Blog berisi curhatan si lajang

Jumat, 07 Oktober 2011

Ganti nomer (lagi)

Gue dan angka-angka itu tidak bisa dibilang baik hubungannya. Jadi gak heran kalau dari dulu pelajaran matematika selalu dapat nilai yang jauh dari memuaskan. Gue ancur minah di pelajaran akuntasi makanya gak bisa mengatur uang sendiri dengan baik. Paling males urusan dengan angka-angka.

Jadi tentunya gak heran kalau butuh kurang lebih dua tahun bagi gue untuk mengingat nomor GSM gue.

Awalnya gue seneng banget menggunakan nomor GSM dari provider (yang demi menghindari tuntutan pencemaran nama baik gak bakal gue sebut namanya) ini. Udah kalau menelepon murah merriah apalagi ke sesama pengguna provider tersebut. Belum lagi hadiah pulsa yang bertebaran juga membuat pengeluaran semakin irit.

Tapi itu duluuuu pas lagi masa HONEYMOON. Sekarang? Ih, pengen gue sambit deh si provider ini. Udah sering ilang sinyal (padahal dulu ilang cuman kalau lagi ada di ruangan yang sama sekali tertutup kayak basement atau toilet). Dan selalu ilang tuh pas sore menjelang malam dan baru bisa dipake lagi jam 12 malam. Emang gue ngalong terus tiap malam? Gile aja... Dan yang paling bikin gue kesel dan mangkel adalah hilangnya pulsa gue tanpa dipakai!!!

Lah, udah merugikan tingkat tinggi begitu kenapa gue masih gak mau ganti juga? Ya, karena alasan bodoh tadi mengenai gue susah menghapal nomor telepon. Jadinya karena akhirnya sudah berhasil menghapal, malas ganti-ganti lagi.

Lalu gue baca-baca soal pencurian pulsa dengan segala taktik reseh hingga merugikan pelanggan.

Memang sesuatu yang sudah lama menggelitik pikiran gue dan juga beberapa teman lainnya. Kenapa pelanggan lama itu justru jarang (kalau mau dibilang gak pernah) mendapat perlakuan istimewa dari para provider tersebut. Penawaran yang menarik buat si pengguna selalu membuat kita harus membeli kartu baru. Lagi dan lagi, sehingga gue jadi mikir. Masa iya mesti ganti kartu setiap kali ada penawaran menarik?

Dan mengapa mereka lebih suka membiarkan hal-hal yang merugikan konsumen seperti pencurian pulsa oleh CONTENT PROVIDER yang nakal tersebut? Bukankah akan merusak nama baik mereka juga karena kita akan mengingat-ingat: Pfff, pulsa gue banyak kecuri nih sama si provider ini. Gak bakal deh gue pake lagi secara yang lain juga banyak menawarkan paket menarik.

So, teman-teman... Siap-siap ya menghapus nomor gue kembali dari list kalian dan mencatat nomor yang baru... Soalnya lagi pengiritan dan pencurian pulsa 50ribu Rupiah gak bisa dibiarkan walaupun atas alasan nomor telepon yang sudah terhapal dengan baik.

Bye bye nomor lama dan welcome nomor baru (sambil mikir, sampai kapan harus terus begini ya?)

0 komentar:

Posting Komentar

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.