yang kedua disana dan masih keblinger juga sama tempat itu. Tapi ketika gue iseng naik escalator untuk keluar dari Lower Ground, jreng... Gue menemukan hal yang menarik.

Jumat, 07 Oktober 2011

Ganti nomer (lagi)

Gue dan angka-angka itu tidak bisa dibilang baik hubungannya. Jadi gak heran kalau dari dulu pelajaran matematika selalu dapat nilai yang jauh dari memuaskan. Gue ancur minah di pelajaran akuntasi makanya gak bisa mengatur uang sendiri dengan baik. Paling males urusan dengan angka-angka.

Jadi tentunya gak heran kalau butuh kurang lebih dua tahun bagi gue untuk mengingat nomor GSM gue.

Awalnya gue seneng banget menggunakan nomor GSM dari provider (yang demi menghindari tuntutan pencemaran nama baik gak bakal gue sebut namanya) ini. Udah kalau menelepon murah merriah apalagi ke sesama pengguna provider tersebut. Belum lagi hadiah pulsa yang bertebaran juga membuat pengeluaran semakin irit.

Tapi itu duluuuu pas lagi masa HONEYMOON. Sekarang? Ih, pengen gue sambit deh si provider ini. Udah sering ilang sinyal (padahal dulu ilang cuman kalau lagi ada di ruangan yang sama sekali tertutup kayak basement atau toilet). Dan selalu ilang tuh pas sore menjelang malam dan baru bisa dipake lagi jam 12 malam. Emang gue ngalong terus tiap malam? Gile aja... Dan yang paling bikin gue kesel dan mangkel adalah hilangnya pulsa gue tanpa dipakai!!!

Lah, udah merugikan tingkat tinggi begitu kenapa gue masih gak mau ganti juga? Ya, karena alasan bodoh tadi mengenai gue susah menghapal nomor telepon. Jadinya karena akhirnya sudah berhasil menghapal, malas ganti-ganti lagi.

Lalu gue baca-baca soal pencurian pulsa dengan segala taktik reseh hingga merugikan pelanggan.

Memang sesuatu yang sudah lama menggelitik pikiran gue dan juga beberapa teman lainnya. Kenapa pelanggan lama itu justru jarang (kalau mau dibilang gak pernah) mendapat perlakuan istimewa dari para provider tersebut. Penawaran yang menarik buat si pengguna selalu membuat kita harus membeli kartu baru. Lagi dan lagi, sehingga gue jadi mikir. Masa iya mesti ganti kartu setiap kali ada penawaran menarik?

Dan mengapa mereka lebih suka membiarkan hal-hal yang merugikan konsumen seperti pencurian pulsa oleh CONTENT PROVIDER yang nakal tersebut? Bukankah akan merusak nama baik mereka juga karena kita akan mengingat-ingat: Pfff, pulsa gue banyak kecuri nih sama si provider ini. Gak bakal deh gue pake lagi secara yang lain juga banyak menawarkan paket menarik.

So, teman-teman... Siap-siap ya menghapus nomor gue kembali dari list kalian dan mencatat nomor yang baru... Soalnya lagi pengiritan dan pencurian pulsa 50ribu Rupiah gak bisa dibiarkan walaupun atas alasan nomor telepon yang sudah terhapal dengan baik.

Bye bye nomor lama dan welcome nomor baru (sambil mikir, sampai kapan harus terus begini ya?)

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.