Blog berisi curhatan si lajang

Selasa, 16 Agustus 2011

Merdeka...atau...


Wah, besok sudah hari raya kemerdekaan RI lagi...

Gue masih inget komentar seseorang yang dengan sinis berkata,"MERDEKA? Apanya yang merdeka? Emang elo ngerasa kita udah merdeka?"

Widih, gue jadi mikir-mikir juga gara-gara dia bilang seperti itu. Jadi sebenarnya definisi merdeka itu apa sih? Kalau liat dari kamus itu artinya bebas dari penjajahan, tidak terikat atau tergantung pada pihak tertentu dan bisa berdiri sendiri.





Nah, kalau dilihat dari definisi itu yang pertama sih emang bener kita udah lepas dari penjajahan. Tapi soal berdiri sendiri dan gak tergantung sama pihak lain, hehehehe...ternyata gak tepat juga.

Katanya kita masih tergantung sama bantuan pinjaman dana dari luar negeri. Dan boro-boro bisa mandiri kita malah harus pinjem sana sini dan mengimpor dari sana dan sini untuk kebutuhan dalam negeri.

Padahal katanya juga, negara kita ini kaya banget tapi kok segala beras dan bahan pangan lain harus diimpor dari luar ya? Apa penduduknya sudah mulai lebih banyak dari sumber alam yang ada? Atau kita hanya tahu merusak alam sendiri karena yang terpikir adalah kebutuhan hari ini dan sebodo amat akan kebutuhan di masa yang jauh ke depan?


Gue masih ingat ketika Indonesia merayakan hari ulang tahun yang ke 50 di tahun 1995. Baru kali itu rasanya hari raya Natal datang terlalu cepat di Indonesia. Dari awal bulan Agustus saja semua tempat sudah mulai ramai berhias diri. Ditambah lagi kita semua dihimbau untuk memasang lampu-lampu kecil yang biasanya digunakan di pohon Natal itu. Jadilah kalau malam jalanan di perkampungan mana saja akan bersimbah cahaya-cahaya lampu yang menari-nari di atas jalan, di pagar-pagar rumah. Meriah banget... Dan mungkin juga saat itu perekonomian Indonesia lagi bagus-bagusnya. Belum ketiban krisis moneter.

Sekarang? Boro-boro inget mau pasang bendera di depan rumah. Entah karena sekarang lagi bulan puasa atau bagaimana, tapi rasanya sepiiii banget. Namun bisa juga karena sekarang mau nyari duit itu emang susah sehingga orang pun malas untuk memikirkan hal selain keperluan diri sendiri dan keluarga. Di lingkungan gue tidak terlihat bendera-bendera kecil yang menghiasi jalan. Bahkan sedikit orang yang ingat untuk memasang bendera. Di rumah aja nih baru dipasang kemarin dan itupun nyokap yang ngingetin.

Sedih juga melihat bendera itu terpasang dan terkulai di atas tiang. Kita bahkan hampir lupa sama ulang tahun negara sendiri dan nyaris kehilangan kebanggaan sama bendera kita. Yang kalau lagi didemo pake acara di bakar-bakar segala (sementara yang salah siapa yang kena siapa). Berita di televisi juga isinya si ini korupsi si itu korupsi tapi jarang kedengaran ada berita uangnya berhasil di kembalikan untuk kebutuhan rakyat. Ada rakyat yang mesti saweran sendiri buat membangun jembatan penyeberangan, membantu sesamanya yang sakit dan kesulitan. Belum lagi para penduduk yang tinggal di pelosok serta para aparat yang bertugas di tempat yang jauh dari keriuhan ibu kota; kebutuhan mereka seperti tidak terdengar dan terlupakan (makanya gak heran toh jarang ada yang mau ditempatin di daerah antah berantah)

Dan terngiang lagi ucapan sinis temen gue. Merdeka? Apanya?

*Tetap mengucapkan selamat ulang tahun untuk Republik Indonesia dan semoga selalu berjalan ke arah yang lebih baik lagi*

4 komentar:

  1. Ingatan loe bagus juga masih ingat thn '95 itu. Gw sering merasa gw terlalu cuek juga, ga bener2 merasa apa2 ttg 17 agustus. Yang pasti, negara kita ini sekarang serba membingungkan. Entah bakalan gimana 17-an tahun depan. Yg tahun ini sih bakalan gw inget karena deket2 rame2nya si Nazarudin ketangkep, hahaha...

    BalasHapus
  2. karena saat itu indah banget sih dengan kerlap kerlip lampu :) Jadi masih terekam di memori gue...
    Huhuhuh, memang sekarang serba membingungkan karena yang di atas sana sibuk sendiri dan yang dibawa sibuk sendiri juga....

    BalasHapus
  3. Kalo gua kangen pawai merayakan Hari Kemerdekaan seperti masa gua kecil dulu di mana pas tanggal 17 itu rame lalu lalang sepeda and delman yang udah dihias ama pemiliknya terus keliling2 dhe menyusuri jalan utama di komplek2, meriah bangetss..

    BalasHapus
  4. aih, iya juga... Sekarang orang udah males untuk kegiatan2 seperti itu

    BalasHapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.